Perbedaan Prebiotik Dan Probiotik



Tubuh insan mengandung banyak sekali macam bakteri, salah satunya pada sistem pencernaan. Berbagai jenis basil ini ada yang mempunyai sejumlah manfaat bagi fungsi badan manusia, contohnya ibarat mikroba pada usus yang bisa membantu proses pencernaan makanan. Perbedaan probiotik dan prebiotik dijelaskan sebagai berikut:

Probiotik adalah mikroba hidup yang dikonsumsi dalam jumlah cukup dan dimanfaatkan sebagai tambahan kuliner atau aksesori tambahan yang kuat positif bagi inang dengan meningkatkan keseimbangan mikrobial pada jalan masuk pencernaan. Bakteri yang umum dipakai sebagai probiotik yaitu Lactobacillus, Bifidobacteria dan Streptococci, ketiga basil ini merupakan basil asam laktat yang paling umum dari mikrobiota jalan masuk pencernaan insan dan sanggup meningkatkan respon sistem imun dan menghambat pertumbuhan patogen pada jalan masuk pencernaan inang (Azhar Mihda,2009). Organisme yang dipakai sebagai probiotik yakni mikroorganisme yang tidak bersifat patogen bagi inang. Produk pangan probiotik yang telah banyak beredar di masyarakat antara lain produk susu fermentasi oleh basil asam laktat ibarat yoghurt, yakult, kefir dan dadih.

Prebiotik yakni beberapa senyawa natural dalam kuliner yang tidak sanggup dicerna oleh usus namun menghasilkan imbas menguntungkan terhadap inang dengan cara menstimulasi pertumbuhan mikroba ‘baik’ yang jumlahnya terbatas pada jalan masuk pencernaan secara selektif, sehingga sanggup meningkatkan kesehatan inang. Senyawa-senyawa prebiotik golongan non-digestable karbohidrat antara lain selulosa, inulin, fructo-oligosaccharida (FOS), trans-galactooligosacarida (TOS), lactulosa dan soy oligosaccharida menjadi sumber karbohidrat bagi basil baik dalam jalan masuk pencernaan. 

Haryati (2011) menyatakan bahwa prebiotik sanggup menjadi sumber energi dan nutrien bagi mukosa usus serta sanggup pula menjadi substrat untuk fermentasi basil baik dalam memproduksi vitamin dan antioksidan yang sanggup menguntungkan inangnya. Suatu kandungan pangan sanggup diklasifikasikan sebagai prebiotik apabila memenuhi persyaratan berikut; Pertama, tidak terhidrolisis atau terserap pada jalan masuk pencernaan belahan atas; Kedua, sanggup menstimulasi pertumbuhan basil yang menguntungkan pada kolon secara selektif; dan ketiga, sanggup menekan pertumbuhan basil patogen, sehingga secara sistemik sanggup meningkatkan kesehatan.

Keberadaan banyak sekali jenis basil di jalan masuk pencernaan tidak bisa dihindari. Masalah akan timbul apabila ‘bakteri jahat’ atau basil patogen (penyebab penyakit) jumlahnya menjadi lebih tinggi dibandingkan ‘bakteri baik’, contohnya apabila basil enteropatogen ibarat E. coli dan Salmonella typhii tumbuh pesat maka akan menjadikan diare.

Menjaga dan meningkatkan kesehatan yakni sesuatu yang sangat penting. Hal ini sanggup diwujudkan salah satunya dengan cara mengkonsumsi aksesori tambahan ibarat basil baik dalam probiotik dan nutrisi yang diharapkan oleh probiotik yaitu prebiotik biar basil baik berkembang baik dalam jalan masuk pencernaan sehingga menekan pertumbuhan basil jahat. Bakteri jahat yang umumnya ditemukan di jalan masuk pencernaan ibarat E. coli dan H. Pylori. Berbagai senyawa hasil metabolisme ‘bakteri baik’ ibarat asam laktat dan bakteriosin bersifat antimikrobia bagi ‘bakteri jahat’. Bakteri-bakteri asam laktat ini bisa meringankan kiprah organ hati dengan mengikat senyawa racun hasil metabolisme lemak dan protein.

Penulis: Arista Suci Andini, M. Si.

Referensi:
  1. Azhar, Mihda.2009.Inulin sebagai Prebiotik. SAINSTEK. vol XII, No. 1
  2. Haryati, Tuti.2011.Probiotik dan Prebiotik sebagai Pakan Imbuhan Nonruminansia. WARTAZOA. Vol 21, No.3.