Ekspedisi
Empat Anggrek Eksotis Jenis Gres Ditemukan Di Papua Barat
Indonesia memilki megabiodiversitas yang sabgat tinggi. Diperkirakan ada 30.000 spesies flora atau 10% dari total flora di dunia. Oleh alasannya itu tak heran inovasi spesies gres akan terus menjadi hal yang menggembirakan bagi kalangan akademis dan saintis.
Penemuan terbaru dari dunia botani yakni empat jenis anggrek dari Lengguru, yang terletak di leher burung Papua Barat, Nugini-Indonesia. Empat spesies gres tersebut ditemukan di hutan submontana dengan ketinggian > 1000 mdpl di wilayah tanah kapur.
Awal mula inovasi spesies ini dilakukan ketika aktivitas ekspedisi besar oleh para ilmuwan pada bulan Oktober - November 2014. Proyek ini merupakan salah satu ekspedisi ilmiah terbesar yang pernah dilakukan di Indonesia.
Ekspedisi Lengguru dilakukan untuk mempelajari dan mengumpulkan puluhan spesies tumbuhan dan binatang yang belum diketahui, termasuk empat anggrek gres tersebut. Uniknya, tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Lina Juswara, dari LIPI bisa mengumpulkan tiga spesies gres tersebut hanya dalam waktu satu hari di puncak sebuah gunung kecil yang belum pernah diselidiki sebelumnya pada ketinggian 1.000 meter. Temuan, yang sangat menakjubkan sekaligus masih banyak spesies disana untuk diungkap.
Awal mula inovasi spesies ini dilakukan ketika aktivitas ekspedisi besar oleh para ilmuwan pada bulan Oktober - November 2014. Proyek ini merupakan salah satu ekspedisi ilmiah terbesar yang pernah dilakukan di Indonesia.
Ekspedisi Lengguru dilakukan untuk mempelajari dan mengumpulkan puluhan spesies tumbuhan dan binatang yang belum diketahui, termasuk empat anggrek gres tersebut. Uniknya, tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Lina Juswara, dari LIPI bisa mengumpulkan tiga spesies gres tersebut hanya dalam waktu satu hari di puncak sebuah gunung kecil yang belum pernah diselidiki sebelumnya pada ketinggian 1.000 meter. Temuan, yang sangat menakjubkan sekaligus masih banyak spesies disana untuk diungkap.
Lengguru menjadi salah satu wilayah yang belum pernah dijelajahi untuk terakhir kalinya di planet ini. Kondisi medannya terdiri dari gugusan kerikil kapur yang dikenal sebagai 'karst' yang membentuk referensi ekosistem alam. Ekspedisi Lengguru berusaha untuk menyelidiki biodiversitas di Lengguru dalam rangka untuk mengumpulkan data ilmiah mulai dari tingkat molekular, ekologi, taksonomi dan penelitian biogeografi.
Selama kurun 6 ahad dilakukan ekspedisi, tim peneliti berhasil mengidentifikasi empat jenis anggrek tersebut dan dipublikasikan dalm Jurnal PhytoKeys pada tanggal 25 Februari 2016. Keempat jenis anggrek yang ditemukan dalam ekspedisi tersebut adalah Bulbophyllum leucoglossum, Dendrobium centrosepalum, Dendrobium taeniocaule, dan Taeniophyllum pyriforme (Gambar 1 dan 2).
Gambar 1. Kondisi habitat dan spesimen Bulbophyllum leucoglossum (A-D) dan Dendrobium centrosepalum (E-H). |
Gambar 2. Kondisi habitat dan spesimen Dendrobium taeniocaule (A-E) dan Taeniophyllum pyriforme (F-H). |
Sumber Referensi Asli:
Juswara L, Schuiteman A, Droissart V. 2016. Four new orchid species from the Lengguru fold belt, West Papua, Indonesia. PhytoKeys 61: 47-59. doi: 10.3897/phytokeys.61.7590