Ph Tanah


Reaksi tanah merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan reaksi asam basa dalam tanah, yang dalam hal mana dinyatakan sebagai pH tanah. pH merupakan kegiatan ion hidrogen, dalam larutan encer kegiatan hidrogen pada hakeketnya = konsentrasi ion H+. Dalam hal ini setara dengan –log [ H+ ]. Skala pH berkisar 0 ( konsentrasi ion H+ = 1M ) hingga 14 ( konsentrasi H+ = 10-14 ). Secara umum mikrobia tanah tumbuh pada pH 1-11. 

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Reaksi Tanah, yaitu:
  • Kejenuhan Basa

Kejenuhan basa yaitu perbandingan antara kation basa dengan jumlah kation yang sanggup dipertukarkan pada koloid tanah.  Kejenuhan basa juga mencerminkan perbandingan kation basa dengan kation hidrogen dan almunium. Berarti semakin kecil kejenuhan basa, semakin masam pula reaksi tanah tersebut atau pH-nya semakin rendah. Kejenuhan basa 100% mencerminkan pH tanah yang netral, kurang dari itu mengarah ke pH tanah masam, sedangkan lebih dari itu mengarah ke basa.

  • Sifat Misel ( Koloid )

Sifat Misel yang berbeda-beda dalam mendisosiasikan ion H+ terjerap menjadikan pH tanah berbeda pada koloid yang berbeda, walaupun kejenuhan basanya sama. Koloid organik gampang mendisosiasikan ion H+  ke dalam larutan (Hakim, dkk, 1986).

Tanah sanggup dikelompokkan menurut reaksi tanah atau pH sebagai berikut.

Reaksi tanah
pH
Luar biasa masam
< 4,0
Sangat masam
4,0 – 5,0
Masam
5,0 – 6,0
Agak masam
6,0 – 7,0
Agak basa
7,0 – 8,0
Basa
8,0 – 9,0
Sangat basa
9,0 – 10
Luar biasa basa
> 10

Kebanyakaan tanah mempunyai pH antara 5,0 dan 8,0 . Di daerah basah, tanah permukaan biasanya mempunyai pH 4,0 hingga 6,0 alasannya yaitu kebanyaan basa tertukar oleh ion H dan lalu terlindi (Nurhajati, dkk, 1986).

Keadaan pH empat macam teladan tanah:
  • Regosol

Tanah regosol yaitu tanah yang terbentuk akhir pelapukan batuan yang mengandung debu vulkanik, pasir pantai dan nafal. Ciri-cirinya yaitu, Tanah regosol merupakan hasil erupsi gunung berapi, Jenis tanah masih muda, belum mengalami deferensiasi horison, bersifat subur, berbutir kasar, berwarna keabuan, kaya unsur hara, pH 6 – 7, cenderung gembur, kemampuan menyerap air tinggi, dan gampang tererosi.
  • Rendzina

Rendzina mempunyai ciri-ciri yaitu, merupakan tanah padang rumput yang tipis berwarna gelap, terbentuk dari kapur lunak, batu-batuan mergel, dan gips. Pada umumnya mempunyai kandungan Ca dan Mg yang tinggi dengan pH antara 7,5 – 8,5 dan peka terhadap erosi.

  • Grumusol

Grumusol yaitu tanah yang berasal dari batuan induk kapur dan tuffa vulkanik, sehingga kandungan organiknya rendah. Tanah grumusol pada umumnya mempunyai tekstur liat, berwarna kelabu hingga hitam, pH netral hingga alkalis, dan gampang pecah dikala demam isu kemarau.

  • Mediteran

Mediteran yaitu tanah yang berasal dari pelapukan watu kapur dan biasanya bersifat tidak subur. Ciri-cirinya berwarna putih kecoklatan, keras dan tidak subur. Tanah ini mempunyai pH agak asam dan agak basa antara 5,5 hingga 8,5.