Biologi SMA
Protista
Kompetensi Dasar: menyajikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom Protista dan peranannya bagi kehidupan.
Protista dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu protista yang mirip binatang bisa bergerak secara aktif, protista yang mirip flora bisa berfotosintesis, sedangkan protista yang ibarat jamur mempunyai siklus hidup dengan fase muda bersifat mirip amoeba dan reproduksinya mirip jamur.
A. Protista yang Mirip Hewan (Protozoa)
1. Ciri-Ciri Umum Protozoa
- Uniseluler, hidup soliter atau berkoloni;
- bersifat mikroskopis, ukuran badan antara 3 – 1000 mm;
- umumnya bisa bergerak aktif, alasannya yaitu mempunyai alat gerak;
- dapat membentuk sista (kista) jikalau kondisi lingkungan memburuk;
- berkembangbiak secara asekasual dengan pembelahan biner, dan secara seksual dengan konjugasi.
2. Klasifikasi
Berdasarkan alat geraknya, protozoa dibedakan menjadi 4 filum:
Klasifikasi Protozoa | Alat gerak | Contoh | Peranan |
1. Rhizopoda (Sarcodina) | kaki semu (pseudopodia) | Foraminifer | Indikator minyak bumi alasannya yaitu rangka tersusun dari zat kapur |
Radiolaria | Bahan penggosok alasannya yaitu rangka tersusun dari zat kersik | ||
Entamoeba coli | Penyebab disentri | ||
2. Flagellata (Mastigophora) | bulu cambuk (flagel) | Trypanosoma gambiense | Penyebab penyakit tidur |
Trichomonas vaginalis | Penyebab keputihan | ||
Euglena viridis(berklorofil) | Fitoplankton dalam ekosistem perairan | ||
3. Cilliata (Infusoria) | Rambut getar (silia) | Paramecium caudatum | Indikator perairan tercemar |
Balantidium coli | Penyebab disentri balantidium (diare darah) | ||
4. Sporozoa | Tidak ada alat gerak | Plasmodium | Penyebab malaria |
Toxoplasma gondii | Penyebab penyakit toksoplasmosis |
B. Protista Mirip Tumbuhan (Alga)
1. Ciri-Ciri Umum Alga
a. Autotrof, uniseluler atau multiseluler;
b. tubuh organisme multiseluler berupa benang, lembaran, atau bahkan mirip flora tingkat tinggi;
c. hidup soliter atau berkoloni, ada yang bersifat epifit dan endofit;
d. bersifat sesil (menetap) atau motil;
e. sudah mempunyai dinding sel, kloroplas, dan organela lainnya;
f. reproduksi sanggup berlangsung secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara vegetatif dengan pembelahan sel, spora kembara (zoospora), hormogonium, dan fragmentasi. Sedangkan generatif dengan:
· Isogami, peleburan antara sel kelamin jantan dan betina yang mempunyai bentuk dan ukuran yang sama.
· Anisogami, peleburan antara sel kelamin jantan dan betina yang mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda.
· Oogami, perkawinan antarorganisme yang berbeda jenis kelaminnya dan masing-masing jenis telah mempunyai alat kelamin (gametangium) jantan dan betina yang bisa menghasilkan spermatozoid dan ovum.
· Konjugasi (singami), mirip isogami namun belum diketahui dengan terang jenis kelaminnya atau hanya berbeda muatan saja.
2. Klasifikasi
Berdasarkan pigmen dominannya, alga dibedakan menjadi 4 divisi:
Klasifikasi Alga | Pigmen Dominan | Contoh | Peranan |
1. Chrysophyta (Ganggang keemasan) | karoten | Navicula (diatom) | Membentuk tanah diatom yang bermanfaat untuk menciptakan saringan, materi penggosok. |
2. Pyrrhophyta (Alga api) | klorofil dan pigmen coklat kekuning-kuningan | Noctiluca miliaris | mengeluarkan cahaya pada malam hari alasannya yaitu mengandung fosfor yang bisa memendarkan cahaya. Peristiwa tersebut dikenal dengan bioluminesensi. |
3. Chlorophyta (Alga Hijau) | klorofil | Chlorella | bahan masakan pelengkap yang kaya protein (PST), obat-obatan, dan kosmetik. |
4. Phaeophyta (Alga cokelat) | fukosantin | Sargassum | sebagai materi adonan dalam pembuatan es krim alasannya yaitu menghasilkan asam alginat. |
Fucus vesiculosus | |||
5. Rhodophyta (Alga merah) | fikoeritrin | Eucheuma spinosumi, Gelidium dan Gracilaria | bahan penghasil agar-agar |
C. Protista Mirip Jamur
Jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air (Oomycota) merupakan dua filum yang dikelompokkan dalam protista mirip jamur karena siklus hidupnya mempunyai dua fase, yaitu fase plasmodium (generatif) yang mirip reproduksi fungi dan fase amoeboid (vegetatif) yang sanggup bergerak ibarat amoeba.
1. Myxomycota
Jamur lendir tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof saprofit dengan cara fagositosis (menelan partikel makanan). Umumnya berpigmen terang, kuning, atau oranye. Habitatnya di hutam basah, batang kayu yang membusuk, tanah lembab, sampah basah, dan kayu lapuk. Jamur lendir ada yang bersekat dan ada yang tidak bersekat.
Contoh: Fuligo varians dan Aethalium septicum.
2. Oomycota
Jamur air mempunyai struktur badan mirip benang atau hifa bersekat, bercabang-cabang, dan mengandung banyak inti (senositik). Dinding selnya tersusun atas selulosa. Habitatnya di darat maupun di air, baik sebagai saprofit atau parasit. Memperoleh masakan dengan cara memasukkan hifa ke dalam jaringan inangnya lalu melepaskan enzim pencernaan dan menghisap larutan hasil pencernaan tersebut.
Contoh: Saprolegnia parasitica, Phytophtora infestan, Phytium debaryanum, dan Plasmopara viticola.
Contoh Soal dan Penyelesaian
1. Amoeba proteus bisa mengatur kadar air di dalam sitoplasmanya, alasannya yaitu mempunyai organela berupa ....
A. nukleus
B. membran sel
C. pseudopodia
D. vakuola kontraktil
E. vakuola makanan
Penyelesaian
Vakuola kontraktil (vakuola berdenyut) senantiasa mengembang dan mengempis guna memompa sisa masakan yang berbentuk cair ke luar sel, sehingga Amoeba bisa mengatur kadar air dalam sitoplasmanya. Mekanisme ini dinamakan osmoregulasi. Berbeda dengan vakuola masakan yang berkaitan dengan proses pencernaan intraseluler.
Jawab D