Bahasa Indonesia
Melatih Keterampilan Dalam Berpidato / Ceramah
Setelah mempelajari seluk-beluk teori dasar pidato pada penggalan sebelumnya, kini kita akan dilatih dengan pembahasan dan latihan soal yang mengarah pada kegiatan psikomotorik. Dan tujuan pembelajaran pada penggalan ini biar siswa bisa terampil dalam bidang berpidato.
1. Menulis Teks Pidato
1. Menulis Teks Pidato
Mengingat keterampilan menulis merupakan keterampilan yang tersulit dalam keterampilan berbahasa, maka perhatikanlah hal-hal penting dalam menulis naskah pidato!,
Pada umumnya, pidato dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Pembukaan (Opening) meliputi ;
1. Salam Pembuka,
2. Salam Hormat,
3. Ucapan Syukur
2. Salam Hormat,
3. Ucapan Syukur
Contoh :
(1) Salam Sejahtera Untuk kita semua,
(2) Yang terhormat Dewan Juri, yang kami hormati hadirin, dan rekan-rekan akseptor lomba yang saya sayangi.
(3) Marilah kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, lantaran atas berkat rahmat dan Hidayah-Nya kita sanggup berkumpul dalam program kompetisi persahabatan ini dengan sehat walafiat..
2. Isi (Content) mencakup :
(2) Yang terhormat Dewan Juri, yang kami hormati hadirin, dan rekan-rekan akseptor lomba yang saya sayangi.
(3) Marilah kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, lantaran atas berkat rahmat dan Hidayah-Nya kita sanggup berkumpul dalam program kompetisi persahabatan ini dengan sehat walafiat..
2. Isi (Content) mencakup :
1. Sapaan hadirin,
2. Pokok pidato.
2. Pokok pidato.
Contoh :
(1) Hadirin yang saya hormati,
(2) Generasi muda ialah generasi yang siap mengacu pada tongkat estafet pembangunan bangsa ini.Untuk itu, banyak sekali persiapan dan pembekalan yang harus dimiliki oleh generasi muda itu sendiri, biar bisa
membuat generasi andalan yang siap aktif dalam dunia kompetensi global.Tentunya hal ini perlu menjadi
tanggung jawab semua kalangan baik itu kalangan masyarakat, keluarga, pemerintah dan lain sebagainya.
Peranan pendidikan pun menjadi faktor eksternal dalam pembentuk keutuhan kepribadian generasi muda itu sendiri. Pendidikan yang tidak utuh sanggup menjadi cambuk bagi Negara ini sendiri dan sebaliknya.
……
3. Penutup (Clossing) meliputi :
(2) Generasi muda ialah generasi yang siap mengacu pada tongkat estafet pembangunan bangsa ini.Untuk itu, banyak sekali persiapan dan pembekalan yang harus dimiliki oleh generasi muda itu sendiri, biar bisa
membuat generasi andalan yang siap aktif dalam dunia kompetensi global.Tentunya hal ini perlu menjadi
tanggung jawab semua kalangan baik itu kalangan masyarakat, keluarga, pemerintah dan lain sebagainya.
Peranan pendidikan pun menjadi faktor eksternal dalam pembentuk keutuhan kepribadian generasi muda itu sendiri. Pendidikan yang tidak utuh sanggup menjadi cambuk bagi Negara ini sendiri dan sebaliknya.
……
3. Penutup (Clossing) meliputi :
1. Permohonan Pamit,
2. Ucapan terima kasih,
3. Permohonan Maaf
4. Salam penutup
2. Ucapan terima kasih,
3. Permohonan Maaf
4. Salam penutup
Contoh :
(1) Demikian pidato dari saya.
(2) Terima kasih atas perhatian hadirin dan
(3) mohon maaf jikalau ada perkataan saya yang kurang baik dan kesalahan saya selama berpidato baik secara disengaja atau tidak disengaja.
(4) Sampai jumpa!
Contoh Naskah Pidato:
Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh
yang terhormat Dewan Juri,dan rekan-rekan akseptor lomba yang saya sayangi.
Marilah kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, lantaran atas berkat rahmat dan Hidayahnya kita sanggup berkumpul dalam program kompetisi persahabatan ini dengan sehat walafiat. Shalawat beserta salam tak henti-hentinya pula kita curahkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW serta pengikutnya hingga selesai zaman. Hadirin yang saya muliakan, dalam Kesempatan yang berharga ini, perkenankan bagi saya untuk memberikan pidato yang bertemakan Dengan semangat Hardiknas kita ciptakan generasi muda yang sehat dan Cerdas.
Hadirin yang saya hormati,
Generasi muda ialah generasi yang siap mengacu pada tongkat estafet pembangunan bangsa ini.Untuk itu, banyak sekali persiapan dan pembekalan yang harus dimiliki oleh generasi muda itu sendiri, biar bisa membuat generasi andalan yang siap aktif dalam dunia kompetensi global. Tentunya hal ini perlu menjadi tanggung jawab semua kalangan baik itu kalangan masyarakat, keluarga, pemerintah dan lain sebagainya. Peranan pendidikan pun menjadi faktor eksternal dalam pembentuk keutuhan kepribadian generasi muda itu sendiri. Pendidikan yang tidak utuh sanggup menjadi cambuk bagi negara ini sendiri dan sebaliknya. Apabila kita mengamati pada sektor dunia remaja, tentunya dewasa merupakan satuan kelompok insan yang berada pada skala usia 14-17 tahun. Pada skala ini, biasanya merupakan transisi metamorfosis untuk mencari jati diri. Remaja intinya terbentuk dalam tingkat emosi yang bisa dikatakan fluktuatif yang maksudnya mempunyai kecenderungan grafik naik turun yang tidak stabil dan selalu berubah-ubah. Hal ini tentunya menjadi sebuah pola dasar untuk diperhatikan. Lingkungan yang kurang baik, tentunya juga akan memilih efek yang kurang baik pula dalam perkembangan kejiwaan dewasa itu sendiri yang kemudian akan menjadi suatu kesatuan perilaku dan sifat yang utuh serta dikhawatirkan akan menjerumuskan si dewasa itu sendiri. Selain itu, jikalau kita menyorot ke dalam aneka macam media, banyak sekali perkembangan media yang kurang sesuai untuk dikonsumsi. Hal ini merupakan kasus krusial yang tampaknya jarang sekali diperhatikan orang tua, dan aneka macam macam pihak lainnya. Kita ambil contoh, contohnya : adegan percintaan, kekerasan, kebebasan dan lain sebagainya yang sering sekali tayang pada jam-jam padat dikonsumsi masyarakat, selain itu mudahnya mengakses arus info melalui internet, dan sejenis transaksi kejahatan lainnya. Ini merupakan contoh kecil dari kelemahan perkembangan media dalam memperoleh arus pendidikan. Nah apabila kita kembalikan kepada kodrat dewasa kita yang intinya mempunyai perilaku meniru dari apa yang ia konsumsi, akan jadi apakah bangsa ini kelak?
Hadirin yang saya hormati,
Dari uraian di atas, ternyata membentuk kepribadian bangsa yang baik tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Hal ini sanggup kita kaitkan, jikalau kita kembali kepada sejarah awal kemerdekaan. Ketika pemerintah didesak golongan mahasiswa yang dikala itu meminta untuk meningkatkan taraf hidup dan memperbaiki kondisi negara. Ir. Soekarno yang dikala itu selaku Presiden RI menyampaikan “ Saya akan siap mundur dari jabatan saya dan saya siap digantikan apabila diantara Saudara-Saudara ada yang sanggup dan bisa melaksanakan perbaikan dan peningkatan itu secepat saudara membalikan telapak tangan Saudara! “. Dari penggalan kisah ini, kita sanggup mengambil suatu kesimpulan bahwa keberhasilan melaksanakan dan membentuk kepribadian haruslah ditunjang dari semua aspek secara perlahan dan berkesinambungan. Untuk itu, dalam pidato ini saya juga hendak memberikan sebuah pesan kepada dewasa kita biar kita selamatkan masa depan bangsa, keluarga dan diri kita sendiri dengan mengakibatkan kita sebagai insan yang berakhlak. Selamat Hari Pendidikan Nasional, semoga dewasa Indonesia sanggup menjadi dewasa yang berakhlak dan berkualitas.
Demikian pidato dari saya. Terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf jikalau ada perkataan saya yang kurang baik dan kesalahan saya selama berpidato baik secara disengaja atau tidak disengaja.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Oleh: Alvian Kurniawan, 2007
(dikutip dengan sedikit perubahan, http://www.azizvyan.blogspot.com/)
2. Berlatih Berpidato atau ceramah
Setelah selesai menulis naskah pidato, kita diajak untuk sanggup mempraktekkan pidato tersebut dengan baik. Dalam berpidato, modal dasar yang harus kita miliki ialah keberanian, penguasaan materi dan kemampuan berkomunikasi yang baik. Tiga komponon tersebut harus disatukan sehingga kita sanggup untuk berpidato dengan baik.
Dalam berpidato, ada beberapa teknik atau metode yang dipergunakan. Untuk itu pidato dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:
a. Pidato Impromtu/ sertamerta
Pidato ini bersifat dadakan dan tidak terlalu memerlukan waktu persiapan yang relatif lama.
b. Pidato Manuskrip
Pidato ini mempergunakan metode membaca naskah, biasanya ditemukan pada dikala pejabat-pejabat tinggi berpidato.
c. Pidato Memoriter
Pidato ini dipergunakan dalam bentuk hafalan, biasanya dipergunakan dalam perlombaan pidato.
d. Pidato Ekstemporan
Pidato ini mempergunakan kertas kecil yang berisi kerangka pidato yang akan disampaikan.
Dengan metode-metode di atas, kita diajak untuk bisa berpidato dengan pilihan cara berpidato atau ceramah masing-masing sesuai dengan yang kita minati. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk teknik kita pada dikala berpidato atau berceramah, yaitu:
a. Intonasi
Intonasi ialah tinggi atau rendahnya suatu bunyi yang dipergunakan dikala berpidato. Intonasi harus beragam, hal ini untuk menanggulangi biar tidak terdengar monoton oleh pendengar.
b. Artikulasi
Artikulasi ialah kejelasan pelafalan atau ucapan dikala berpidato. Artikulasi juga harus diubahsuaikan dengan bahasa yang dipergunakan dalam berpidato. Karena setiap bahasa mempunyai cara pengucapan yang berbeda-beda. Artikulasi sanggup kita latih dengan senam wajah, dan latihan vokal.
c. Volume
Volume atau yang sering dikenal dengan ukuran (suara) ini, menuntut untuk setiap orang yang berpidato biar menyesuaikan dengan situasi dan kondisi dikala berpidato. Misal, jikalau situasi di ruang tertutup dan sempit maka kita bisa mempergunakan volume bunyi yang tidak terlalu tinggi demikian juga sebaliknya.
3. Menyimpulkan pesan pidato atau ceramah
Mendengarkan ceramah atau pidato tidak hanya membutuhkan konsentrasi semata. Mendengarkan ceramah atau pidato juga harus didukung kemampuan memahami dan mngambil kesimpulan wacana isi ceramah atau pidato. Apalagi jikalau materi ceramah atau pidato tersebut merupakan hal penting yang harus dikuasai. Termasuk juga ceramah di dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas.
Dalam menyimpulkan isi pidato atau ceramah, sanggup dilakukan melalui dua cara, yaitu:
a. Kesimpulan tersurat
Biasanya kesimpulan ini diperoleh diakhir dari teks pidato atau ceramah yang tertulis
atau disampaikan secara eksklusif oleh orang yang sedang ceramah atau pidato sebelum mengakhiri pidato atau ceramah.
Contoh:
“ …. Dari penggalan kisah ini, kita sanggup mengambil suatu kesimpulan bahwa keberhasilan melaksanakan dan membentuk kepribadian haruslah ditunjang dari semua aspek secara perlahan dan berkesinambungan. Untuk itu, dalam pidato ini saya juga hendak memberikan sebuah pesan kepada dewasa kita biar kita selamatkan masa depan bangsa, keluarga dan diri kita sendiri dengan mengakibatkan kita sebagai insan yang berakhlak.Selamat Hari Pendidikan Nasional, semoga dewasa Indonesia sanggup menjadi dewasa yang berakhlak dan berkualitas.”
b. Kesimpulan Tersirat
Biasanya kesimpulan ini tidak tertulis atau terdengar secara langsung, melainkan
kesimpulan ini harus ditafsirkan sendiri oleh pembaca atau pendengar. Artinya, sebelum menyimpulkan kita harus mencari hal-hal pokok yang disampaikan.
Contoh:
“Hadirin yang berbahagia, jikalau kita mengenang usaha para pendekar tahun 1945 maka terlintas terang dibenak kita bahwa semangat pertempuran yang bagaikan api tidak kunjung padam itu begitu hebat menyatu pada jiwa dan raga para pendekar pejuang 45 itu. Namun demikian tak kalah pentingnya dengan tugas kita semua kini ini. Perjuangan belumlah selesai. Korban telah banyak berjatuhan maka marilah kita tingkatkan terus jiwa dan semangat empat lima dengan mewujudkan jiwa-jiwa usaha yang tangguh.”
Hal penting yang disampaikan pada kutipan pidato tersebut adalah:
- Mengenang usaha pendekar tahun 1945,
- Semangat pertempuran yang bagaikan api tak kunjung padam itu begitu hebatnya menyatu pada jiwa dan raga para pendekar pejuang 45,
- Pentingnya meningkatkan jiwa dan semangat usaha 45 dalam diri kita.
Berdasarkan hal-hal penting di atas, kita sanggup menyimpulkan isi pidato di atas ialah “Kita tingkatkan semangat usaha mengingat besarnya pengorbanan para pendekar bagi bangsa Indonesia.”
4. Mengomentari Pidato atau Ceramah
Setelah kita benar-benar memahami isi pidato secara keseluruhan dengan cara bisa memperlihatkan kesimpulan dari pidato atau ceramah yang kita dengar, maka kita harus sanggup memperlihatkan komentar terhadap isi pidato. Yang harus diperhatikan dikala memberi komentar dalam berpidato atau ceramah adalah:
a. Komentar harus disertai dengan alasan atau bukti yang logis (masuk akal),
b. Komentar disampaikan dengan bahasa yang santun.
Berdasarkan isinya, komentar dibagi menjadi dua macam, yaitu:
a. Komentar yang berisi persetujuan
ialah komentar yang diucapkan untuk menyatakan ketertarikan dalam isi pidato atau ceramah.
Contoh:
“Menurut pendapat saya, benarlah jikalau keberhasilan melaksanakan dan membentuk kepribadian haruslah ditunjang dari semua aspek secara perlahan dan berkesinambungan lantaran hal yang besar tidaklah sanggup dengan gampang untuk diperoleh tanpa usaha yang terus menerus.”
b. Komentar yang berisi Penolakan
ialah komentar yang diucapkan untuk menyatakan ketidaksepahaman dalam isi pidato atau ceramah.
Contoh:
“:Menurut pendapat saya, benarlah jikalau keberhasilan melaksanakan dan membentuk kepribadian haruslah ditunjang dari semua aspek secara perlahan dan berkesinambungan, namun jikalau terlalu perlahan juga tidak terlalu optimal, sehingga yang harus kita lakukan ialah secara singkat tapi efisien.”
Contoh Soal:
Bacalah penggalan pidato di bawah ini untuk menjawab soal nomor 1 dan 2!
. Ketua sidang yang kami muliakan dan hadirin yang berbahagia;
Dalam rangka pembahasan RAPBN ini, secara khusus kami ingin menggarisbawahi duduk kasus alokasi anggaran untuk belanja pusat dan daerah, yang perbandingannya masih belum berubah, yaitu terlalu besar bobotnya untuk belanja pusat. Bahkan bila untuk belanja pusat dalam RAPBN Tahun 2008 terlihat kenaikan 7,2%, namun untuk belanja daerah kenaikannya hanya 3,2%. Demikian pula kami merasa prihatin atas duduk kasus biaya pendidikan sebesar 20% dari APBN/APBD yang belum juga bisa tercapai. Bahkan yang kami baca akan terjadi penurunan dari anggaran tahun lalu, yakni dari 11,8% menjadi 10%. Belum terlaksananya perintah konstitusi tersebut bukanlah hanya tanggung jawab Pemerintah, tetapi menurut Pasal 23 Undang-Undang Dasar juga merupakan tanggung jawab DPR. Pasal tersebut juga mengamanatkan bahwa RUU APBN disampaikan oleh Presiden untuk dibahas bersama dewan perwakilan rakyat dengan memperhatikan pertimbangan DPD. Setiap kali, dan dalam kesempatan ini sekali lagi DPD mengingatkan agar’ketentuan’konstitusi’tersebut-dipenuhi.
1. Pokok bahasan dari penggalan pidato di atas adalah….
a. dewan perwakilan rakyat bertanggung jawab terhadap pasal 23 Undang-Undang Dasar 1945.
b. RAPBN yang cenderung naik untuk belanja pusat daripada daerah.
c. DPD memuntut biar konstitusi terpenuhi.
d. Biaya pendidikan dari anggaran yang belum juga tercapai.
Jawaban: B
Pembahasan:
Pada kalimat pertama dijelaskan bahwa dalam rangka pembahasan RAPBN ini, secara khusus kami ingin menggarisbawahi duduk kasus alokasi anggaran untuk belanja pusat dan daerah, yang perbandingannya masih belum berubah, yaitu terlalu besar bobotnya untuk belanja pusat.
2. Berdasarkan isinya, pidato di atas disampaikan dengan teknik….
a. memoriter c. manuskrip
b. Impromtu d. Ekstemporan
Jawaban: C
Pembahasan:
Dilihat dari isinya, pidato tersebut termasuk ke dalam pidato kenegaraan. Dan pidato kenegaraan biasanya disampaikan dengan teknik membaca naskah atau manuskrip.
================================
Berilah tanda silang (X) pada salah satu abjad a, b, c dan d sebagai tanggapan yang benar!
Soal Pembahasan
1. (1) Hadirin yang berbahagia, (2) mungkin kita sebagai warga kota ini telah lupa. (3) Karenanya perlu sering diingatkan bahwa tempat pantai kita ialah penggalan dari tata ruang terbuka. (4) itu artinya tempat tersebut milik umum.
Bentuk dan jenis kalimat dari pidato di atas adalah….
a. (1) Kalimat sapaan, c. (1) Kalimat sapaan,
(2) Kalimat Utama, (2) Kalimat Sebab,
(3) Kalimat penjelas 1, (3) Kalimat penegasan,
(4) Kalimat penjelas 2. (4) Kalimat kesimpulan.
b. (1) Kalimat sapaan. d. (1) Kalimat sapaan,
(2) Kalimat Utama, (2) Kalimat sebab,
(3) Kalimat sebab, (3) Kalimat alasan
(4) Kalimat akibat. (4) Kalimat akibat
2. Pak Rudi ialah seorang Kepala Sekolah disalah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Bandung. Pada Suatu hari, ia berpidato pada hari Senin. Dalam pidatonya, Pak Rudi mempergunakan catatan kecil yang ia bawa ditangannya. Bukan berarti catatan kecil tersebut akan ia bacakan begitu saja. Melainkan, catatan tersebut akan ia pergunakan pada dikala ia lupa akan apa yang akan ia sampaikan. Dalam catatan kecil itu, Pak Rudi hanya membuat beberapa kerangka info saja.
Dari Penggalan Cerita diatas. Jenis teknik berpidato yang
disampaikan oleh Pak Rudi ialah …
a. Pidato manuskrip
b. Pidato ekstemporer
c. Pidato memoriter
d. Pidato impromtu
3. Hadirin yang terhormat. Jika kita cermati, musibah yang terjadi akhir-akhir ini banyak disebabkan oleh ulah insan yang kurang bertanggung jawab. Manusia ingin menang sendiri. Manusia memanfaatkan kekayaan alam sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan keselamatan lingkungan dan insan yang bertindak semaunya sendiri…..
Pokok isi pidato di atas adalah….
a. Bencana alam yang terjadi perlu dicermati
b. Bencana alam terjadi lantaran ulah insan yang kurang bertanggung jawab.
c. Manusia yang ingin menang sendiri mengakibatkan terjadinya peristiwa alam.
d. Banyak insan memanfaatkan kekayaan alam sebanyak-banyaknya tanpa memerhatikan keselamatan lingkungan.
4. Kesimpulan yang sempurna untuk melengkapi titik-titik pada pidato di atas adalah….
a. Untuk itu, sudah selayaknya kita cegah tindakan semena-mena tersebut biar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
b. Sehingga, wajarlah jikalau musibah berturut-turut melanda negeri tercinta kita ini.
c. Selain itu, penebangan hutan, pembuangan sampah sembarangan dan lain sebagainya turut dilakukan oleh masyarakat sekitar pada dikala ini.
d. Maka, sudah selayaknya insan menyerupai itu harus diberikan hukuman yang tegas oleh pemerintah biar jera.
5. Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air yang saya cintai, Melalui sebuah momen yang sangat sempurna ini, perkenankan saya memberikan pidato dalam rangka “Hari Lingkungan Hidup”, untuk dijadikan renungan bagi saudara-saudaraku semua. Namun sebelumnya marilah kita memanjatkan rasa syukur kita terhadap Tuhan YME atas segala limpahan rahmat-Nya sehingga kita dikaruniai kesehatan dan kesempatan untuk berkumpul di tempat ini.
Teknik berpidato yang sempurna dari penggalan pidato di atas adalah…
a. Intonasi tinggi, artikulasi jelas, dan volume besar
b. Intonasi tinggi, artikulasi jelas, dan volume kecil
c. Intonasi sedang, artikulasi jelas, dan volume besar
d. Intonasi sedang, artikulasi jelas, dan volume kecil
6. Hadirin yang saya hormati,
Generasi 1945 telah berjuang dengan jiwa dan raga untuk merebut dan menegakkan kemerdekaan. Apa yang mereka lakukan bukan semata-mata untuk diri sendiri, tetapi juga untuk generasi penerus.
Setiap generasi memikul beban berupa warisan yan harus dipelihara sebaik-baiknya. Warisan ialah amanat. Melecehkan amanat sama maknanya dengan menggandakan sumpah. Hal ini yang dihentikan dilakukan oleh generasi mana pun.
Hal yang paling penting dan paling sesuai dengan ilustrasi kutipan pidato tersebut adalah…
a. Pengorbanan generasi 1945 harus diteladani oleh generasi penerus. Generasi penerus menanggung beban warisan dari generasi 1945.
b. Generasi 1945 berjuang dan berkorban merebut kemerdekaan juga untuk generasi penerus. Kita harus memelihara amanat generasi 1945.
c. Generasi 1945 telah berhasil merebut kemerdekaannyadan mewariskannya kepada generasi penerus sehingga generasi penerus harus bertanggung jawab memeliharanya.
d. Pejuang yang baik ialah pejuang yang rela berkorban demi bangsa dan negara. Generasi penerus yang baik ialah generasi yang tidak melecehkan amanat.
7. Berikut ini merupakan kesalahan pengunaan kaidah bahasa dalam berpidato, kecuali ….
a. Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan YME.
b. Waktu dan tempat kami persilahkan
c. Yang terhormat kepala sekolah, ibu guru, staf tata
usaha dan siswa-siswa.
d. Demikian pidato singkat dari saya, dan saya akhiri dengan Wassalamualaikum.
8. Berikut ini merupakan sebuah komentar yang bersifat persetujuan dari sebuah cara memberikan ceramah adalah….
a. Menurut saya, pencermah tadi sangat baik dalam memberikan materi. Namun, kendalanya ialah ceramah terebut tidak ada mengutip satu pun hadist dari Rausullulah.
b. Banyak hal yang bisa dipetik dari kisah penceramah tadi, meskipun cara penyampaiannya cenderung bertele-tele.
c. Menurut pendapat saya, cara penyampaian materi yang dilakukan penceramah tadi sudah memenuhi kriteria. Karena semua pendengar bisa dengan gampang menagkapnya sehingga tidak membosankan.
d. Menurut pendapat saya, benar apa yang disampaikan penceramah tadi, bahwa insan memang tidak akan hidup kekal abadi selamanya. Untuk itu saya merasa kagum terhadap isi materi ceramah tersebut.
9. Hadirin yang berbahagia, setiap hari kita memerlukan air, baik untuk mandi, minum, atau mencuci. Di bidang pertanian air dipakai untuk mengairi sawah, Di wilayah tertentu air sanggup dipakai untuk saran transportasi. Di bidang teknologi bisa dimanfaatkan untuk menggerakan kincir sebagai pembangkit listrik.
Kesimpulan yang sanggup diambil dari isi pidato di atas adalah….
a. Setiap insan memerlukan air untuk hidup.
b. Tanpa air kita tidak bisa melaksanakan aktivitas.
c. Dibeberapa bidang air sangat diperlukan.
d. Air mempunyai peranan yang cukup penting.
10. (A) Sekali lagi, sungguh susah sekali kita memprediksikan apakah kita telah terinfeksi HIV dan AIDS atau tidak. Bahkan banyak sekali penderita yang telah sakit-sakitan terjangkit HIV justru diagnosa yang didapat dari kedokteran menandakan si penderita terkena tipus, atau penyakit lain.
(B) AIDS bukanlah penyakit yang sanggup dispelekan. Sampai kini Badan kesehatan dunia belum sanggup menemukan/ membuat obat untuk menyembuhkan AIDS itu sendiri. tapi dengan beberapa uraian tadi kita selaku dewasa generasi muda yang diharapkan mempunyai konstribusi yang tinggi dalam penciptaan generasi yang sehat haruslah mempunyai rambu-rambu batasan untuk mencegah biar HIV tidak menjangkit dalam hidup kita.Dengan cara apa?
(C) Demikian pidato dari saya. Terimakasih atas perhatiannya dan mohon maaf jikalau ada perkataan saya yang kurang baik dan kesalahan saya selama berpidato baik secara disengaja atau tidak disengaja.
(D) Tentunya dengan cara hidup sehat dengan tidak berganti-ganti pasangan seks diluar nikah tanpa alat kontrasepsi, tidak memakai jarum suntik serta menjauhi obat-obat terlarang, tidak menerima/melakukan transfusi darah sembarangan. Insya Allah dengan cara-cara tadi ditambah dengan memperhatikan rambu-rambu agama kita akan terhindar dari HIV dan AIDS itu sendiri.
(E) Hal ini dikarenakan terbatasnya metode penditeksian HIV di Indonesia. Khususnya, hanya ada beberapa metode untuk menguji seseorang itu terjangkit HIV atau tidak. Diantaranya ialah tes water bload dengan memakai metode ELISA yang hanya ada disalah satu Rumah Sakit di Jakarta, serta metode layanan Konseling VCT yang kini juga telah masuk ke rumah sakit-rumah sakit di beberapa kota termasuk di Palembang ini sendiri.
(F) Hadirin yang saya muliakan,
(G) Maka daripada itu, marilah kita selamatkan masa depan bangsa, keluarga dan diri kita sendiri dengan mengakibatkan kita sebagai insan yang berakhlak.Selamat Hari AIDS sedunia.Semoga Dunia terutama Indonesia sanggup menjadi rumah yang sehat tanpa AIDS.
Susunan urutan yang sempurna dari naskah pidato di atas adalah……
a. (F), (A), (E), (D), (B), (G), (C)
b. (F), (A), (E), (G), (B), (D), (C)
c. (F), (A), (E), (B), (G), (D), (C)
d. (F), (A), (E), (B), (D), (G), (C)
Benar = …….. Salah = ……. Nama Pemeriksa = ………..
1. Jelaskan dengan kalimatmu sendiri mengenai pengertian dari:
a. Intonasi
b. Ekspresi
c. Volume
1) Tuliskan enam contoh kalimat salam pembuka dalam berpidato!
3. Jelaskan kapan saja kita harus memergunakan pidato:
a. Impromtu,
b. Manuskrip,
c. Memoriter,
d. Ekstemporan.
4. Buatlah sebuah teks pidato dengan tema yang sedang hangat diperbincangkan dikala ini!
5. Setelah membuat pidato, coba tuliskan kesimpulan pidatomu itu!
Sumber : https://arahangindunia.blogspot.com//search?q=pidato-ceramah-pengertian-ciri-tujuan-jenis-macam
Demikian materi Bahasa Indonesia Kelas 9 semester 2 Bab Melatih Keterampilan dalam Berpidato / Ceramah beserta contoh soalnya. Semoga bermanfaat..