Biologi
Zat Aditif Dalam Materi Masakan (Pengertian, Jenis, Contoh)
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat tiba di blog . Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan materi Biologi : Zat Aditif Dalam Bahan Makanan meliputi Pengertian, Fungsi, Jenis dan Contohnya..
PENGERTIAN ZAT ADITIF
Zat aditif kuliner ialah zat yang ditambahkan dan dicampurkan pada waktu pengolahan makanan. Masuknya zat-zat aditif ini mungkin terjadi ketika pengolahan, pengemasan, atau sudah terbawa oleh bahan-bahan kimia yang dipakai.
FUNGSI ZAT ADITIF
(1) Memperbaiki kualitas atau gizi makanan
(2) Memperbaiki tampilan makanan, menciptakan kuliner tampak lebih menarik
(3) Meningkatkan cita rasa makanan
(4) Membuat kuliner menjadi lebih tahan usang atau tidak cepat busuk dan busuk
(5) dll
MACAM-MACAM ZAT ADITIF DALAM MAKANAN
A. ZAT ADITIF ALAMI
Macam-Macam zat aditif alami, Contoh dan kegunaannya.
a. Pewarna
1. Wortel
Kegunaannya ialah sebagai zat pemberi warna oranye pada makanan. Wortel sering digunakan pada pembuatan selai nanas. Selain sebagai pemberi warna oranye, wortel juga baik dimakan pribadi atau diperas airnya dan diminum lantaran mengandung provitamin A, yaitu B karote. B - karoten inilah yang menawarkan warna oranye pada materi makanan.
2. Kunyit
Kegunaannya ialah memberi warna kuning agak gelap pada pembuatan makanan. Biasanya, kunyit digunakan pada pembuatan nasi kuning. Kunyit juga sering ditambahkan pada pengolahan daging ayam atau itik lantaran sanggup menghilangkan bau bacin dan menambah rasa yang khas.
3. Daun suji
Kegunaannya ialah sebagai pemberi. warna hijau pada materi makanan. Daun suji bisa juga digunakan sebagi zat warna pada minuman.
b. Pemanis
Contoh Pemanis
(Sifat Higroskopis gula juga dimanfaatkan pada pembuatan sirup. Sirup infinit lantaran kandungan gulanya pekat)
1. Gula tebu atau gula pasir
Gula pasir dibentuk dan tumbuhan tebu. Selain sebagai pemanis, gula pasir juga digunakan sebagai pengawet, lantaran gula sanggup menyerap kandungan air (bersifat higroskopis). Dengan tidak adanya air, maka mikroorganisme di dalam kuliner tidak sanggup berkembang dan mati.
2. Gula aren
Gula aren dihasilkan dan nira bunga aren. Penggunaannya hampir sama dengan gula jawa. Hanya saja, gula aren lebih manis, sehingga lebih sering digunakan pada pembuatan jenang dan dodol.
3. Gula jawa (gula kelapa)
Gula kelapa dihasilkan dan buah kelapa. Gula kelapa sering digunakan sebagai aksesori minuman (seperti dawet, es kelapa muda, sirup, dan lain-lain). Gula kelapa juga sering digunakan sebagai aksesori pada ketika memasak sayur
4. Madu
Madu merupakan aksesori yang sangat baik lantaran mengandung zat-zat gizi yang alami. Jadi, selain sebagai pemanis, penggunaan madu juga menambah kandungan gizi di dalam makanan.
c. Pengawet
Contoh Pengawet
1. Garam dapur
Garam dapur digunakan sebagai pengawet kuliner lantaran sanggup menghambat dan membunuh pertumbuhan basil dalam makanan. Hal itu disebabkan lantaran garam dapur bersifat higroskopis (menyerap kandungan air dalam makanan) ibarat halnya gula pasir.
2. Bawang putih
(Acar mengandung asam cuka yang membuatnya infinit sekaligus sanggup menghilangkan rasa enek)
Bawang putih yang diiris akan mengeluarkan aiicin, yaitu suatu zat yang sanggup menghambat pertumbuhan bakteri, sehingga bawang putih sanggup digunakan sebagai materi pengawet.
3. Asam Cuka
Nama kimia dari asam cuka ialah asam asetat. Dengan sifatnya yang asam, asam cuka bisa membunuh basil dalam makanan. Larutan asam asetat 4% dalam air merupakan asam cuka yang. sering digunakan sebagai materi pengawet roti untuk mencegah pertumbuhan kapang.
d. Penyedap
Contoh Pemberi Penyedap Rasa
1. Garam dapur
Garam dapur merupakan penyedap yang paling sering ditambahkan ke dalam makanan. Rasa asin dalam garam dapur berasal dan natrium klorida (NaC1). Garam dapur diperoleh dan airlaut yang diuapkan. Akan tetapi, garam di dalam air maritim tidak hanya natrium klorida saja, ada pula garam dan magnesium dan kalsium yang memiliki rasa pahit. Dengan demikian, garam air maritim perlu diolah terlebih dahulu melalui proses industri untuk menghilangkan pengotor-pengotor tersebut. Karena itu, garam yang biasa kau temui di dapur sudah terkemas dengan apik dan tampak ibarat buatan pabrik. Dalam pemrosesan tersebut, ada pula materi tambahan lain yang dimasukkan ke dalam garam yang bermanfaat bagi kesehatan, ibarat iodin. Garam beriodin elok untuk mengurangi risiko penyakit gondok.
2. Bawang putih
Selain sebagai pengawet, bawang sebagai materi penyedap. Selain bawang putih ,juga mengandung tinggi.
3. Cabai merah
Cabai merah digunakan sebagai perangsang selera makan. Selain memiliki kandungan vitamin C hijau mengandung kedua vitamin yang lebih kecil.
e. Pemberi Aroma
1. Daun jeruk
e. Pemberi Aroma
1. Daun jeruk
Daun jenik menawarkan aroma yang membangkitkan selera makan. Daun menghilangkan bau bacin pada ikan.
2. Vanili
Vanili memberi rasa dan aroma yang harum. Vanili banyak digunakan pada pembuatan roti atau pada pembuatan kolak.
3. Serai
Serai biasanya digunakan sebagai penambah aroma pada pembuatan minuman penghangat badan (minuman serai). Selain itu, serai juga digunakan untuk menambah aroma segar pada makanan-makanan bersantan.
4. Daun pandan
Daun pandan biasa ditambahkan pada ketika menanak nasi semoga nasi berbau harum dan tidak cepat basi. Selain itu, aroma harum dan daun pandan juga dimanfaatkan pada pembuatan kue, bubur, atau es.
f. Bahan Pengasam
Bahan pengasam bertuj uan untuk menghilangkan rasa enek (mual) pada ketika mengonsumsi makanan. Bahan pengasam alami di antaranya ialah jeruk nipis pada soto dan minuman.
B. ZAT ADITIF SINTESIS ATAU BUATAN
Macam-Macam Sintesis atau buatan, Contoh dan kegunaannya.
a. Pewarna
Pewarna berfungsi untuk memberi warna materi kuliner semoga tampil menarik, sehingga sanggup menarik konsumen untuk membeli dan mengonsumsinya.
(Tabel Pewarna Sintesis dan Kegunaannya )
Walaupun peredaran zat pewarna tersebut sudah diberi ijin oleh pemerintah, kita harus tetap berhati-hati dalam menentukan kuliner yang akan kita konsumsi. Zat pewarna yang sudah dihentikan penggunaannya ialah rhodaminB (pewarna merah) , methanil yellow (pewarna kuning), dan amaranth (pewarna merah).
b. Pemanis
Pemanis sintetis ialah aksesori pengganti gula pasir atau gula tebu atau sukrosa. Pemanis sintetis biasanya digunakan pada pembuatan sirup, sari buah, minuman ringan, dan macam-macam kue. Pemanis sintetis yang sering digunakan di antaranya sebagai berikut.
• Sakarin, memiliki tingkat kemanistn 300 kali lebih manis daripada gula.
• Aspartam, memiliki tingkat kemanisan 200 kali lebih manis daripada gula.
• Asesulfam, memiliki tingkat kemanisan 200 kali lebih manis daripada gula.
• Siklamat (natrium sikiamat atau kalsium sikiamat), mernpunyai tingkat kemanisan 30 kali lebih manis daripada gula.
• Sorbitol.
• Dulsin.
Melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/1X11988 ihwal Bahan Makanan Tambahan, dulsin sekarang sudah dihentikan penggunaannya lantaran aksesori ini sanggup menjadi karsmnogen (pemicu kanker).
c. Pengawet
(Daging Kemaan dan daging olahan biasanya menggunakan
pengawet natriun nitrin )
Pengawet digunakan semoga kuliner lebih tahan usang dan tidak cepat busuk kalau disimpan. Bahan pengawet menghambat atau mematikan pertumbuhan mikroba atau mikroorganisme yang dap at merusak dan membusukkan makanan.
Pengawet sintetis di antaranya sebagai berikut.
• Natrium benzoat dan asam benzoat digunakan sebagai pengawet minuman ringan, kecap, margarin, saus, manisan, dan buah kalengan.
• Natrium nitrit digunakan sebagai pengawet untuk mempertahankan warna daging dan ikan.
• Asam propionat digunakan sebagai pengawet roti, keju, margarin, dan mentega.
• Asam sorbat digunakan dalam bentuk garam natrium atau kalium dan digunakan untuk menghambat pertumbuhan kapang dan ragi, serta mengawetkan keju, roti, sari buah, dan acar.
c. Pengawet
(Daging Kemaan dan daging olahan biasanya menggunakan
pengawet natriun nitrin )
Pengawet digunakan semoga kuliner lebih tahan usang dan tidak cepat busuk kalau disimpan. Bahan pengawet menghambat atau mematikan pertumbuhan mikroba atau mikroorganisme yang dap at merusak dan membusukkan makanan.
Pengawet sintetis di antaranya sebagai berikut.
• Natrium benzoat dan asam benzoat digunakan sebagai pengawet minuman ringan, kecap, margarin, saus, manisan, dan buah kalengan.
• Natrium nitrit digunakan sebagai pengawet untuk mempertahankan warna daging dan ikan.
• Asam propionat digunakan sebagai pengawet roti, keju, margarin, dan mentega.
• Asam sorbat digunakan dalam bentuk garam natrium atau kalium dan digunakan untuk menghambat pertumbuhan kapang dan ragi, serta mengawetkan keju, roti, sari buah, dan acar.
Beberapa zat pengawet yang sudah dihentikan penggunaannya tetapi masih sering digunakan oleh pihak pihak tak bertanggung jawab ialah formalin (sebagai pengawet ), boraks (sebagai pengawet bakso), dan terusi (sebagai pengawet ayam potong).
d. Penyedap
Makanan yang kita konsumsi sehari-hari tak lepas dari penyedap atau bumbu masak, lantaran memang zat tersebut menambah sedap dan menimbulkan selera makan. Penyedap yang paling kita kenal ialah vetsin atau MSG (monosodium glutamat) yang dikenal dengan merck dagang ibarat Ajinomoto, Miwon, Royco, Sasa, Maggie, dan lainl ain. Dibalik kelezatannya, MSG pernah diduga menjadi penyebab dan suatu penyakit yang disebut Chinese Restaurant Syndrome (CRS). Gejala-gejala penyakit ini antara lain pusing kepala, wajah berkeringat, sesak dada cuilan bawah, kesemutan pada punggung leher, rahang bawah serta leher cuilan bawah yang kemudian terasa panas. Namun, peranan MSG sebagai penyebab penyakit tersebut tidak sanggup dibuktikan oleh para ahli, sehingga dugaan tersebut masih banyak diperdebatkan. Akan tetapi, mengonsumsi sesuatu dengan berlebihan ialah tidak baik. Karena itulah, sebaiknya menghindari konsumsi MSG terlalu banyak.
Penyedap sintetis selain MSG antara lain ialah nukleotida ibarat guanosin monofosfat (GMP) dan
jonosin monofosfat (IMP). Keduanya memberi rasa gurih pada makanan.
e. Antioksidan
Penyedap sintetis selain MSG antara lain ialah nukleotida ibarat guanosin monofosfat (GMP) dan
jonosin monofosfat (IMP). Keduanya memberi rasa gurih pada makanan.
e. Antioksidan
Antioksidan berfungsi melindungi kuliner yang mengandung lemak atau minyak dan ketengikan. Ketengikan terjadi lantaran minyak atau lemak yang terkandung dalam kuliner rusak oleh suatu proses oksidasi. Secara sederhana, oksidasi sanggup dikatakan merupakan suatu proses peruraian minyak atau lemak. Antioksidan yang ditambahkan akan menghambat terjadinya proses oksidasi tersebut.
Termasuk antioksidan adalah:
• Butil hidroksi anisol (BRA) dan butil hidroksi toluena (BHT) ditambahkan pada kuliner yang mengandung lemak dan minyak goreng semoga tidak cepat busuk (tengik).
• Asam askorbat (serta garam kaliumnya, garam kalsiumnya, dan garam natriumnya) ditambahkan ke dalam daging olahan, kuliner bayi, dan kaldu.
f. Sekuestran (Zat Pengikat logam)
Sekuestran merupakan materi penstabil yang digunakan dalam banyak sekali kuliner olahan. Sekuestran mengikat logam dalam . materi makanan, sehingga menjaga kestabilan bahan. Sekuestran yang paling sering digunakan ialah asam sitrat dan turunannya, fosfat, dan garam etilendiamintetraasetat (EDTA)
g. Penambab Aroma (Essens/Flavour)
Zat aditif mi digunakan untuk menawarkan aroma buah-buahan pada makanan.
• Etil butirat : rasa buah nanas
• Amil valerat : rasa buah apel
• Oktil asetat : rasa buah jeruk
• Amil asetat : rasa buah pisang
• Butil asetat : rasa buah murbei
• Isobutil propionat : rasa buah rum
• Benzaldehida : rasa buah lobi-lobi
h. Pengatur Keasaman
Zat aditif ini berfungsi untuk mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman makanan. Contoh pengatur keasaman sintetis antara lain asam asetat, asam sitrat, asam laktat, asam tartrat, natrium bikarbonat, dan amonium bikarbonat.
Artikel terkait :
(Sumber : Ipa Terpadu, Hal : 94-97, Penerbit : Erlangga.2006.Jakarta, Penulis : Eka Purjiyanta, S.Pd, Percepatakan : PT. Gelora Aksara Pratama)
Demikian materi Biologi : Zat Aditif Dalam Bahan Makanan mencakup Pengertian, Fungsi, Jenis dan Contohnya.. Semoga bermanfaat