Contoh Cara Memuji Dan Mengkritik Aneka Macam Karya Sastra Seni

Pada pembahasan yang telah lalu, kalian telah berlatih untuk memberikan kebanggaan dan kritik terhadap sebuah karya. Tentu saja, tidak hanya pada sebuah karya, kalian sanggup menawarkan pujian dan kritikan terhadap banyak sekali karya. 

Pujian dan kritik akan sanggup menawarkan sesuatu pada karya tersebut. Dengan melihat keunggulan dari sebuah pujian, maka sebuah karya akan dipertahankan.

Sebaliknya, dengan melihat kelemahan dari sebuah kritik, maka sebuah karya akan diperbaiki. Maka itu, berikanlah kebanggaan dan kritik yang baik dengan disertai alasan yang masuk akal.

Perhatikanlah teladan beberapa ungkapan kebanggaan maupun kritikan terhadap sebuah hasil karya seni berikut ini!
pujian dan kritikan terhadap banyak sekali karya Contoh Cara Memuji dan Mengkritik Berbagai Karya Sastra Seni
Lukisan

Setelah mengamati lukisan tersebut dengan cermat, niscaya kalian akan mendapat kesan mengenai karya tersebut, baik kelebihan maupun kekurangannya.

Penilaian wacana kelebihan yang berupa kebanggaan terhadap karya tersebut sanggup kalian ungkapkan sebagaimana teladan berikut.

1. Lukisan pemandangan alam tersebut benar-benar cantik dan menarik. Benda-benda yang dilukiskan identik dengan benda-benda aslinya di alam nyata. 

Meskipun lukisan tersebut dibentuk menurut imajinasi pelukisnya mengenai pemandangan alam, tapi pemandangan alam yang dilukiskan tersebut seperti benar-benar ada dan bukan imajinasi.

2. Lukisan pemandangan alam ini mempunyai nilai keindahan. Bentuk benda-benda yang dilukiskan tidak beda dengan benda dalam kehidupan nyata, meskipun benda-benda tersebut dilukis menurut imajinasi pelukisnya. Dapat dikatakan, seperti lukisan pemandangan alam tersebut menyerupai potret hitam putih dari alam yang sesungguhnya.

Penilaian kalian terhadap kekurangan yang ada dalam lukisan tersebut harus kalian ungkapkan secara objektif.

Contoh ungkapan evaluasi mengenai kekurangan dari karya tersebut yaitu berikut.

1. Lukisan tersebut memang menarik, tetapi komposisi yang ditampilkan terasa kurang lengkap. Lukisan itu didominasi unsur flora (pohon pinus dan rerumputan), tetapi unsur-unsur kehidupan yang lain seperti, hewan dan insan tidak ditampilkan. Hal inilah yang mengakibatkan lukisan ini terkesan “kering” atau “kurang lengkap”.

2. Tema lukisan semacam ini banyak kita jumpai di pasar seni. Selain itu, lukisan semacam ini biasanya dibentuk oleh pelukis-pelukis amatir.

3. Pengambilan sudut pandang pelukis seakan ingin menempatkan sungai yang mengalir sebagai unsur yang paling penting dalam lukisan ini. Hal ini belum tentu sesuai dengan maksud dan tujuan si pelukis.

Perlu untuk diingat bahwa kritik terhadap sebuah karya sebaiknya bersifat membangun, tidak menjatuhkan, dan tidak sekadar mengemukakan kekurangan yang ada. Kritik disampaikan dengan bahasa yang santun dan komunikatif.