Ekologi
Habitat Dan Relung Ekologi
Kehadiran atau eksistensi suatu populasi binatang pada suatu tempat, demikian juga dengan penyebaran binatang itu di permukaan bumi selalu berkaitan dengan apa yang di sebut dengan habitat dan relung ekologi. Habitat tidak sama dengan relung. Dalam hal ini kita akan membahas mengenai relung pada hewan.
A. Habitat
Habitat sanggup di defenisikan sebagai lingkungan kawasan hidup, kawasan hidup, kawasan tumbuh suatu binatang atau kawasan dimana suatu binatang atau populasi binatang sanggup di peroleh. Dalam bentuk yang lebih sederhana, disebut sebagai alamat, address, atau kawasan tinggal
Secara garis besar, sanggup dikenal empat macam habitat utama, yaitu: Habitat perairan tawar, habitat lautan, habitat perairan payau (estuari) dan habitat daratan. Apakah yang menjadi ciri keempat habitat utama tersebut, faktor apa saja yang menjadi faktor pembatasnya, bagaimana bentuk kehidupan atau kebiasaan hidup binatang yang terdapat didalamnya?
1. Mikrohabitat
Mikrohabitat yaitu seperangkat kondisi lokal atau lingkungan yang paling cocok dan yang pribadi bekerjasama dengan hewan. Misalnya : Lubang Rodentia, sebatang kayu membusuk dan lain-lain. Di suayu lantai hutan contohnya sanggup di jumpai berjenis-jenis Diplopoda yang menempati microhabitat tertentu.
2. Klasifikasi habitat
Pembagian habitat terutama didasarkan pada segi waktu. Menurut waktu, yakni dari sudut pandang makhluk hidup, suatu habitat terdapat :
- Konstan (panggah), yaitu kondisinya bersifat terus menerus dan relative baik atau relative buruk
- Bersifat musiman , yakni kondisi habitat berganti secara lebih kurang teratur baik dan jelek (layak dan tidak layak)
- Tidak menentu (tidak sanggup diperkirakan), yaitu perioda dengan kondisi baik lamanya bervariasi di selingi dengan perioda dengan kondisi tidak baik lamanya juga bervariasi.
- Efemeral, yakni perioda berkondisi baik yang berlangsung singkat, diikuti kemudian oleh perioda berkondisi tidak baik yang berlangsung usang sekali.
B. Relung Ekologi
Pengertian relung ekologi binatang baik pada tingkatan individu maupun populasi yaitu suatu status fungsional binatang dalam habitat yang di tempatnya sehubungan dengan pembiasaan fisiologis, struktural dan referensi perilakunya. Hutchinson (1957) telah membuatkan konsep relung lebih lanjut dan memperkenalkan konsep relung ekologi multidimensi (dimensi- n). Setiap kisaran kondisi faktor lingkungan ataupun kisaran macam sumberdaya dan memanfaatkan binatang merupakan satu dimensi.
Selanjutnya Hutchinson membedakan pengertian relung ekologi atas: Relung mendasar mengambarkan potensi secara utuh, yang hanya teramati dalam laboratorium dengan kondisi terkendali (yang diamati hanya satu faktor, tanpa ada pesaing atau predator) dan Relung terealisasikan mengatakan potensi dalam spektrum yang lebih sempit dari relung fundamental, alasannya yaitu merupakan potensi yang benar-benar terwujudkan di alam dengan kehadiran organisme-organisme lain, menyerupai pesaing-pesaing ataupun predator-predator binatang itu.
Penulis: Siti Aulia Wijaya