Ekologi
Ikan Sapu-Sapu: Spesies Invasif Di Indonesia
Ikan sapu-sapu (Pterygoplichthys pardalis) mempunyai ciri morfologi berupa kulit yang keras dan menyerupai duri. Pterygoplichthys pardalis berwarna hitam dengan contoh bintik hingga garis berwarna putih yang menyelimuti badan dengan sirip punggung yang tinggi dan panjang. Pterygoplichthys pardalis mempunyai panjang maksimal mencapai 70 cm. Pterygoplichthys pardalis merupakan ikan pemakan detritus perairan. Pterygoplichthys pardalis sangat gampang ditemukan di kawasan sungai dan perairan air tawar di Indonesia. Pterygoplichthys pardalis juga menjadi ikan hias yang disimpan di dalam akuarium.
Pterygoplichthys pardalis merupakan salah satu spesies invasif di perairan Indonesia. Pterygoplichthys pardalis sanggup ditemukan hidup pada habitat mulai dari sungai dataran tinggi dengan ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut, yang relatif dingin, berarus deras, dan kaya oksigen, hingga sungai dataran rendah serta bak stagnan yang miskin oksigen. Pterygoplichthys pardalis merupakan ikan tropis yang mempunyai toleransi tinggi. Pterygoplichthys pardalis dapat hidup pada kondisi perairan dengan kualitas air yang jelek hingga tercemar, suasana perairan yang asam maupun basa, yaitu perairan dengan pH sekitar 5,5 hingga 8. Pterygoplichthys pardalis juga toleran terhadap salinitas perairan, artinya Pterygoplichthys pardalis masih sanggup bertahan hidup diperairan dengan kadar garam di atas air tawar.
Persebaran orisinil dari Pterygoplichthys pardalis adalah di Amerika Selatan dan Argentina. Kemudian Pterygoplichthys pardalis mulai menyebar di Benua Asia, menyerupai Indonesia, Bangladesh, Malaysia, Taiwan, India, Thailand, Singapura, Jepang, Vietnam, dan Filipina, serta Benua Amerika, menyerupai Amerika Serikta, PuertoRico, Hawaii, Kosta Rika, Turki, Meksiko, dan Guatemala.
Dampak yang ditimbulkan dari adanya Pterygoplichthys pardalis adalah perubahan struktur lingkungan perairan, gangguan rantai makanan, persaingan dengan spesies endemik dalam hal pemanfaatan sumberdaya penting menyerupai kuliner dan ruang hidup, perubahan komunitas tumbuhan air, dan kerusakan pada alat tangkap ikan.
Dampak yang berbahaya dari Pterygoplichthys pardalis perlu dikelola supaya tidak menjadikan hilangnya spesies endemik yang bersaing dengan Pterygoplichthys pardalis. Salah satu pegelolaan Pterygoplichthys pardalis adalah dengan memanfaatkan sifat Pterygoplichthys pardalis sebagai pemakan detritus. Pterygoplichthys pardalis yang akan dimanfaatkan diambil dari lingkungan liar untuk mengurangi jumlah individu Pterygoplichthys pardalis yang ada sehingga ikan endemik sanggup meningkatkan populasinya. Kemampuan Pterygoplichthys pardalis sebagai pemakan detritus sanggup dimanfaatkan untuk membersihkan lingkungan akuarium dan bak pemeliharaan sehingga air diperairan tersebut sanggup lebih bersih.
Selain itu, kemampuan menyesuaikan diri terhadap aneka macam lingkungan yang tinggi sanggup dimanfaatkan sebagai peliharaan yang universal sehingga sanggup dilakukan oleh banyak orang dan tidak memerlukan perawatan yang khusus. Ukuran badan dari Pterygoplichthys pardalis yang sanggup mencapai 70 cm sanggup dimanfaatkan sebagai ikan konsumsi dan sumber pangan alternatif bagi banyak orang, terutama bagi masyarakat yang hidup di sekitar perairan yang mempunyai Pterygoplichthys pardalis sebagai salah satu spesies yang ada di perairan tersebut.
Penulis: Ade Aliyya Puspita Sari
Penulis: Ade Aliyya Puspita Sari