Bukti Ilmiah Gerhana Matahari Sebabkan Kerusakan Mata


Gerhana matahari merupakan bencana alam yang disebabkan matahari tertutup oleh bulan. Pada dikala ini, kondisi cahaya matahari akan tertutup baik sebagian / parsial maupun total. Kejadian gerhana ini sering dikaitkan dengan kerusakan mata jikalau terpapar dengan cahaya matahari jikalau dilihat secara langsung.

Proses terjadinya gerhana matahari.

Kasus kerusakan mata jawaban gerhana matahari sudah sering terjadi. Kondisi ini dikenal dengan istilah Solar Eclipse Retinopathy. Gangguan ini yakni rusaknya retina jawaban terkena intensitas cahaya matahari selama melihat gerhana tanpa perlindungan.

Pada zaman dahulu, kasus kerusakan mata jawaban melihat gerhana matahari secara pribadi sudah pernah terjadi. Bahkan Socrates juga pernah memperingatkan untuk tidak melihat gerhana secara langsung. Galileo sendiri juga dilaporkan mengalami kerusakan mata jawaban melihat matahari dengan teleskop.

Kejadian kerusakan mata jawaban melihat gerhana matahari sebelumnya jarang ada data yang terekam. Ketika terjadi gerhana matahari di Eropa pada tanggal 11 Agustus 1999, maka sejumlah laporan kasus kerusakan mata banyak dilaporkan (1, 2).

Menurut Dokter Spesialis Mata RSUP Dr Sardjito dan Fakultas Kedokteran UGM, Prof. Dr. dr. Suhardjo S.U, Sp.M(K) menyampaikan bahwa Melihat matahari secara pribadi untuk waktu yang usang sanggup aben retina atau makula dan merusak saraf mata yang merupakan sentral penglihatan.

Bagaimana kerusakan tersebut sanggup terjadi?
Mekanisme kerusakan retina sebelumnya belum dijelaskan secara detail. Pada tahun 2001, Thanos et al. melaksanakan uji coba kerusakan mata jawaban terpaparnya cahaya matahari dikala terjadi gerhana dengan binatang uji berupa tikus (3).

Bagian dari percobaan yang dipakai untuk mempelajari efek paparan radiasi matahari pada retina. Tikus dibius dan posisi mata kiri diberi perlakuan dengan terkena gerhana matahari pribadi sedangkan mata kanan mereka juga mendapatkan cahaya,tapi tidak langsung.


Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa sel-sel retina mengalami kematian sehabis 24 jam. Disamping itu, sel-sel ganglion pada retina juga mengalami apoptosis (kematian sel). 

Para peneliti tersebut menyimpulkan bahwa cahaya matahari selama gerhana matahari sanggup menjadikan perubahan yang besar di tingkat seluler antara lain kerusakan fotoreseptor, sel-sel ganglion, sel neuroglial, sel-sel endotel kapiler dan mikroglia di retina mata.

Dengan demikian, ketika gerhana matahari terjadi sebaiknya anda tidak coba-coba untuk melihat pribadi proses gerhana tersebut meskipun itu kurang dari satu menit. Meskpiun secara fisik mata masih terlihat baik-baik saja lantaran kerusakan mata tersebut hanya sanggup diketahui ketika retina diamati dengan alat khusus.

Penulis:
Mh. Badrut Tamam, M. Sc.
email: mh.badruttamam@generasibiologi.com