Kompetisi Intraspesies Dan Interspesies Dalam Ekosistem


Kompetisi yaitu suatu interaksi populasi yang didalamnya dua individu atau lebih mempunyai kebutuhan yang bersamaan terhadap satu jenis sumber tetapi persediaan sumber tidak mencukupi kebutuhan semua individu. Kompetisi sanggup terjadi diantara individu dari spesies yang sama atau berbeda. Kompetisi menghipnotis kemampuan individu untuk bertahan hidup dan bereproduksi dan sanggup ditunjukkan dengan perubahan-perubahan ukuran populasi pada suatu waktu. 

Kompetisi atau persaingan merupakan korelasi antara dua individu atau bahkan lebih untuk memperebutkan suatu sumber daya sehingga akan menimbulkan korelasi antara individu tersebut akan bersifat merugikan bagi individu yang lain. Pada umumnya, jenis sumber daya yang diperebutkan berupa makanan, energi, wilayah/teritorial, cahaya, unsur hara, udara dan lainnya. Cahaya harus diperebutkan untuk pemerolehan energi serta menjaga biar individu lain tidak sanggup memakai atau berusaha memperoleh mendapat sumber tersebut. Makanan yaitu sumber daya yang paling banyak diperebutkan dengan cara menyingkirkan individu dari sumber suplai makanan, pengambilan secara cepat atau kemampuan untuk mempertahankan persediaan kuliner yang sedikit

Kompetisi antarspesies tidak sanggup dihindari saat suatu habitat atau tempat hidup dengan sumber daya yang terbatas menyokong semua spesies yang ada. Kompetisi sanggup terjadi diantara individu dari spesies yang sama yang disebut kompetisi / persaingan intraspesies, dan juga sanggup terjadi di antara spesies yang berbeda dan disebut kompetisi / persaingan  interspesies. Kompetisi mempunyai dampak terhadap ukuran suatu populasi, struktur komunitas, serta keanekaragaman spesies. Efek persaingan terhadap pertumbuhan dari dua spesies sanggup ditunjukkan dengan model matematika kompetisi dua spesies dalam dua persamaan sebagai berikut:

1. Kompetisi Intraspesies

Kompetisi intraspesies adalah suatu model logistik (peningkatan kepadatan populasi mengurangi ketersediaan sumberdaya bagi individu suatu organisme, dan keterbatasan sumberdaya balasannya membatasi pertumbuhan populasi. Dengan kata lain kompetisi intraspesies yaitu ketahanan individu-individu dari spesies yang sama pada sumberdaya terbats yang sama. Ketika ukuran populasi meningkat, kompetisi menjadi lebih sering dan laju pertumbuhan menurun sebanding dengan intensitas kompetisi, laju pertumbuhan populasi bergantung pada kepadatan.

Dalam pertumbuhan populasi terbatas suatu faktor yang bergantung terhadap kepadatan yaitu faktor yang sanggup memperkuat peningkatan ukuran suatu populasi serta sanggup mengurangi laju pertumbuhan suatu populasi dengan cara menurunkan kemampuan reproduksi atau dengan cara meningkatkan mortalitas (kematian) dalam suatu populasi yang sudah begitu padat. Secara umum, faktor yang bergantung pada kepadatan yang membatasi pertumbuhan suatu populasi sanggup dikatakan menetukan daya tampung atau lingkungan.

Keterbatasan sumberdaya dalam populasi padat sanggup menghipnotis ukuran populasi di masa depan dengan sangat mengurangi reproduksi. Peningkatan kepadatan populasi menimbulkan peningkatan kompeisi intraspesies atas nutrien yang menurun yang menimbulkan angka kelahiran yang lebih rendah. Faktor-faktor selain kompetisi intraspesies untuk mendapat nutrien juga sanggup membatasi populasi. Kepadatan populasi juga menghipnotis kesehatan dan peluang bertahan hidup flora dan hewan.

2. Kompetisi Interspesies


Kompetisi interspesies adalah kompteisi yang terdapat lebih dari satu macam spesies dalam suatu wilayah untuk bersaing secara dengan beberapa sumber daya alam yang penting. Tak ada spesies yang bisa secara tidak terbatas untuk menghuni suatu ceruk yang sama dengan serentak. Pada kondisi tersebut, salah satu dari spesies-spesies tersebut akan hilang atau malah setiap spesies akan menjadi semakin bertambah efisien dalam memanfaatkan atau mengolah sumber daya alam tersebut terutama cuilan dari ceruk tersebut untuk mencapai keseimbangan. Dalam kondisi terakhir, persaingan interspesies akan berkurang alasannya yaitu setiap spesies yang menghuni suatu ceruk mikro yang terpisah

Pada tumbuhan, kompetisi interspesies yang berhasil dalam bersaing bergantung kepada kemampuan pertumbuhan dan reproduksinya. Perbedaan waktu pada perkecambahan biji serta pembentukan kecambah (seedling) juga akan menghipnotis imbas kompetisi. Perbedaan rentang toleransi dan syarat-syarat ekologi yang dimiliki oleh spesies juga sanggup menghipnotis kemampuannya untuk bersaing. 

Faktor-faktor lingkungan yang menjadi kompetisi oleh flora dalam proses persaingan antara lain cahaya, air tanah, unsur hara, oksigen, dan karbon dioksida. Faktor eksternal yang lainnya yaitu menyerupai adanya binatang penyerbuk, distributor penyebar/dispersal biji, kelembapan tanah, kondisi tanah dan udara, angin, serta gangguan maupun kerusakan ekositem oleh insan juga berdampak terhadap kelangsungan hidup dari spesies tertentu dalam suatu habitat. 

Contoh kompetisi antar spesies interspesies yakni pada suatu padang rumput tropis ada suatu spesies rumput Andropogon yang bisa menggantikan alang-alang (Imperata cylindrica) di habitatnya alasannya yaitu Andropogon tumbuh lebih dahulu, mencapai tinggi lebih besar dan menyebar lebih luas dibandingkan alang-alang, menimbulkan Andropogon memperoleh cahaya matahari, air, dan unsur hara tanah lebih besar dari tempat tumbuhnya.

Pengaruh persaingan terhadap pertumbuhan flora yang menempati ruang tumbuh sama dan letaknya saling berdampingan menawarkan bahwa flora yang satu mempunyai tajuk lebih rendah dari flora lainnya dan terjadi persaingan untuk mendapat cahaya matahari dan ruang tumbuh bagi pertumbuhan organ-organ di kawasan tajuk. Spesies flora yang tajuknya ternaungi oleh tajuk  tumbuhan spesies lainnya akan mengalami kendala dalam menjalankan proses fotosintesis, teritama spesies flora yang bersifat intoleran (tidak tahan naungan), sehingga pertumbuhan organ cuilan tajuk akan mengalami gangguan. Persaingan antara spesies yang hidup berdampingan juga terjadi dalam kawasan perakaran. Persaingan di kawasan perakaran sanggup berupa persaingan dalam hal ruang untuk media pertumbuhan akar di dalam tanah yang akan dilanjutkan dengan persaingan dalam memanfaatkan air tanah, oksigen, dan unsur-unsur hara mineral yang tersedia dalam tanah. Pengaruh persaingan di kawasan perakaran yaitu berkurangnya unsur-unsur hara mineral, air, dan oksigen yang sanggup diabsorbsi oleh setiap flora yang mengalami persaingan, sehingga pertumbuhan organ flora akan terhambat. Persaingan menyerupai itu akan terjadi makin keras kalau air tanah, oksigen, dan unsur-unsur hara mineral persediaannya semakin terbatas.

Contoh persaingan interspesifik pada binatang terjadi pada Singa dengan Hyena yang merebutkan binatang buruannya. Kompetisi tersebut memainkan tugas penting untuk keseimbangan alam. Kompetisi pada mamalia karnivora sering mempunyai imbas yang sangat besar lengan berkuasa alasannya yaitu adanya kemungkinan melibatkan interaksi yang bergairah secara eksklusif yang sanggup menjadikan cedera atau bahkan maut pesaing alasannya yaitu pembiasaan morfologi dan sikap mereka untuk membunuh.