Manfaat, Kandungan Dan Cara Budidaya Rumput Laut


Rumput maritim merupakan salah satu kekayaan maritim yang mempunyai bermacam-macam jenis dan dipakai sebagai makanan, pupuk, obat, dan kosmetik. Rumput maritim merupakan organisme yang sangat menarik dan beraneka ragam. Organisme ini sanggup ditemukan melekat pada batuan zona intertidal, terdampar di pantai, sebagai hutan raksasa bawah air dan melayang pada permukaan laut. Rumput maritim yang banyak dijumpai merupakan makroalga yang terdiri dari tiga divisi, yaitu alga hijau, alga coklat, dan alga merah. 

Rumput maritim mempunyai nilai hemat yang sangat penting artinya bagi para penduduk sebab sanggup dimanfaatkan untuk sayuran, obat tradisional, pupuk organik, masakan ternak dan sebagainya. Rumput maritim yaitu salah satu hasil maritim yang sanggup dimanfaatkan untuk materi baku dan materi pelengkap untuk pembuatan makanan, obat-obatan dan kosmetik. 

Beberapa spesies dari alga coklat yaitu Sargassum digunakan sebagai makanan, obat, pakan hewan, dan pupuk di Asia, Cina, Filipina, India, dan Vietnam, mengoleksi anggota genus Sargassum sebagai materi mentah industri yang memproses alginat. Turbinaria dipakai dalam industri masakan di Asia Tenggara (Indonesia dan Filipina), di Vietnam rumput maritim ini dipakai sebagai pupuk, sedangkan di Filipina dan India dipakai untuk memproduksi alginat.

Rumput maritim yaitu flora yang makroskopik yang hidup melekat pada substrat atau dasar perairan pantai yang dangkal dan sering berkelompok. Rumput maritim melimpah pada substrat keras di zona intertidal dan umumnya meluas hingga kedalaman 30-40 m.

Struktur badan rumput maritim lebih komplek bila dibandingkan dengan alga uniseluler, reproduksinya pun lebih rumit. Rumput maritim yaitu flora multiseluler, oleh sebab itu alga hijau dan alga merah uniseluler tidak termasuk kelompok ini. Kondisi multiseluler rumput maritim menunjukkan prosedur pembiasaan yang tidak dimiliki oleh alga uniseluler.

Manfaat Rumput Laut

Jenis-jenis rumput maritim secara hemat menjadi penting sebab mengandung senyawa polisakarida. Rumput maritim penghasil karagenan (karoginofit) dan penghasil biar (agarofit) termasuk divisi alga merah (Rhodophyceae), dan penghasil alginat (alginofit) dari divisi alga coklat (Phaeophyceae).
1. Alginat
Alginat yaitu materi yang terkandung dalam alga coklat yang banyak dipakai dalam industri kosmetika untuk menciptakan sabun, cream, lotion, shampoo. Industri farmasi memerlukannya untuk pembuatan emulsifier, stabilizer, tablet, salep, kapsul, dan filter. Dalam beberapa proses industri juga diharapkan sebagai materi additive, contohnya tekstil, keramik, fotografi, pestisida.

Jenis rumput maritim penghasil alginat antara lain Laminaria (Norwegia, Prancis, Cina, Jepang, Korea), Lessonia (Chile), Ascophyllum (Skotlandia, Irlandia), Ecklonia (Jepang, Korea), Macrocystis (Australia), Sargassum, dan Turbinaria (Indonesia, Filipina).

2. Agar
Agar yaitu substansi menyerupai jeli, diperoleh dari beberapa anggota Rhodophyceae. Alga dari genus Gelidium, Gracillaria, dan Hypnea merupakan materi pokok pembuatan agar-agar  di Indonesia. Agar-agar di pakai dalam industri masakan sebagai thickener dan stabilizer. Dalam bidang farmasi dan mikrobiologi dipakai sebagai kultur bakteri. Untuk kosmetika, agar-agar dipakai untuk pembuatan salep, cream, sabun, lotion. Agar-agar dipakai pula sebagai materi aditif dalam banyak sekali proses industri.

3. Karagenan
Karagenan merupakan materi yang bisa diperoleh dari banyak sekali jenis alga merah, sebab bersifat larut dalam air panas (70°C), air dingin, susu, dan larutan gula. Bahan ini dunia industri dan perdagangan mempunyai manfaat yang sama dengan agar-agar dan alginat. Alga penghasil karagenan antara lain Condrus crispus, Eucheuma sp.

Budidaya Rumput Laut

Paradigma pembangunan subsektor perikanan selama ini hanya bertumpu pada acara penangkapan dan pengumpulan hasil-hasil perikanan, sehingga perlu diubah menjadi acara yang berorientasi ke budaya. Perairan Indonesia  secara alami bisa menunjang acara budaya makroalga, pantai dan teluk tersebar luas dengan kondisi yang relatif tenang. Kegiatan budidaya bertujuan menghasilkan komoditas yang berkualitas dan mempunyai daya saing tinggi.

Hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya makroalga mencakup dua aspek, aspek umum dan aspek teknis. Aspek umum mencakup pemilihan lokasi, penggadaan bibit, pemeliharaan dan panen, hama dan penyakit, serta penanganan lepas panen. Aspek teknis yaitu cara atau metode budidaya yang menurut posisi tumbuhan terhadap dasar perairan dibedakan menjadi tiga, yaitu metode dasar (bottom method), metode lepas dasar (off-bottom method), dan metode terapung (floating method). Setiap metode ini mempunyai kekurangan dan kelebihan. Metode budidaya dipilih menurut keadaan perairan, tujuan budidaya, dan jenis rumput maritim yang akan dibudidayakan.

Rumput maritim banyak dibudidayakan di kawasan menyerupai Pantai Selatan Jawa dan Pantai Barat Sumatra.