Pengertian Dan Fungsi Zona Riparian


Zona riparian atau ekosistem riparian yaitu suatu area daratan yang mengelilingi fatwa air, sungai, dan danau. Dalam Bahasa Indonesia disebut sempadan sungai. Pengertian riparian tersebut selalu berdampingan dengan tubuh air. Hal tersebut disebabkan interaksi yang terjadi antara tubuh air dengan daratan sekitar. Zona riparian akan memengaruhi tubuh air sedangkan tubuh air juga memengaruhi zona riparian.

Pembagian Zona Riparian

Zona riparian dikelompokkan ke dalam beberapa area. Pengelompokkan tersebut menurut pada frekuensi air yang menggenangi zona riparian. Lima area dari zona riparian, yaitu low flow channel (saluran fatwa kecil), dominant channel (saluran utama), floodplain (dataran banjir), floodway (saluran banjir), flood fringe (tepian banjir), dan river terrace (bantaran sungai) (Gambar 1).

Gambar 1. Zona riparian.


Area low flow channel yaitu suatu area yang selalu tergenang air. Area tersebut berada di dasar sungai dan akan selalu tergenang meskipun di demam isu kering. Aliran air mempunyai debit yang kecil saat demam isu kering. Aliran tersebut akan melewati area low flow channel sehingga selalu tergenang air.

Area dominant channel adalah area tersebut lebih lebar dibandingkan dengan area low flow channel sehingga tidak akan tergenang air di demam isu kering. Area tersebut akan tergenang air saat demam isu hujan atau saat debit air sungai normal. Vegetasi yang tumbuh di area tersebut yaitu hanya rerumputan. Rerumputan akan tumbuh di demam isu kering saat tanah tidak tergenang air. Vegetasi tersebut akan hilang saat demam isu hujan lantaran hanyut terbawa fatwa air.
Area floodplain adalah area yang akan tergenang air saat banjir sehingga frekuensi tergenang air sangat kecil dibandingkan 2 area sebelumnya. Lebar area tersebut lebih besar dibandingkan dominant channel sehingga akan tergenang saat debit air tinggi. Debit air sanggup meningkat lantaran curah hujan yang sangat tinggi sehingga jumlah air yang masuk ke sungai mengalami peningkatan. Dominant channel tidak bisa lagi menampung debit air yang tinggi sehingga air meluap dan menggenangi dataran banjir. Vegetasi yang tumbuh di area floodplain yaitu rerumputan, semak, perdu, dan pohon.
Area keempat yaitu floodway. Floodway adalah area yang akan tergenang air saat banjir sehingga area tersebut cuilan dari floodplain. Floodway lebih lebar dibandingkan dengan dominant channel. Hal tersebut disebabkan fungsi floodway sebagai area untuk mengalirkan air saat banjir. Dominant channel tidak bisa menampung debit air yang tinggi sehingga air meluap dan mengisi floodway. Vegetasi yang tumbuh di area tersebut yaitu rerumputan, semak, dan perdu.
Area kelima yaitu flood fringe. Flood fringe adalah area yang masih termasuk ke dalam area floodplain. Flood fringe lebih lebar dibandingkan dengan floodway tetapi flood fringe tetap akan tergenang air saat banjir. Hal tersebut disebabkan oleh adanya air limpasan banjir. Banjir akan menggenangi flood fringe tetapi fatwa air akan melambat. Hal tersebut mengakibatkan material banjir yang terkandung dalam air mengalami pengendapan. Vegetasi yang tumbuh di area tersebut yaitu rerumputan, semak, perdu, dan pohon.

Area keenam yaitu river terrace. River terrace adalah area bekas area floodplain yang sudah tidak tergenang air lagi saat banjir. Air akan menggerus dasar sungai sehingga sungai semakin dalam. Hal tersebut mengakibatkan perubahan area riparian karean tempat yang tergenang air juga semakin dalam.

Vegetasi Riparian

Vegetasi yang tumbuh di zona riparian yaitu vegetasi yang hidrofil. Vegetasi tersebut membutuhkan air yang banyak untuk sanggup hidup. Vegetasi tersebut juga mempunyai perakaran yang kuat. Hal tersebut disebabkan oleh substrat tanah yang berasal dari sedimentasi material banjir sehingga memengaruhi kepadatan dan kestabilan tanah. Perakaran yang berpengaruh juga bisa menahan tumbuhan dari terjangan banjir.
Pengertian vegetasi riparian juga berbeda kalau dibandingkan dengan tempat hulu, tengah, dan hilir. Hal tersebut disebabkan oleh kemiringan tanah, kekerasan tanah, suhu, arus air, dan kandungan nutrien air. Vegetasi riparian hulu harus mempunyai akar yang sanggup menempel pada substrat berbatu dan tahan terhadap suhu dingin. Vegetasi riparian tengah harus mempunyai akar yang sanggup menempel pada substrat berpasir dan tahan terhadap arus yang cukup kuat. Vegetasi di tempat hilir harus mempunyai akar yang sanggup menempel substrat berlumpur dan tahan terhadap konsentrasi zat terlarut yang tinggi.
Vegetasi yang tumbuh di zona riparian ada beberapa macam. Vegetasi rerumputan hidup di area yang tidak berarus deras. Hal tersebut dikarenakan perakaran rerumputan sangat pendek sehingga tidak sanggup bertahan dari arus yang kuat. Rerumputan juga membutuhkan sinar matahari pribadi sehingga area disekitarnya harus bebas dari naungan atau bayangan. Rerumputan sanggup tumbuh di area dominant channel saat demam isu kering dan di area riparian yang lain yang sesuai.
Tumbuhan herba hidup di area yang tidak berarus deras tetapi erat dengan permukaan atau tepian air. Hal tersebut disebabkan tumbuhan herba membutuhkan banyak air tetapi mempunyai perakaran yang pendek. Laju penguapan yang tinggi mengakibatkan tumbuhan herba harus memperoleh sinar matahari langsung.
Habitus semak mempunyai perakaran yang cukup berpengaruh sehingga bisa bertahan di arus yang cukup besar. Tumbuhan semak juga membutuhkan sinar matahari pribadi untuk sanggup melaksanakan fotosintesis. Habitus pohon juga sama menyerupai habitus semak tetapi habitus pohon membutuhkan tanah yang cukup keras. Hal tersebut dikarenakan pohon mempunyai bobot yang besar sehingga tidak cukup mempunyai perakaran yang kuat.

Fungsi Zona Riparian

Zona riparian mempunyai fungsi yang sangat vital bagi sungai atau tubuh air. Kedua hal tersebut saling memengaruhi satu sama lain. Komponen yang paling berperan di zona riparian yaitu vegetasi riparian. Vegetasi riparian mempunyai imbas yang sangat faktual bagi zona riparian sendiri dan air.
Air yang mengalir mempunyai energi yang cukup besar terutama saat debit air mengalami peningkatan. Energi tersebut sanggup menggerus tepian sungai dan dasar sungai. Hal tersebut mengakibatkan air sungai membawa material tanah. Partikel-partikel tanah tersebut mengakibatkan turbiditas sungai meningkat. Vegetasi riparian bisa mengatasi hal tersebut.
Vegetasi riparian secara umum mempunyai akar yang berpengaruh untuk sanggup bertahan pada tanah yang lembap atau lembek. Hal tersebut mengakibatkan pemadatan tanah oleh akar. Akar tersebut akan mengikat tanah sehingga menjadi lebih berpengaruh dan stabil. Partikel-partikel tanah yang hanyut, akan menempel pada akar vegetasi riparian. Akar tersebut kemudian menjadi perangkap bagi partikel tanah yang hanyut. Deposit tanah tersebut kemudian akan diikat oleh akar sehingga turbiditas air menurun. Hujan juga sanggup menggerus lapisan tanah di permukaan. Air hujan yang masuk ke tubuh air akan membawa partikel tanah sehingga turbiditas air meningkat. Akar vegetasi kemudian menahan partikel tanah untuk masuk ke dalam air sehingga turbiditas air sanggup stabil.
Akar vegetasi riparian juga sanggup menjadi tempat spawning ground, nursery ground, dan feeding ground bagi biota perairan. Akar vegetasi riparian bisa meredam energi fatwa air sehingga menjadi lebih stabil. Hal tersebut mengakibatkan akar vegetasi riparian sesuai bagi tempat pemijahan. Akar vegetasi riparian juga menunjukkan pertolongan bagi biota perairan dari kondisi-kondisi ekstrim. Sedimen partikel-partikel yang terkumpul pada vegetasi riparian, menjadi sumber masakan bagi biota-biota perairan.
Akar vegetasi riparian juga bisa mengubah lanskap riparian. Akar tersebut berada di tepi sungai sehingga sedimentasi terjadi di tepi sungai. Sedimentasi tersebut mengakibatkan pendangkalan di tepi sungai. Tepi sungai akan melebar kemudian ditumbuhi oleh vegetasi riparian. Jika arus sungai besar, maka pendangkalan dan abrasi akan sulit terjadi sehingga lebar riparian menjadi stabil.
Vegetasi riparian menjadi habitat bagi banyak binatang dan tumbuhan. Hal tersebut disebabkan oleh sumber air yang erat dan berlimpah. Tanah yang kaya materi organik dan lembap merupakan habitat yang cocok bagi tumbuhan. Hal tersebut mengakibatkan vegetasi riparian cenderung padat dan rimbun sehingga sanggup mengurangi intensitas cahaya matahari yang masuk ke dalam perairan. Suhu udara di sekitar menjadi turun sehingga sangat cocok bagi banyak hewan.