Kata Sambung (Konjungsi) - Pengertian, Jenis, Fungsi, Dan Contohnya

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat tiba di blog . Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan materi Bahasa Indonesia wacana Kata Sambung (Konjungsi) mencakup pengertian, fungsi, jenis / macam konjungsi beserta contohnya. Berikut artikel selengkapnya...

Pengertian Kata Sambung (Konjungsi)


Konjungsi adalah  kata kiprah yang fungsinya menghubungkan antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf. Kata penghubung antarklausa biasanya terletak di tengah-tengah kalimat, sedangkan kata penghubung antarkalimat di awal kalimat ( setelah tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru ), adapun kata penghubung antarparagraf letaknya di awal paragraf.

Konjungsi disebut juga dengan istilah kata sambung, kata hubung, dan kata penghubung.

 Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan materi Bahasa Indonesia wacana  Kata Sambung (Konjungsi) - Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contohnya

Jenis / Macam-Macam Kata Sambung (Konjungsi) 


1) Konjungsi Antar Klausa

Konjungsi Antar Klausa dibagi menjadi 3 jenis yaitu:

a. Konjungsi koordinatif yakni konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang mempunyai status sintaksis yang sama. ( =konjungsi setara )

Macam-macam
Konjungsi Antar Klausa :
- dan (menyatakan penambahan)
- tetapi ( menyatakan perlawanan)
- atau ( menyatakan pemilihan )

Contoh :
a.       Puluhan ribu anggota Tentara Nasional Indonesia dan POLRI dikerahkan guna mengamankan Pilkada DKI.
b.      Tidak hanya kehilangan rumah, tetapi ia juga kehilangan seluruh anggota keluarganya.
c.       Pemerintah mengajukan dua opsi yaitu menaikkan harga BBM atau menambah jumlah subsidi energi.

b. Konjungsi subordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang mempunyai status sintaksis yang tidak sama. (=konjungsi bertingkat )

Macam-macam Konjungsi subordinatif  :

- sesudah, setelah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika, tatkala, sewaktu, sementara,sambil, seraya, selagi, selama, hingga, hingga (menyatakan waktu).
- Jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala ( menyatakan syarat ).
- Andaikan, seandainya, andaikata, umpamanya, sekiranya ( menyatakan pengandaian ).
- agar, supaya, biar ( menyatakan tujuan )
- biarpun, meskipun, sekalipun, walaupun, sungguhpun, kendatipun ( menyatakan konsesif ).
- seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana ( menyatakan pemiripan ).
- sebab, karena, oleh lantaran ( menyatakan lantaran )
- hingga, sehingga, sampai(-sampai), maka(nya) ( menyatakan akhir ).
- bahwa ( menyatakan klarifikasi ).

Contoh :
a.       Kakaknya berguru demikian tekun, sehingga ia sanggup peringkat pertama.
b.      Peraturan tersebut dibentuk supaya tidak ada siswa yang membolos.
c.       Budaya kita akan diklaim oleh bangsa lain jikalau kita tidak menjaga dan melestarikannya.
d.      Karena ia sedang sakit, maka hari ini ia tidak masuk sekolah.
e.       Meskipun hari ini hujan deras, Rooney tetap berangkat ke sekolah.
f.       Pemerintah seolah-olah mengabaikan bunyi rakyat dengan planning menaikkan harga BBM.
g.      Seandainya Pepe mau mengoper bola ke Pedro, maka itu akan menghasilkan gol bagi Chelsea.
h.      Semua orang berdoa sebelum mengawali acara mereka masing-masing.
i.        Pemerintah menyatakan bahwa harga BBM bersubsidi tidak akan naik pada tanggal 1 April 2012.

c. Konjungsi korelatif yakni konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa dan kedua unsur itu mempunyai status sintaksis yang sama.

Konjungsi korelatif terdiri atas dua potongan yang dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan.

Macam-macam konjungsi korelatif :

- baik … maupun …
- tidak hanya …, tetapi ( …) juga …
- bukan hanya …, melainkan …
- (se)demikian (rupa) … sehingga…
- apa(kah) … atau …
- entah … entah …
- jangankan …, …pun .

Contoh :
a.       Aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM semakin berujung bentrok, baik di luar gedung dewan perwakilan rakyat maupun di sejumlah daerah.
b.       Entah ditanggapi entah tidak, ia akan mengajukan seruan itu.
c.       Jangankan teriak, berbicara pun suaranya tidak bisa keluar.
d.      Pada tahun 2012 ini, pemerintah tidak hanya berencana menaikkan harga BBM, tetapi ingin menaikkan juga harga TDL (Tarif Dasar Listrik).
e.       Kepemimpinan wasit J. Kuipers bukan hanya merugikan Real Madrid, melainkan dialami beberapa klub besar Eropa lainnya.
f.       Para koruptor sedemikian rupa mengamankan aset hasil korupsinya sehingga sulit untuk dilacak oleh pihak berwenang.
g.      Apakah Manchester United berhasil mempertahankan gelarnya ekspresi dominan ini atau rival sekotanya yakni Manchester City yang akan menjadi juara?

2) Konjungsi Antar Kalimat


Yaitu konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain.
Oleh lantaran itu, konjungsi ini selalu memulai satu kalimat yang gres dan abjad pertamanya ditulis dengan abjad kapital.

Macam-macam Konjungsi Antar Kalimat :

- biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, sungguhpun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, meskipun demikian/begitu ( menyatakan kesediaan untuk melaksanakan sesuatu )
- kemudian, setelah itu, setelah itu, selanjutnya, embel-embel pula, lagi pula, selain itu ( menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar hal yang telah dinyatakan sebelumnya ).
- sebaliknya ( menyatakan kebalikan dari pernyataan sebelumnya ).
- sesungguhnya, bahwasannya ( menyatakan keadaan yang sebenarnaya ).
- malahan, bahkan ( menyatakan menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya).
- akan tetapi, namun, kecuali itu ( menyatakan kontradiksi dengan keadaan sebelumnya ).
- dengan demikian ( menyatakan konsekuensi )
- oleh lantaran itu, oleh lantaran itu ( menyatakan akhir )
- sebelum itu ( menyatakan insiden yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya )

Contoh :
a.       Kami berencana bermain sepak bola sore ini, namun hujan deras menggagalkan planning tersebut.
b.      Saya pergi ke Gramedia Sudirman, kemudian mengunjungi Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta.
c.       Yusril Ihza tidak oke dengan adanya penambahan pasal dalam UU APBN-P 2012, oleh lantaran itu ia berencana mengajukan somasi ke MK.
d.      Barcelona berhasil menghentikan ambisi AC Milan untuk melaju ke semifinal, sebelum itu Barcelona juga menghentikan langkah Bayern Leverkusen di babak 16 besar Liga Champions.
e.        Real Madrid akan turun dengan skuad terbaiknya, sebaliknya sang lawan yaitu Valencia tidak akan diperkuat dua pemain andalannya.
f.       Walaupun Real Madrid lebih diunggulkan untuk melaju ke partai puncak Liga Champions Eropa, bantu-membantu kekuatan kedua tim cukup berimbang dan merata di semua lini.
g.      Manchester United dan Manchester City mempunyai poin sama yakni 60, meskipun demikian Manchester City berhak menempati posisi pertama lantaran unggul produktivitas gol dari sang rival tersebut.
h.      Prestasi United di Liga Champions ekspresi dominan ini boleh dibilang kurang bagus, bahkan fase grup pun gagal mereka lewati.
i.        Manchester United sekarang unggul 9 poin dari Manchester City dan masih tersisa 2 adu lagi, dengan demikian Manchester United dipastikan menjadi juara Liga Inggris Musim 2011/2012.

 Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan materi Bahasa Indonesia wacana  Kata Sambung (Konjungsi) - Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contohnya
 
Konjungsi antar paragraf yakni kata-kata penghubung yang menghubungkan antar paragraf. Konjungsi ini mempunyai kegunaan untuk mengakibatkan suatu paragrag unity, coherent, dan sistematis.

Macam-macam konjungsi antar paragraf :

Terlebih lagi
Disamping…..
Tak hanya sebagai …
Oleh lantaran itu…
Berdasarkan …
 
Contoh:
Burung yakni binatang yang sangat banyak ditemui. Hampir di semua tempat di dunia ini bisa kita jumpai banyak sekali macam burung mirip di dalam hutan, perkotaan. Bahkan ada juga di padang pasir. Hal ini lantaran daya penyesuaian burung yang sangat manis terhadap lingkungannya.  

Selain itu, burung juga mempunyai tingkat reproduksi yang baik. Pada umumnya setiap induk burung bisa menghasilkan 4 atau lebih telur dalam sekali bereproduksi.

Terlebih lagi, burung juga sangat mempunyai kegunaan bagi insan mirip menjadi binatang peliharaan, materi makanan, dan lain-lain. tak heran burung sering dikembangbiakan oleh manusia.


 Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan materi Bahasa Indonesia wacana  Kata Sambung (Konjungsi) - Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contohnya

  1. Konjungsi Aditif (gabungan). Konjungsi aditif (gabungan) yakni konjungsi koordinatif yang berfungsi menggabungkan dua kata, frasa, klausa, atau kalimat dalam kedudukan yang sederajat, contohnya : dan, lagi, lagi pula, dan serta.
  2. Konjungsi Pertentangan. Konjungsi kontradiksi merupakan konjungsi koordinatif yang menghubungkan dua potongan kalimat yang sederajat dengan mempertentangkan kedua potongan tersebut. Biasanya potongan yang kedua menduduki posisi yang lebih penting daripada yang pertama, contohnya : tetapi, akan tetapi, melainkan, sebaliknya, sedangkan, padahal, dan namun.
  3. Konjungsi Disjungtif (pilihan). Konjungsi pilihan merupakan konjungsi koordinatif yang menghubungkan dua unsur yang sederajat dengan menentukan salah satu dari dua hal atau lebih, misalnya: atau, atau....atau, maupun, baik...baik..., dan entah...entah...
  4. Konjungsi waktu. Konjungsi waktu menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa. Kata-kata konjungsi temporal berikut ini menjelaskan hubungan yang tidak sederajat, contohnya : apabila, bila, bilamana, demi, hingga, ketika, sambil, sebelum, sampai, sedari, sejak, selama, semenjak, sementara, seraya, waktu, setelah, sesudah, dan tatkala. Sementara konjungsi berikut ini menghubungkan dua potongan kalimat yang sederajat, contohnya sebelumnya dan sesudahnya
  5. Konjungsi Final (tujuan). Konjungsi tujuan yakni semacam konjungsi modalitas yang menjelaskan maksud dan tujuan suatu peristiwa, atau tindakan. Kata-kata yang biasa digunakan untuk menyatakan hubungan ini yakni : supaya, guna, untuk, dan agar
  6. Konjungsi Sebab (kausal). Konjungsi lantaran menjelaskan bahwa suatu insiden terjadi lantaran suatu lantaran tertentu. Bila anak kalimat ditandai oleh konjungsi sebab, induk kalimat merupakan akibatnya. Kata-kata yang digunakan untuk menyatakan hubungan lantaran yakni sebab, lantaran itu, karena, dan lantaran itu.
  7. Konjungsi Akibat (konsekutif). Konjungsi akhir menjelaskan bahwa suatu insiden terjadi akhir suatu hal yang lain. Dalam hal ini anak kalimat ditandai konjungsi yang menyatakan akibat, sedangkan peristiwanya dinyatakan dalam induk kalimat. Kata-kata yang digunakan untuk menandai konjungsi akhir yakni sehingga, sampai, dan akibatnya.
  8. Konjungsi Syarat (kondisional). Konjungsi syarat menjelaskan bahwa suatu hal sanggup terjadi bila syarat -syarat yang disebutkan itu dipenuhi. Kata kata yang menyatakan hubungan ini yakni jika, jikalau, apabila, asalkan, kalau, dan bilamana.
  9. Konjungsi Tak Bersyarat. Kata penghubung tak bersyarat menjelaskan bahwa suatu hal sanggup terjadi tanpa perlu ada syarat - syarat yang dipenuhi. Kata - kata yang termasuk dalam konjungsi ini yakni walaupun, meskipun, dan biarpun.
  10. Konjungsi Perbandingan. Konjungsi perbandingan berfungsi menghubungkan dua hal dengan cara membandingkan kedua hal itu. Kata kata yang sering digunakan dalam konjungsi ini yakni sebagai, sebagaimana, seperti, bagai, bagaikan, seakan-akan, ibarat, umpama, dan daripada.
  11. Konjungsi Korelatif. Konjungsi korelatif menghubungkan dua potongan kalimat yang mempunyai hubungan sedemikian rupa sehingga yang satu eksklusif mempengaruhi yang lain atau yang satu melengkapi yang lain. Dapat juga dikatakan bahwa kedua kalimat mempunyai hubungan timbal-balik. Katakata yang menyatakan konjungsi ini yakni semakin…..semakin,kian….. kian,bertambah……bertambah, tidak hanya….tetapi juga..., sedemikian rupa..., sehingga..., baik..., dan maupun.
  12. Konjungsi Penegas (menguatkan atau intensifikasi). Konjungsi ini berfungsi untuk menegaskan atau meringkas suatu potongan kalimat yang telah disebut sebelumnya. Termasuk di dalam konjungsi hal-hal yang menyatakan rincian. Kata-kata yang termasuk dalam konjungsi ini yakni bahkan, apalagi, yakni, yaitu, umpama, misalnya, ringkasnya, dan akhirnya.
  13. Konjungsi Penjelas (penetap). Konjungsi penjelas berfungsi menghubungkan potongan kalimat terdahulu dengan perinciannya. Contoh kata dalam konjungsi ini yakni bahwa.
  14. Konjungsi Pembenaran (konsesif). Konjungsi pembenaran yakni konjungsi subordinatif yang menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan atau mengakui suatu hal, sementara menolak hal yang lain yang ditandai oleh konjungsi tadi. Pembenaran dinyatakan dalam klausa utama (induk kalimat), sementara penolakan dinyatakan dalam anak kalimat yang didahului oleh konjungsi seperti, meskipun, walaupun, biar, biarpun, sungguhpun, kendatipun, dan sekalipun.
  15. Konjungsi Urutan. Konjungsi ini menyatakan urutan sesuatu hal. Kata-kata yang termasuk dalam konjungsi ini yakni mula-mula, lalu, dan kemudian.
  16. Konjungsi Pembatasan. Konjungsi ini menyatakan pembatasan terhadap sesuatu hal atau dalam batas-batas mana perbuatan sanggup dikerjakan, contohnya kecuali, selain, dan asal.
  17. Konjungsi Penanda. Konjungsi ini menyatakan penandaan terhadap sesuatu hal. Kata-kata yang ada dalam konjungsi ini yakni misalnya, umpama, dan contoh. Konjungsi lain yang masih merupakan konjungsi penanda yaitu konjungsi penanda pengutamaan. Contoh kata-kata konjungsi ini yakni yang penting, yang pokok, paling utama, dan terutama.
  18. Konjungsi Situasi. Konjungsi situasi menjelaskan suatu perbuatan terjadi atau berlangsung dalam keadaan tertentu. Kata-kata yang digunakan dalam konjungsi ini yakni sedang, sedangkan, padahal, dan sambil.
Materi terkait :
Kata Depan (Preposisi) - Pengertian, Jenis, Fungsi dan Contohnya
Kata Sambung (Konjungsi) - Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contohnya
Kata Seru (Interjeksi) - Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Contohnya
Kata Sandang (Artikula) : Pengertian, Fungsi, Jenis dan Contohnya
Partikel Kah, Lah, Pun, Tah, Dan Contoh Kalimat

Demikian materi Bahasa Indonesia wacana Kata Sambung (Konjungsi) mencakup pengertian, fungsi, jenis / macam konjungsi beserta contohnya yang sanggup kami sampaikan. Semoga bermanfaat...