Sistem Endokrin Pada Insan (Pengertian, Organ, Fungsi)

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat tiba di blog . Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan artikel perihal Sistem Endokrin Pada Manusia meliputi Pengertian dan fungsi Sistem Endokrin, macam-macam kelenjar endokrin beserta hormon yang dihasilkan dan fungsinya masing-masing.

PENGERTIAN SISTEM ENDOKRIN

Sistem endokrin ialah sistem kontrol kelenjar tanpa akses atau kelenjar buntu (ductless) yang menghasilkan hormon yang di sekresikan pribadi kedalam darah, di alirkan ke sel-sel organ yang berkepentingan sehingga pesan yang di bawah oleh hormon sanggup di terjemahkan menjadi suatu tindakan. 

Di sebut kelenjar buntu lantaran hormon yang dihasilkan kelenjar ini pribadi disekresikan kedalam darah tanpa melalui duktus atau akses lainnya. 

Sistem endokrin memainkan tugas besar dalam membantu mengatur dan menjaga fungsi tubuh yang berbeda dengan menciptakan dan melepaskan hormon yang berbeda.

FUNGSI SISTEM ENDOKRIN

Fungsi Sistem Endokrin antara lain sebagai berikut :
  1. Menghasilkan hormon-hormon yang diharapkan oleh jaringan-jaringan dalam tubuh tertentu.
  2. Mengontrol dan merangsang aktifitas kelenjar tubuh.
  3. Merangsang pertumbuhan jaringan.
  4. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan ab­sorpsi glukosa pada usus halus.
  5. Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin, mineral dan air.
ORGAN SISTEM ENDOKRIN DAN FUNGSINYA

 Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan artikel perihal  Sistem Endokrin Pada Manusia (Pengertian, Organ, Fungsi)

Sistem Endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin (kelenjar buntu) yang meliputi kelenjar Hipofisis, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar timus, kelenjar adrenal, kelenjar pankreas, dan kelenjar kelamin (testis pada pria, dan ovarium pada wanita).

1. Kelenjar Hipofisis

 Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan artikel perihal  Sistem Endokrin Pada Manusia (Pengertian, Organ, Fungsi)

Kelenjar Hipofisis (pituitary) adalah kelenjar endokrin yang terletak didasar tengkorak .yang memegang peranan penting dalam sekresi hormon dari semua organ-organ endokrin. Kelenjar ini berbentuk lingkaran dan berukuran kecil, dengan diameter 1,3 cm.

Dapat dikatakan sebagai kelenjar pemimpin (master of glands) lantaran hor­non-hormon yang dihasilkannya sanggup mempengaruhi pekerjaan kelenjar lainnya. Kelenjar hipofisis terdiri dari 2 lobus.

a. Lobus anterior (adenohipofise).

Menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai zat pengendali produksi :an semua organ endokrin yang lain.
1)    Hormon somatotropik, mengendalikan pertumbuhan tubuh.
2)    Hormon tirotropik, mengendalikan aktivitas kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormon tiroksin.
3)    Hormon adrenokortikotropik (ACTH), mengendalikan kelenjar suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks keler jar suprarenal.
4)    Hormon gonadotropik berasal dari Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang merangsang perkembangan folikel degraf dalam ovarium dan pembentukan sper­matozoa dalam testis.
5)    Luteinizing Hormone (LH), mengendalikan sekresi estrogen dan progesteron dalam ovarium dan tes­tosteron dalam testis. Interstitial Cell Stimulating Hor­mone (ICSH).

b. Lobus posterior disebut juga Neurohipofise. Mengeluarkan 2 jenis hormon  ;
  1. Hormon anti diuretik (ADH), mengatur jumlah air yang keluar melalui ginjal menciptakan kontraksi otot polos ADH disebut juga hormon pituitrin.
  2. Hormon oksitoksin merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu melahirkan dan mengeluar­kan air susu sewaktu menyusui. Kelenjar hipofise ter­letak di dasar tengkorak, di dalam foss hipofise tulang spenoid.
 Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan artikel perihal  Sistem Endokrin Pada Manusia (Pengertian, Organ, Fungsi)
Hormon Hipofisis Anterior Dan Organ Targetnya

2. Kelenjar Tiroid

Terdiri atas 2 buah lobus yang terletak disebelah kanan dari trakea diikat bersama oleh jaringan tiroid dan yang melin­tasi trakea di sebelah depan. Merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher cuilan depan bawah, menempel pada dinding Taring.

Atas efek hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise lobus anterior, kelenjar tiroid ini sanggup mempro­duksi hormon tiroksin.

Adapun fungsi dari hormon tiroksin; mengatur per­tukaran zat/metabolisme dalam tubuh dan mengatur per­tumbuhan jasmani dan rohani.

Struktur kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel-vesikel yang dibatasi oleh epitelium silinder, disa­tukan oleh jaringan ikat. Sel-selnya mengeluarkan sera, cairan yang bersifat lekat yaitu; Koloidae tiroid yang me­ngandung zat senyawa yodium dan dinamakan hormon tiroksin.

Sekret ini mengisi vesikel dan dari sini berjalan ke anutan darah baik pribadi maupun melalui akses limfe.

Fungsi kelenjar tiroid, terdiri dari:
1)    Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi.
2)    Mengatur penggunaan oksidasi.
3)    Mengatur pengeluaran karbondioksida.
4)    Metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan.
5)    Pada anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental.

Hipofungsi sanggup mengakibatkan penyakit kretinismus dan penyakit miksedema.
Hiperfungsi mengakibatkan penyakit eksotalmikgoiter. Sekresi tiroid diatur oleh sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar hipofise yaitu oleh hormon tirotropik.

Fungsi kelenjar tiroid sangat eras bertalian dengan aktivitas metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dan jaringan bekerja sebagai perangsang proses oksidasi, mengatur penggunaan oksigen dan mengatur pengeluaran karbondioksida.

Hiposekresi hipotiroidisme. Bila kelenjar tiroid kurang mengeluarkan sekret pada waktu bayi menjadikan suatu keadaan yang dikenal sebagai kretinisme berupa kendala pertumbuhan mental dan fisik, pada orang cerdik balig cukup akal kekurangan sekresi mengakibatkan miksedema pro­ses metabolik mundur dan terdapat kecenderungan untuk, bertambah berat, geraknya lambat, cars berfikir dan ber­bicara lamban, kulit menjadi tebal dan keringat, rambut rontok, suhu-badan di bawah normal dan denyut nadi per­lahan.

Hipersekresi penambahan sekresi kelenjar tiroid dise­but hipertiroid dimana semua gejalanya merupakan kebalikan dari miksedema yaitu: kecepatan metabolisme meningkat suhu tubuh tinggi, berat tubuh turun, gelisah, gampang marah, denyut nadi naik.

Vaskuler meliputi fibrilasi atrium kegagalan jantung pada keadaan yang dikenal sebagai penyakit stress berat atau gondok eksoptalmus, mata menonjol keluar, imbas ini dise­babkan terlampau aktifnya hormon tiroid, ada kalanya tidak hilang dengan pengobatan.

3. Kelenjar Paratiroid

Terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar ini bedumlah 4 buah yang tersusun ber­pasangan yang menghasilkan para hormon atau hormon para tiroksin. Kelenjar paratiroid berjumlah 4 buah.

Masing-masing menempel pada cuilan belakang kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yang ber­fungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh.

Hipoparatiroidisme. Terjadinya kekurangan kalsium di dalam darah atau hipokalsemia menjadikan keadaan yang disebut tetani, dengan tanda-tanda khas kejang khususnya pada tangan dan kaki disebut karpopedal spasmus, gejala-gejala ini sanggup diringankan dengan pinjaman kalsium.

Hiperparatiroidisme. Biasanya ada sangkut pautnya de­ngan pembesaran (tumor) kelenjar. Keseimbangan distri­busi kalsium terganggu, kalsium dikeluarkan kembali dari tulang dan dimasukkan kembali ke serum darah. Akibatnya terjadi penyakit tulang dengan tanda-tanda khas beberapa cuilan kropos. disebut osteomielitis fibrosa sistika lantaran terbentuk kristal pada tulang, kalsiumnya diedarkan di dalam ginjal dan sanggup mengakibatkan kerikil ginjal dan kega­galan ginjal.

Fungsi paratiroid;
  1. Mengatur metabolisme fospor.
  2. Mengatur kadar kalsium darah.
Hipofungsi, menjadikan penyakit tetani. Hiper­fungsi, menjadikan kelainan-kelainan seperti; Kele­mahan pada otot-otot, sakit pada tulang, kadar kalsium dalam darah meningkat begitu juga dalam urin, dekol­sifikasi dan deformitas, sanggup juga terjadi patch tulang spontan.

Kelainan-kelainan di atas sanggup juga terjadi pada tumor kelenjar paratiroid.



4. Kelenjar Timus

Terletak di dalam mediastinum (rongga antara paru-paru kanan dan kiri) di belakang os sternum (tulang dada), kelenjar timus hanya dijumpai pada belum dewasa di bawah 18 tahun.
Kelenjar timus terletak di dalam toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea, warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas 2 lobus. Pada bayi gres lahir sangat kecil dan­beratnya kira-kira 10grarn atau lebih sedikit. Ukurannya bertambah pada masa remaja dari 30-40 gram kemudian berkerut lagi.
Adapun hormon yang dihasilkan kelenjar timus ber­fungsi sebagai berikut;
  1. Mengaktifkan pertumbuhan badan.
  2. Mengurangi aktifitas kelenjar kelamin.
5. Kelenjar Supra Renalis / Adrenal


Kelenjer suprarenal jumlahnya ada 2, terdapat pada cuilan atas dari ginjal kiri dan kanan. Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram. Kelenjar suprarenal ini terbagi atas 2 cuilan yaitu:
  1. Bagian luar yang berwarna kekuningan yang mengha­silkan kortisol yang disebut korteks.
  2. Bagian medula yang menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor adrenalin (nor epinefrin).
Zat-zat tadi disekresikan dibawah pengendalian sistem persarafan simpatis. Selcresinya bertambah dalam keadaan emosi menyerupai murka dan takut Berta dalam keadaan asfiksia dan kelaparan. Pengeluaran yang bertambah itu menaik­kan tekanan darah guna melawan shok.

Noradrenalin menaikan tekanan darah dengan jalan meranigsang serabut otot didalam dinding pembuluh darah untuk berkontraksi, adrenalin membantu metabolisme kar‑bohidrat dengan jalan menambah pengeluaran glukosa dari hati.

Beberapa hormon terpenting yang disekresikan oleh korteks adrenal adalah; Hidrokortison, aldosteron dan kor­tikosteron. Semuanya bertalian eras dengan metabolisme, pertumbuhan fungsi ginjal dan kondisi otot.
Pada insufiesiensi adrenal (penyakit addison) pasien menjadi kurus dan nampak sakit paling lemah, terutama karenatidak adanya hormon ini, sedangkan ginjal gagal menyimpan natrium dalam jumlah terlampau banyak, pe­nyakit ini diobati dengan kortison.

Fungsi kelenjar supra renalis cuilan korteks terdiri dari  ;
  1. Mengatur keseimbangan air, elektrolit clan garam­garam.
  2. Mengatur/mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang dan protein.
  3. Mempengaruhi aktifitas jafingan limfoid.
Hipofungsi, mengakibatkan penyakit addison. Hiper­fungsi. Kelainan-kelainan yang timbul akhir hiperfungsi menyerupai dengan tumor suprarenal cuilan korteks dengan ge­jala-gejala pada perempuan biasa, terjadinya gangguan pertum­buhan seks sekunder.

Fungsi kelenjar suprarenalis cuilan medula terdiri dari :
  1. Vaso konstriksi pembuluh darah perifer.
  2. Relaksasi bronkus.
Kontraksi selaput lendir dan arteriole pada kulit sehing­ga berkhasiat untuk mengurangi perdarahan pada operasi kecil.

6. Kelenjar Pankreas

Terdapat pada belakang lambung di depan vertebra lum­balis I dan II terdiri dari sel-sel alpa dan beta. Sel alpa menghasilkan hormon glukagon sedangkan sel-sel beta menghasilkan hormon insulin.

Hormon yang diberikan untuk pengobatan diabetes, insulin merupakan sebuah protein yang sanggup turut dicer­nakan oleh enzim-enzim pencernaan protein.

Fungsi hormon insulin

Insulin mengendalikan kadar glukosa dan kalau dipakai sebagai pengobatan, memperbaiki kemampuan sel tubuh untuk mengobservasi dan memakai glukosa dan lemak.

Pulau langerhans

Pulau-pulau langerhans berbentuk oval tersebar di seluruh pankreas dan terbanyak pada cuilan kedua pankreas.

Dalam tubuh insan terdapat 1-2 juta pulau-pulau langerhans, sel dalam pulau ini sanggup dibedakan atas dasar granulasi dan pewarnaannya separuh dari sel ini mensekresi insulin, yang lainnya menghasilkan polipeptida dari pankreas diturunkan pada cuilan eksokrin pankreas.

Fungsi kepulauan langerhans; Sebagai unit sekresi dalam pengeluaran homeostatik nutrisi, rnenghambat sek­resi insulin, glikogen dan polipeptida pankreas serta meng­nambat sekresi glikogen.

7. Kelenjar Kelamin

Kelenjar kelamin terdiri atas testis sebagai kelenjar kelamin jantan (pria) dan ovarium sebagai kelenjar kelamin betina (wanita). Makara testis dan ovarium memiliki aktivitas endokrin selain fungsi utamanya untuk memproduksi selsel kelamin.

a) Ovarium, menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.

Sekresinya diatur oleh hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis. Estrogen berfungsi untuk menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, contohnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus. Progesteron berfungsi untuk mempersiapkan dinding uterus semoga sanggup mendapatkan ovum yang sudah dibuahi.

b) Testis, menghasilkan hormon testosteron 

Hormon testosteron yang berfungsi merangsang pematangan sperma (spermatogenesis) dan pembentukan tanda-tanda kelamin sekunder pada pria, contohnya pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan membesarnya suara. Sekresi hormon tersebut juga dirangsang oleh hormon yang dihasilkan oleh hipofisis.
Sumber :
https://arahangindunia.blogspot.com//search?q=jenis-hormon-pada-manusia-dan-fungsinya
https://maryabidan.wordpress.com/sistem-endokrin-pada-manusia/
https://arahangindunia.blogspot.com//search?q=jenis-hormon-pada-manusia-dan-fungsinya

Demikian artikel perihal Sistem Endokrin Pada Manusia meliputi Pengertian dan fungsi Sistem Endokrin, macam-macam kelenjar endokrin beserta hormon yang dihasilkan dan fungsinya masing-masing. Semoga bermanfaat...