Jumlah Dan Pertumbuhan Penduduk Indonesia

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat tiba di blog . Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan artikel wacana Materi IPS Sekolah Menengah Pertama Kelas 8 : Jumlah Penduduk Indonesia berdasarkan sesus tahun 1961, tahun 1971, tahun 1980, tahun 1990, tahun 2000, tahun 2010 dan Pertumbuhan Penduduk Indonesia.
 Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan artikel wacana  Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Indonesia
Peta Konsep Jumlah dan Pertumbuhan, Komposisi, serta Persebaran dan Migrasi Penduduk


Pada peta konsep di atas, tampak bahwa dinamika kependudukan dan pembangunan nasional mencakup: 1) jumlah dan pertumbuhan penduduk, 2) komposisi penduduk, 3) persebaran dan migrasi penduduk, 4) kualitas penduduk dan pembangunan, dan 5) pergerakan nasional. Pada artikel ini kita akan membahas wacana Komposisi Penduduk Indonesia. Komposisi Penduduk Indonesia Pengertian komposisi penduduk ialah : pengelompokan atau susunan penduduk suatu negara atau suatu wilayah berdasarkan kriteria- kriteria tertentu. Contoh komposisi penduduk ialah pengelompokan penduduk berdasarkan usia, jenis kelamin, mata pencaharian, agama, pendidikan, bahasa, tempat tinggal, jenis pekerjaan, dan lain-lain. Komposisi penduduk diharapkan dalam suatu negara lantaran sanggup dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ataupun penentuan kebijakan dalam pelaksanaan pembangunan. Gambaran mengenai komposisi penduduk perlu dikaji atau dipelajari lantaran banyak sekali alasan, antara lain, lantaran setiap penduduk niscaya mempunyai usia dan jenis kelamin yang berbeda sehingga mempunyai potensi dan kemampuan yang berbeda pula. Pemerintah sanggup merancang kegiatan atau perencanaan yang benar-benar sesuai dengan kemampuan penduduk. Pemerintah juga sanggup menata kebutuhan sarana dan prasarana kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang diadaptasi dengan kebutuhan penduduknya. Oleh lantaran itu, dengan mengetahui komposisi penduduk, sanggup dibentuk pertimbangan yang logis, matang, dan bermakna sehingga tidak mengakibatkan adanya kesalahan dalam pengambilan keputusan ataupun penenentuan budi dalam pelaksanaan pembangunan. Berikut ini akan dijelaskan mengenai komposisi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin. a. Komposisi Penduduk Indonesia Berdasarkan Usia Komposisi penduduk berdasarkan usia sanggup dibentuk dalam bentuk usia tunggal, menyerupai 0, 1, 2, 3, 4, hingga 60 tahun atau lebih. Komposisi penduduk sanggup juga dibentuk berdasarkan interval usia tertentu, menyerupai 0–5 (usia balita), 6–12 (usia SD), 13–15 (usia SMP), 16–18 (usia SMA), 19–24 (usia Perguruan Tinggi), 25–60 (usia dewasa), dan >60 (usia lanjut). Selain itu komposisi penduduk juga sanggup didasarkan terhadap usia produktif dan usia nonproduktif, misalnya: usia 0–14 (usia belum produktif), 15–64 (usia produktif), dan usia >65 (tidak produktif). Contoh penggunaan data komposisi penduduk berdasarkan usia ialah dalam perencanaan kegiatan Wajib Belajar (Wajar). Dengan mengamati dan menganalisis jumlah penduduk tiap-tiap kelompok usia maka sanggup diketahui berapa jumlah anak yang harus bersekolah, sarana dan usia prasarananya, berapa jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan tersebut, berapa jumlah sekolah yang sanggup melayani kegiatan mencar ilmu mengajar, dan lain-lainnya. Contoh berdasarkan usia produktif dan usia non-produktif, yaitu dalam perencanaan pembangunan nasional. Dengan mengetahui jumlah penduduk tiap tingkatan usia maka sanggup dirancang bentuk dan arah pembangunan, apakah akan dikembangkan pembangunan yang padat modal atau padat karya. Data komposisi penduduk berdasarkan usia juga sanggup dipakai menghitung kebutuhan serta cadangan pangan nasional. Komposisi penduduk berdasarkan usia produktif dan nonproduktif sanggup dipakai untuk menghitung angka ketergantungan (dependency ratio). Angka ini penting diketahui lantaran sanggup memperkirakan beban tiap penduduk nonproduktif untuk menopang kebutuhan hidupnya. Permasalahan dalam komposisi penduduk lainnya ialah apabila jumlah penduduk dengan usia di bawah 15 tahun dan usia di atas 65 tahun jumlahnya lebih besar dibandingkan penduduk dengan usia produktif (15-65 th). Hal tersebut sanggup mengakibatkan penduduk usia produktif menanggung hidup seluruh penduduk usia nonproduktif. Penduduk usia produktif akan terbebani oleh penduduk yang tidak berkualitas untuk menjadi insan yang bermanfaat bagi mereka sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Semakin besar angka ketergantungan, akan semakin besar pula beban penduduk dalam menopang kehidupan dan akan mempengaruhi komposisi penduduk. Hal ini biasanya terjadi di negara berkembang dan terbelakang, dimana angka ketergantungan umumnya masih besar. Artinya jumlah penduduk usia non produktif jumlahnya masih besar, sehingga penduduk usia produktif harus menanggung kehidupan penduduk usia non produktif yang jumlahnya lebih banyak. Sebaliknya, jikalau semakin kecil angka ketergantungan, akan semakin kecil pula beban dalam menopang kehidupan penduduk usia nonproduktif. Selanjutnya perhatikan diagram angka ketergantungan penduduk Indonesia tahun 2004 – 2012 pada gambar berikut.

Sumber: https://arahangindunia.blogspot.com//search?q=komposisi-penduduk-indonesia
Pada peta konsep di atas, tampak bahwa dinamika kependudukan dan pembangunan nasional mencakup:
1) jumlah dan pertumbuhan penduduk,
2) komposisi penduduk,
3) persebaran dan migrasi penduduk,
4) kualitas penduduk dan pembangunan,
5) pergerakan nasional.

Pada artikel ini kita akan membahas wacana Jumlah Penduduk dan Pertumbuhan Indonesia.

A. JUMLAH PENDUDUK

Terkait dengan dinamika kependudukan dalam pembangunan nasional, pertanyaan yang pertama kali muncul biasanya ialah berapakah bekerjsama jumlah penduduk Indonesia dikala ini?

Jumlah penduduk suatu negara contohnya Indonesia, atau penduduk di suatu wilayah selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu lantaran pertumbuhan penduduk pada wilayah tersebut. Sebagai contoh, hasil sensus penduduk yang pertama kali diadakan di Indonesia pada tahun 1930, ketika kita masih berada di bawah penjajahan Belanda, penduduk nusantara hanya berjumlah 60,7 juta jiwa.

 Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan artikel wacana  Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Indonesia

Dari Grafik di atas sanggup diketahui bahwa jumlah penduduk Indonesia berdasarkan Sensus Penduduk :
Sensus Penduduk ke
Tahun
Jumlah Penduduk
1 (Pertama)
 1961
97,1 juta jiwa
2 (Kedua)
 1971
119,2 juta  jiwa
3 (Ketiga)
 1980
146,9 juta jiwa
4 (Keempat)
 1990
 78,6 juta jiwa
5 (Kelima)
 2000
205,1 juta jiwa
6 (Keenam)
 2010
237,6 juta jiwa

Materi pendukung : Hasil Sensus Penduduk Indonesia Tahun 2010 

Indonesia termasuk negara dengan jumlah dan pertumbuhan penduduk yang besar dan berpenduduk banyak. Indonesia juga terdiri atas ribuan pulau, bermacam-macam budaya, ratusan suku, dan ratusan bahasa daerah. Hal ini pula yang menjadi keunggulan Indonesia dilihat dari segi kependudukannya. Pada tahun 2013, Indonesia tidak mempunyai kegiatan pemutakhiran data penduduk, lantaran biasanya sensus diadakan setiap 10 tahun sekali. Namun dengan memakai angka pertumbuhan penduduk di Indonesia, diperkirakan jumlah keseluruhan penduduk Indonesia pada tahun 2013 sebesar 250 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk sebesar 1,49% per tahun. Keadaan jumlah penduduk sebesar itu, tentu memerlukan perhatian yang besar dari pemerintah/negara atau forum terkait untuk sanggup memenuhi kebutuhan penduduknya, biar jumlah penduduk yang besar ini sanggup berperan sebagai sumber daya pembangunan di tanah air. Jumlah penduduk di setiap wilayah/provinsi maupun pulau juga berbeda-beda, demikian juga dengan angka pertumbuhan yang berbeda pula.

Pertumbuhan penduduk Indonesia semakin tahun semakin bertambah jumlahnya. Jumlah penduduk Indonesia mengalami kenaikan dari tahun 1971 hingga tahun 1980 sebanyak 28.282.069 jiwa (23,72%). Secara keseluruhan rata-rata kenaikan jumlah penduduk setiap 10 tahun hampir mencapai 20%. Perlu diketahui bahwa berdasarkan asumsi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, jumlah penduduk Indonesia akan menjadi 250 juta jiwa pada tahun 2014 dengan pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun. Salah satu penyebab bertambahnya jumlah penduduk ialah tingginya tingkat kelahiran. Jumlah penduduk yang begitu besar di Indonesia menjadi permasalahan serius terutama di tempat perkotaan. Karena semakin besar jumlah dan pertumbuhan penduduk, semakin banyak pula permasalahan yang dihadapi oleh suatu daerah. Sebagai referensi dengan pertambahan jumlah penduduk tentu harus dibarengi dengan penambahan banyak sekali sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

Pengendalian jumlah penduduk perlu dilakukan oleh pemerintah, supaya negara sanggup membuat perencanaan pembangunan yang baik. Salah satu tahapan dalam pengendalian jumlah penduduk ialah harus diawali dengan mengetahui jumlah dan pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk suatu negara sanggup diketahui berdasarkan sensus penduduk yang biasanya diadakan setiap 10 tahun sekali. Sensus penduduk (cacah jiwa) ialah kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam rangka pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penyebarluasan data kependudukan. Dari hasil sensus tersebut, diperoleh data jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun, atau dari dasawarsa (10 tahun) ke dasawarsa berikutnya.

Informasi wacana jumlah dan pertumbuhan penduduk di suatu wilayah tentu sangat diharapkan untuk merancang pembangunan. Bertambahnya jumlah penduduk berakibat pada menjadi semakin sempitnya kesempatan memperoleh pekerjaan. Keadaan tersebut sanggup memicu terjadinya kemiskinan. Informasi wacana jumlah dan pertumbuhan penduduk Indonesia secara menyeluruh sangat diharapkan untuk menetapkan prioritas pembangunan nasional.

Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan akhir jumlah dan pertumbuhan penduduk Indonesia yang besar sanggup dilakukan ialah dengan membuat lapangan kerja yang luas. Siapa yang harus membuat lapangan kerja? Tentu saja pemerintah bahu-membahu dengan masyarakat. Suatu ketika kalian harus bisa membuat lapangan kerja, sehingga bisa berpartisipasi memberantas pengangguran. Karena itu kalian harus latihan berwirausaha semenjak sekarang.

Kita telah mempelajari jumlah dan pertumbuhan penduduk Indonesia. Jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun selalu meningkat dan bertambah banyak. Kita sanggup memperkirakan bagaimana jumlah penduduk Indonesia 10 tahun yang akan datang, bahkan 50, atau 100 tahun yang akan datang. Bagaimana caranya? Salah satu cara gampang untuk mengetahui jumlah penduduk pada masa yang akan tiba ialah dengan melihat statistik angka pertumbuhan penduduk dari waktu ke waktu. Dengan melihat pertumbuhan penduduk setiap periode, kita sanggup memperkirakan bagaimana jumlah penduduk pada waktu yang akan datang.

B. PERTUMBUHAN PENDUDUK

Mengapa terjadi pertumbuhan penduduk? Pertumbuhan penduduk terjadi disebabkan oleh pertambahan atau pengurangan jumlah penduduk akhir adanya kelahiran (natalitas), maut (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi). Kelahiran dan maut merupakan faktor pertumbuhan alami, adapun perpindahan penduduk merupakan faktor pertumbuhan non alami.

1) Pertumbuhan penduduk alami 

Pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari hasil selisih tingkat kelahiran dengan maut dalam satu tahun disebut pertumbuhan penduduk alami. Pertumbuhannya dinyatakan dalam perseribu. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Indonesia Kejadian paling sederhana sanggup kita lakukan dengan melaksanakan pengamatan penduduk di lingkungan kita. Dalam satu tahun, berapa terjadi kelahiran, dan berapa terjadi kematian? Misalkan, pada dikala ini jumlah penduduk di kampungmu 1000 orang, maka dengan menghitung selisih jumlah kelahiran dan maut maka kita akan menemukan angka pertumbuhan penduduk di kampungmu. Contoh, jumlah bayi yang lahir 40, penduduk yang meninggal dunia 20. Maka dengan memakai rumus di bawah ini pertumbuhan penduduk di kampung ialah 40-20 perseribu, atau 20 perseribu atau 2%.

Adapun perhitungannya sanggup dipakai rumus:
P=L–M

P = Pertumbuhan penduduk
L = Lahir
M = Mati

2) Pertumbuhan penduduk non alami

Pertumbuhan penduduk non alami diperoleh dari selisih penduduk yang melaksanakan imigrasi (migrasi masuk) dengan emigrasi (migrasi keluar). Pertumbuhan penduduk non alami disebut juga dengan pertumbuhan penduduk lantaran migrasi.

Perhitungan penduduk non alami sanggup dipakai rumus sebagai berikut:

P=I–E

P = Pertumbuhan penduduk
I = Imigrasi
E = Emigrasi

3) Pertumbuhan penduduk total

Pertumbuhan total ialah pertumbuhan penduduk yang dihitung dari selisih jumlah kelahiran dengan maut ditambah dengan selisih dari pertumbuhan non alami. Perhitungan penduduk total sanggup memakai rumus sebagai berikut:

P = (L – M ) + (I – E)

P = jumlah pertumbuhan penduduk dalam satu tahun
L = jumlah kelahiran dalam satu tahun
M= jumlah maut dalam satu tahun
I = Imigrasi
E = Emigrasi

Laju pertumbuhan penduduk total di Indonesia tidak terlalu banyak berbeda dengan laju pertumbuhan penduduk alami, lantaran migrasi (baik imigrasi maupun emigrasi) jumlahnya tidak begitu banyak sehingga pengaruhnya sangat kecil dan sanggup diabaikan. Pertumbuhan penduduk biasanya dinyatakan dengan angka persen (%) dan biasanya diperhitungkan untuk jangka waktu satu per setiap tahun. Istilah lain yang sering disamakan dengan pertumbuhan penduduk yaitu pertambahan penduduk. Perbedaannya ialah untuk pertambahan penduduk besarannya dinyatakan dengan angka tertentu sedangkan pertumbuhan penduduk dinyatakan dalam persen (%).

Kelahiran dan maut ialah faktor utama pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi oleh kondisi kesehatan, kualitas lingkungan hidup, dan pendidikan. Kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan kesadaran wacana kesehatan melalui proses pendidikan. Lingkungan yang kurang terawat, limbah pabrik yang sudah di atas ambang batas wajar, permukiman yang kumuh, selokan yang tidak terawat dan sebagainya merupakan penyebab datangnya banyak sekali penyakit. Hal tersebut sanggup berdampak pada angka maut suatu tempat yang sanggup mengakibatkan pertumbuhan penduduk negatif.

Negara Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang besar lantaran jumlah penduduk Indonesia setiap tahun bertambah. Hal tersebut mendorong biar negara Indonesia terus ulet meningkatkan kualitas penduduk. Pendidikan merupakan cara yang cocok dan paling strategis untuk meningkatkan kualitas penduduk Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 tercatat 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan 1,49 %. Jika laju pertumbuhan penduduk tetap pada angka 1,49 %, maka pada 2045 jumlah penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai 450 juta jiwa. Pertumbuhan penduduk yang terjadi pada tahun tersebut jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan ideal untuk Indonesia yakni sebesar 0,5%.

Jumlah penduduk Indonesia di Tahun 2014 peringkat 4 jumlah penduduk dunia


Berkaitan dengan keadaan jumlah dan pertumbuhan penduduk Indonesia jikalau dibandingkan dengan keandaan penduduk di negara-negara lain, Indonesia masih masuk posisi 5 besar negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia (Berdasarkan data dari Departemen Perdagangan AS). Indonesia berada di nomor 4 bersaing dengan negara Brasil di posisi ke-5. China masih menguasai dunia dengan jumlah populasi terbanyak dikala ini. China menempati posisi pertama dengan jumlah populasi yang mencapai 1,355 miliar. India berada diposisi kedua dengan mempunyai jumlah penduduk mencapai 1,236 miliar. AS masih berada di posisi ketiga dari peringkat negara dengan jumlah penduduk terbanyak dengan jumlah penduduknya yang mencapai 318.892 juta. Indonesia berada di peringkat keempat dengan jumlah penduduk mencapai 253,60 juta jiwa dan disusul Brasil yang mencapai jumlah penduduk sebesar 202,65 juta jiwa.

Jumlah penduduk Indonesia Tahun 2015

Jumlah penduduk Indonesia diperkirakan akan terus bertambah sehingga diproyeksikan pada tahun 2015 penduduk Indonesia berjumlah 255 juta jiwa hingga mencapai 305 juta jiwa pada tahun 2035
referensi :
https://arahangindunia.blogspot.com//search?q=komposisi-penduduk-indonesia

Demikian artikel wacana Materi IPS Sekolah Menengah Pertama Kelas 8 : Jumlah Penduduk Indonesia berdasarkan sesus tahun 1961, tahun 1971, tahun 1980, tahun 1990, tahun 2000, tahun 2010 dan Pertumbuhan Penduduk Indonesia. Semoga bermanfaat...