Biologi
Klasifikasi Makhluk Hidup Lengkap
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat tiba di blog . Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan artikel lengkap wacana Klasifikasi Makhluk Hidup, meliputi Pengertian, Tujuan dan Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup, Dasar-dasar pengelompokan, Tahapan serta Tingkatan Klasifikasi Makhluk Hidup
1. Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk Hidup adalah Klasifikasi makhluk hidup yaitu mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan-golongan atau unit-unit tertentu berdasarkan persamaan dan perbedaan cirinya. Tujuan penjabaran makhluk hidup ialah untuk mempermudah dalam mengenal, mempelajari, dan mengetahui korelasi antar makhluk hidup.
Proses penjabaran makhluk hidup dimulai dengan mengelompokkan beberapa individu yang mempunyai persamaan ciri ke dalam satu kelompok. Kelompok-kelompok yang terbentuk dari hasil pengklasifikasian makhluk hidup tersebut disebut takson. Takson pada tingkat yang lebih rendah mempunyai persamaan sifat dan ciri yang lebih banyak, sedangkan takson pada tingkat yang lebih tinggi mempunyai persamaan sifat dan ciri yang lebih sedikit. Ilmu yang mempelajari wacana penjabaran makhluk hidup ialah taksonomi.
Proses penjabaran makhluk hidup dimulai dengan mengelompokkan beberapa individu yang mempunyai persamaan ciri ke dalam satu kelompok. Kelompok-kelompok yang terbentuk dari hasil pengklasifikasian makhluk hidup tersebut disebut takson. Takson pada tingkat yang lebih rendah mempunyai persamaan sifat dan ciri yang lebih banyak, sedangkan takson pada tingkat yang lebih tinggi mempunyai persamaan sifat dan ciri yang lebih sedikit. Ilmu yang mempelajari wacana penjabaran makhluk hidup ialah taksonomi.
2. Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup
Tujuan dilakukannya pengelompokan dan klasifikasi makhluk hidup, diantaranya yaitu:
- Mengelompokkan aneka macam macam makhluk hidup berdasarkan kesamaan ciri-ciri yang dimilikinya.
- Mendeskripsikan setiap ciri-ciri suatu spesies makhluk hidup untuk membedakan makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya.
- Menyederhanakan pembelajaran dan ilmu mengenai pengelompokan makhluk hidup.
- Memberikan nama makhluk hidup yang gres dan belum diketahui sebelumnya.
- Mengamati korelasi kekerabatan antar setiap makhluk hidup.
3. Manfaat penjabaran makhluk hidup
Sistem penjabaran makhluk hidup mempunyai manfaat menyerupai berikut.
-
Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam. -
Mengetahui jenis-jenis makhluk hidup. -
Mengetahui korelasi kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.
4. Dasar-dasar pengelompokan makhluk hidup
Membagi dan menciptakan penjabaran makhluk hidup intinya memakai aneka macam pedoman, antara lain:
a. Berdasarkan Persamaan
Seperti yang kita lihat pada referensi di depan, yaitu antara ayam dan elang, berdasarkan ciri-ciri yang Anda lihat, termasuk golongan apakah ayam dan elang? Dengan mengamati ciri-cirinya, maka kita sanggup memasukkan bahwa ayam dan elang yaitu golongan hewan, yaitu jenis aves (burung) alasannya yaitu mempunyai bulu, sayap, dan paruh.
b. Berdasarkan Perbedaan
Apabila Anda mengamati perbedaan ciri yang dimiliki ayam dan elang berdasarkan jenis makanannya, maka ayam termasuk herbivora, sedangkan elang termasuk golongan karnivora, yaitu pemakan daging.
c. Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi
Seperti yang Anda lihat dan amati menyerupai referensi di depan, maka untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dari makhluk hidup pertama-tama yang sanggup Anda lakukan yaitu mengamati dari bentuk luar dari makhluk hidup tersebut, contohnya bentuk paruh dan jumlah sayap.
Apabila Anda hendak menggolongkan beberapa tumbuhan, maka yang sanggup Anda amati yaitu bentuk pohon, bentuk daun, bentuk bunga, warna bunga, dan lainlain. Ciri-ciri inilah yang dinamakan ciri morfologi. Apabila Anda mengamati dari ada tidaknya sel trakea, kambium, ada tidaknya berkas pengangkut, ada tidaknya sel kambium, ciri-ciri ini dinamakan ciri anatomi.
d. Berdasarkan Ciri Biokimia
Sejalan dengan masa perkembangannya, untuk memilih klasifikasi makhluk hidup selain berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, sanggup pula memakai ciri-ciri biokimia, contohnya jenis-jenis enzim, jenis-jenis protein, dan jenis-jenis DNA. Hal tersebut sanggup memilih korelasi kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan lainnya.
e. Berdasarkan Manfaat
Tujuan pengelompokan ini yaitu untuk memudahkan kita memanfaatkan suatu makhluk hidup.
5. Tahapan Klasifikasi Makhluk Hidup
Tahapan dalam klasifikasi mahluk hidup yang dilakukan oleh Linnaeus yaitu sebagai berikut:
- Pencandraan atau identifikasi, yaitu proses mengidentifikasi atau mendeskripsikan ciri-ciri mahluk hidup yang akan diklasifikasi.
- Pengelompokan, yaitu mengelompokkan mahluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Mahluk hidup yang mempunyai ciri-ciri yang sama dikelompokkan dalam satu kelompok yang sama yang disebut dengan takson.
- Pemberian nama takson. Mahluk hidup yang telah dikelompokkan tadi, selanjutnya diberi nama untuk mempermudah kita mengenal ciri-ciri suatu kelompok mahluk hidup tertentu.
Linnaeus memperkenalkan hierarkki (tingkat) takson untuk mengelompokkan makhluk hidup. Hierarki (yang disebut takson) itu berturut-turut dari tingkatan tertinggi (umum) hingga terendah (spesifik) yaitu :
-
Kingdom (kerajaan) -
Phylum (Filum) untuk hewan, atau Divisio (Divisi) untuk tumbuhan -
Classis (Kelas) -
Ordo (Bangsa) -
Familia(Keluarga/Suku) -
Genus (Marga) -
Spesies (Jenis)
6. Penggolongan Klasifikasi Makhluk Hidup
sistem klasifikasi, sanggup digolongkan menjadi tiga golongan/kelompok, yaitu sistem alami, sistem buatan, dan sistem filogenik.
6.1. Klasifikasi Sistem Alami
Kita sudah mengetahui bahwa penjabaran intinya berpijak dari adanya persamaan. Hal ini sanggup kita ketahui dengan mengamati makhluk hidup secara morfologi. Misalnya, kita mengamati binatang kucing, anjing, sapi, kuda, dan harimau.
Jika kita lihat secara alami, sanggup kita ketahui bahwa kelima binatang itu mempunyai empat kaki, sehingga membentuk suatu kelompok menyerupai yang dikehendaki alam, yaitu kelompok binatang yang berkaki empat. Dengan demikian, sanggup diketahui bahwa penjabaran sistem alami merupakan terbentuknya suatu kelompok-kelompok makhluk hidup secara alami.
Tokoh penjabaran sistem alami yaitu Aristoteles, seorang berkebangsaan Yunani pada tahun 350 SM. Beliau membagi makhluk hidup menjadi dua dunia (kingdom), yaitu binatang dan tumbuhan. Dunia binatang ini dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan habitat dan perilakunya, sedangkan tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya.
6.2. Klasifikasi Sistem Buatan
Dibandingkan sistem penjabaran secara alami, sistem penjabaran buatan lebih baik, sempurna, dan gampang dipahami apabila dibandingkan sistem penjabaran sebelumnya. Klasifikasi ini pertama kali diperkenalkan oleh Carl Von Linne (1707-1778) yang dikenal dengan nama Carolus Linnaeus, spesialis botani berkebangsaan Swedia. Beliau dinobatkan sebagai “Bapak Taksonomi”.
Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan Linnaeus didasarkan atas persamaan dan perbedaan struktur badan makhluk hidup, dengan cara-cara berikut.
-
Mengamati dan meneliti makhluk hidup, yaitu persamaan ciri struktur badan luar maupun ciri struktur badan dalam dari aneka macam jenis makhluk hidup. -
Apabila ada yang mempunyai ciri struktur badan sama atau menyerupai dijadikan satu kelompok, adapun yang mempunyai ciri berlainan dikelompokkan tersendiri. -
Memberikan istilah tertentu untuk setiap tingkatan penjabaran yang didasarkan pada banyak sedikitnya persamaan ciri pada setiap jenis makhluk hidup yang dikelompokkan.
7. Tingkatan Klasifikasi Makhluk Hidup
Untuk memudahkan dalam pengelompokan makhluk hidup yang sangat banyak ragamnya, maka disusunlah suatu hukum pengelompokan. Pengelompokan dilakukan pada tingkatan tinggi hingga ke tingkatan rendah menyerupai berikut ini.
7.1. Kingdom/Regnum (Kerajaan/Dunia)
Tingkatan takson ini merupakan tingkatan tertinggi untuk makhluk hidup. Semua binatang dimasukkan dalam kingdom Animalia dan semua tumbuhan dimasukkan dalam kingdom Plantae.
7.2. Filum atau Divisio (Keluarga Besar)
Apabila kita mengelompokkan suatu makhluk hidup dalam kingdom, maka dengan melihat persamaan ciri-cirinya akan dimasukkan ke dalam suatu keluarga besar. Keluarga besar tersebut dimasukkan dalam filum untuk jenis binatang dan dimasukkan ke dalam divisio untuk jenis tumbuhan. Misalnya menyerupai binatang yang terlihat pada Gambar diatas.
Filum Chordata merupakan binatang bernotokorda dan binatang bertulang belakang. Ada juga binatang yang mempunyai kaki berbuku-buku dan kutikula yang keras dimasukkan dalam filum Arthropoda.
Penamaan filum binatang tidak mempunyai akhiran yang khas, sedangkan penamaan divisio tumbuhan diberi akhiran yang khas, contohnya phyta dan mycota. Tumbuhan yang berbiji dimasukkan dalam divisio Spermatophyta, jamur berbasidium dimasukkan dalam divisio Basidiomycota.
7.3. Kelas
Tingkatan takson ini lebih rendah dari kelompok takson filum atau divisio, artinya apabila kelompok makhluk hidup dalam divisio/filum mempunyai ciri-ciri yang sama, maka dimasukkan dalam satu kelas.
Contoh kelas pada hewan, yaitu binatang menyusui/Mamalia, contohnya anjing, kucing, kelinci, dan lain-lain.
Adapun kelas pada tumbuhan ada dua, yaitu tumbuhan berbiji berkeping satu dan berkeping dua. Dengan demikian, tumbuhan mempunyai divisio: Spermatophyta, kelas: Monocotyledonae dan Dicotyledonae.
7.4. Ordo (Bangsa)
Tingkatan takson yang lebih rendah dari kelas yaitu ordo. Pada tumbuhan, nama ordo pada umumnya diberi akhiran ales, sedangkan pada binatang tidak mempunyai akhiran.
Contoh dari binatang mempunyai ordo Carnivora (bangsa pemakan daging), Omnivora (bangsa pemakan tumbuh-tumbuhan).
Adapun pada tumbuhan contohnya kelas Dicotyledonae mempunyai ordo Graminales (bangsa rumput-rumputan), Rosales (bangsa mawar-mawaran).
7.6. Famili (Suku atau Keluarga)
Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Pada tingkatan famili ini terdapat suatu kelompok yang berkerabat bersahabat dan mempunyai banyak persamaan ciri. Nama famili pada tumbuhan pada umumnya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk nama binatang diberi akhiran idae.
Contoh keluarga hewan, yaitu Canidae (keluarga anjing), Falidae (keluarga kucing). Contoh keluarga tumbuhan yaitu Solanaceae (keluarga kentang), Rosaceae (keluarga mawar).
7.7. Genus (Marga)
Takson genus yaitu nama takson yang lebih rendah dari famili. Nama genus terdiri atas satu kata yang diambil dari kata apa saja, sanggup dari nama binatang atau tumbuhan, zat kandungan, dan sebagainya. Huruf pertamanya diawali dengan abjad kapital dan ditulis dengan miring atau ditulis tegak dengan digaris bawah.
Contoh untuk binatang yaitu Canis (marga anjing), Felis (marga kucing), Taenia(marga cacing).
Adapun referensi pada tumbuhan, yaitu Rosa (marga mawar), Annona (marga sirsak dan srikaya), dan Solanum (marga terung-terungan).
7.8. Species (Jenis)
Species merupakan tingkatan takson paling rendah dan menjadi unit atau satuan dasar klasifikasi. Species
adalah kelompok makhluk hidup yang sanggup melaksanakan perkawinan antarsesamanya dan akan menghasilkan keturunan yang subur (fertil).
Penulisan kata species sama menyerupai penulisan dalam genus, hanya pada species terdiri atas dua kata, yaitu kata yang berada di depan merupakan nama marga (genus), sedangkan kata yang kedua mengatakan jenisnya.
Untuk kata yang kedua, abjad awalnya tidak perlu memakai abjad kapital. Contohnya: Canis familaris (anjing), Taenia solium (cacing pita), Rosa gallica(mawar), Carica papaya (pepaya), Oryza sativa (padi).
Referensi :
http://hedisasrawan.blogspot.co.id
http://www.kuliah.info
https://jokowarino.id
http://www.materisma.com
Demikian artikel lengkap wacana Klasifikasi Makhluk Hidup, mencakup Pengertian, Tujuan dan Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup, Dasar-dasar pengelompokan, Tahapan serta Tingkatan Klasifikasi Makhluk Hidup. Semoga bermanfaat...