Struktur Atom Dan Partikel Dasar Penyusun Atom

Berikut ini merupakan pembahasan perihal perkembangan model atom yakni strutktur atom dan partikel dasar penyusun atom atau partikel penyusun inti atom.

Struktur Partikel Dasar Penyusun Atom

Menjelang masa ke-19, diketahui bahwa atom bukanlah partikel yang tidak sanggup dibagi-bagi lagi sebab mengandung sejumlah partikel subatomik yakni elektron, proton, dan netron.

Nah, semoga kau memahaminya, pada pembahasan kali ini akan diuraikan secara terperinci perihal partikel dasar penyusun atom, pelajarilah uraian partikel penyusun atom berikut ini.

1. Elektron

Jika kau memiliki televisi tabung (CRT atau Cathode Ray Tube) di rumah, pesawat televisi itu memakai tabung sinar katoda untuk menghasilkan gambar. Setiap gambar dibuat oleh titik-titik sinar katoda yang menumbuk layar televisi.

Oleh sebab sinar katoda dipancarkan terus-menerus dan ditata sedemikian rupa, kau sanggup melihatnya sebagai sebuah gambar yang utuh dan bergerak.
Sinar katoda merupakan elektron menyerupai yang ditemukan oleh Plucker (1859) dan diteliti oleh Hittorf (1869) dan William Crookes (1879 – 1885). 
Sinar katoda bergerak lurus dengan kecepatan tinggi dan sanggup mengakibatkan bayangan di layar CRT. John Thomson (1897) melanjutkan eksperimen dengan meneliti efek medan listrik dan medan magnet dalam tabung sinar katoda.

Ternyata sinar ini sanggup dibelokkan oleh medan magnet dan medan listrik. Hasil percobaannya menandakan bahwa elektron dalam suatu atom bermuatan negatif sebab sanggup dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik.
Gambar: Perkembangan Teori Model Atom

2. Proton

Ditemukannya elektron mengakibatkan pertanyaan gres mengenai susunan atom. Elektron merupakan penyusun atom yang bermuatan negatif, padahal atom bermuatan netral.

Bagaimana mungkin atom sanggup bersifat netral bila hanya ada elektron saja dalam atom? Maka timbul anutan akan adanya partikel lain di dalam atom. Goldstein (1886) dan Wien melakukan penelitian memakai tabung CRT yang didesain ulang dengan hati-hati.

Melalui pengamatan yang cermat, dia berhasil menemukan adanya partikel positif yang arahnya berbeda dengan arah gerak sinar katoda yang disebut sinar terusan atau sinar kanal.

Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, diketahui bahwa partikel tersebut merupakan pecahan dari atom yang disebut dengan proton.

3. Inti atom

Setelah inovasi proton dan elektron, Ernest Rutherford melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai atom. Dalam percobaannya, dia memakai lempengan emas yang sangat tipis dan disinari dengan sinar alfa, yakni sinar yang dipancarkan oleh zat radioaktif.

Jika atom terdiri dari partikel yang bermuatan positif dan negatif maka sinar alfa yang ditembakkan tidak ada yang diteruskan atau menembus lempeng emas.

Namun kenyataannya, sebagian besar sinar alfa justru sanggup menembus lempeng emas. Jadi, proton dan elektron tidak tersusun secara rapat atau terdapat banyak rongga kosong di dalam atom.
Dari hasil percobaan ini, Rutherford dapat menduga bagaimana susunan sebuah atom. Beliau menyatakan hipotesanya bahwa atom tersusun dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan negatif. 
Muatan negatif elektron sanggup mengimbangi muatan positif inti atom, sehinga atom bersifat netral. Ketika dilakukan penelitian lebih lanjut, diketahui bahwa massa inti atom tidak seimbang dengan massa proton yang ada dalam inti atom. Makara diprediksi bahwa masih ada partikel lain dalam inti atom selain proton.

4. Neutron

Seperti di jelaskan di atas, Rutherford (1920) meramalkan bahwa kemungkinan besar di dalam inti atom terdapat partikel lain yang tidak bermuatan. Akan tetapi sebab muatannya netral, partikel ini menjadi sukar dideteksi.

Ramalan ini terbukti benar saat tahun 1932 James Chadwick sanggup menemukan neutron. Dengan demikian maka partikel elektron, proton, dan neutron merupakan penyusun dasar suatu materi.