Macam-Macam Dan Jenis-Jenis Uang Giral Serta Penejelasannya

Secara umum, ada dua jenis uang bila ditinjau menurut forum yang menerbitkannya; yaitu uang kartal dan uang giral. Uang kartal ialah uang yang diterbitkan oleh pemerintah sedangkan uang giral ialah uang yang diterbitkan oleh bank umum.

Macam-macam uang kartal ialah uang logam dan uang kertas, trus apa jenis-jenis uang giral? Hal inilah yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini.

Macam-Macam Uang Giral


a) Cek

Cek adalah surat perintah dari nasabah yang mempunyai rekening atau simpanan di bank supaya bank membayar sejumlah uang kepada pihak atau orang yang disebutkan dalam cek.

Contoh pembayaran dengan memakai cek:

Pak Jono mempunyai simpanan uang di bank dalam bentuk rekening koran/giro sebesar Rp20.000.000,00. Pada suatu hari Pak Jono membeli sepeda motor seharga Rp12.000. 000,00 milik Ibu Tutik.

Karena Pak Jono tidak mempunyai uang tunai sebanyak itu, maka Pak Jono membayar dengan uang cek. Pak Jono menulis dalam blangko cek senilai Rp12.000.000,00 untuk dibayarkan kepada Ibu Tutik.

Selanjutnya Ibu Tutik sanggup menukarkan cek tersebut dengan uang tunai pada bank yang tersebut dalam cek itu.

Setelah cek ditukar ke bank, berarti Ibu Tutik mendapatkan uang kartal senilai Rp12.000.000,00 sedangkan rekening Pak Jono di bank berkurang sebesar Rp12.000.000,00.
 ada dua jenis uang bila ditinjau menurut forum yang menerbitkannya Macam-macam dan Jenis-jenis Uang Giral serta Penejelasannya
Gambar: Contoh Uang Giral

b) Bilyet Giro

Bilyet giro ialah surat perintah kepada bank supaya bank membayar dengan cara memindahbukukan sejumlah uang dari rekening nasabah bank kepada rekening nasabah lain yang ditunjuk.

Pada pembayaran melalui bilyet giro tidak terjadi pengeluaran atau serah terima uang tunai, yang terjadi hanya pemindahan rekening dari rekening seseorang kepada rekening orang lain. Sehingga pembayaran melalui bilyet giro lebih kondusif jikalau dibandingkan dengan pembayaran melalui uang tunai atau cek.

Contoh pembayaran dengan bilyet giro.

Pak Harun mempunyai rekening di BNI sebesar Rp30.000.000,00 ia membeli TV di toko Sinar Jaya seharga Rp2.000.000,00 kebetulan toko Sinar Jaya juga mempunyai rekening di BNI yang besarnya Rp.100.000.000,00.

Oleh alasannya ialah itu pembayaran televisi yang dibeli Pak Harun sanggup dilakukan dengan memakai bilyet giro. Caranya, Pak Harun mengisi blangko bilyet giro sebesar Rp2.000.000,00 untuk diserahkan kepada toko Sinar Jaya, kemudian toko Sinar Jaya tiba ke BNI untuk menyerahkan bilyet giro yang diterimanya dari Pak Harun. Setelah mendapatkan bilyet giro, BNI mengurangi rekening Pak Harun sebesar Rp2.000.000,00 dan memindahbukukan ke dalam rekening toko Sinar Jaya.

Dengan demikian rekening Pak Harun berkurang Rp2.000. 000,00 dan tinggal sebesar Rp28.000.000,00 sedangkan rekening toko Sinar Jaya bertambah Rp2.000.000, menjadi Rp102.000.000,00. Makara pembayaran memakai bilyet giro hanya sanggup terjadi apabila kedua belah pihak (penjual dan pembeli) mempunyai rekening di bank.

c) Telegrafic Transfer

Telegrafic transfer ialah perintah pembayaran yang dilakukan dengan pemindahan antarrekening dalam suatu bank yang sama melalui telegram. Pembayaran melalui telegrafic transfer dilakukan apabila jarak antara pembayar dengan yang dibayar berjauhan dan ingin cepat, aman, serta menghemat waktu.

Contoh pembayaran melalui telegrafic transfer.

Andi tinggal di Jakarta dan mempunyai rekening di bank BCA Jakarta, sedangkan ayahnya tinggal di Solo dan punya rekening di BCA Solo. Andi ingin mengirim uang sebesar Rp10.000.000,00 kepada ayahnya dngan cepat.

Maka Andi minta kepada BCA Jakarta untuk mengirim telegram perintah pemindahbukukan rekening kepada BCA Solo atas nama ayahnya sebesar Rp10.000.000,00 dan memberitahukan nomor rekening ayahnya yang ada di Solo kepada BCA Jakarta.

Dengan mengetahui tiga cara pembayaran uang giral sanggup disimpulkan bahwa pembayaran dengan cek, bilyet giro, dan telegrafic transfer lebih kondusif dibandingkan pembayaran memakai uang kartal.