Organisasi Semi Militer Bentukan Jepang

Pembahasan kali ini yaitu perihal pasca perang dunia 2 dan organisasi-organisasi bentukan jepang di Indonesia diantaranya contohnya organisasi militer bentukan jepang dan organisasi semi militer bentukan jepang.

Sejak tanggal 8 Maret 1942 Jepang secara resmi menjajah Indonesia. Setelah jatuh ke tangan Jepang, Indonesia ditangani oleh pemerintahan militer.

Pulau Jawa dan Sumatera berada di bawah komando Angkatan Darat, masing-masing berpusat di Jakarta dan Bukittinggi. Sedangkan Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku berada di bawah komando Angkatan Laut yang berpusat di Ujung Pandang.

Jepang menyadari bahwa untuk sanggup mempertahankan tempat pendudukan yang begitu luas, maka Jepang harus melaksanakan perjuangan di aneka macam bidang yaitu bidang sosial dan militer, ekonomi, dan politik.

Organisasi bentukan Jepang di Bidang Sosial dan Militer

Ketika menduduki Indonesia, perjuangan pemerintahan Jepang di bidang sosial yaitu dengan cara melaksanakan pemerasan tenaga insan di tempat pendudukan Jepang sebagai tenaga kerja.

Adapun perjuangan tersebut diwujudkan dengan pelaksanaan kegiatan berikut.

a. Romusha, yaitu kerja paksa tanpa upah pada masa penjajahan Jepang. Dalam hal ini tenaga kerja diarahkan untuk menciptakan kemudahan umum, seperti: jalan, jembatan, dan lapangan udara.

b. Kinrohosi, yaitu kerja paksa tanpa upah bagi para pemimpin dan tokoh masyarakat.

Di samping perjuangan di bidang sosial, di bidang militer Jepang membentuk barisan semi militer dan barisan militer menyerupai berikut.

Organisasi Semi Militer Bentukan Jepang

1) Seinendan (Barisan Pemuda). Organisasi ini bangkit tanggal 9 Maret 1943. Anggotanya para perjaka berumur 14-22 tahun. Tujuannya mendidik dan melatih para perjaka semoga sanggup mempertahankan tanah air Indonesia.
organisasi bentukan jepang di Indonesia diantaranya contohnya organisasi militer bentukan j Organisasi Semi Militer Bentukan Jepang
Foto: Latihan Seinendan

2) Keibodan (Barisan Pembantu Polisi), dibuat tanggal 29 April 1943. Anggotanya berumur 23-25 tahun. Tujuannya untuk membantu tugas-tugas kepolisian.

3) Fujinkai (Himpunan Wanita), dibuat bulan Agustus 1943. Anggotanya para wanita. berumur 15 tahun ke atas.

4) Jawa Hokokai (Perhimpunan Kebaktian Rakyat Jawa), dibuat tahun 1944. Tujuannya untuk mengarahkan rakyat semoga berbakti sepenuhnya kepada Jepang demi tercapainya kemenangan dalam Perang Asia Timur Raya. Anggotanya minimal berumur 14 tahun. Tugasnya yaitu mengumpulkan pajak, upeti, dan hasil pertanian.

5) Syuisintai (Barisan Pelopor). Organisasi ini dibuat tanggal 14 September 1944 dan diresmikan tanggal 25 September 1944. Tujuannya untuk meningkatkan kesiapsiagaan rakyat. Tokoh yang menjadi anggota Syuisintai yaitu Bung Karno, Otto Iskandardinata, dan R.P. Suroso.

Organisasi Militer bentukan Jepang

1) Heiho (Pembantu Prajurit Jepang), dibuat bulan April 1943, sebagai pembantu prajurit Jepang. Anggotanya para perjaka berumur 18-25 tahun.

2) Pembela Tanah Air (Peta), dibuat 3 Oktober 1943 atas seruan Gatot Mangkupraja. Tugas Peta yaitu mempertahankan tanah air Indonesia.