Geografi
Pengertian Cuaca Dan Iklim Serta Unsur-Unsur Cuaca Dan Iklim
Berikut ini yaitu pembahasan lengkap perihal pengertian cuaca, pengertian iklim, unsur unsur cuaca, unsur unsur iklim, pengertian tekanan udara, pengertian angin, pengertian curah hujan, pengertian awan, macam-macam awan, perbedaan cuaca dan iklim.
Adapun iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah yang relatif luas dan waktu yang relatif usang (puluhan tahun).
Karena bumi berbentuk bundar dan selalu berputar pada porosnya, mustahil semua permukaan bumi mendapatkan penyinaran matahari pada dikala yang bersamaan.
Waktu penerimaan sinar matahari di suatu daerah tertentu sangat dipengaruhi oleh letak lintang daerah tersebut. Makin tinggi letak lintang suatu kawasan, maka penyinaran akan makin kurang, sehingga waktu siang hari di daerah tersebut makin pendek.
Di samping itu, penyinaran matahari pada bumi juga dipengaruhi oleh pergerakan unsur-unsur di atmosfer. Misalnya, awan yang ada pada lapisan troposfer sanggup menghalangi sinar matahari di suatu kawasan, sehingga daerah yang diselubungi awan tersebut tidak menerima penyinaran matahari.
Kawasan permukaan bumi yang berada pada posisi garis lintang 0 – 23° (sekitar garis khatulistiwa) akan mengalami pemanasan yang lebih banyak dibanding daerah yang erat kutub.
Daerah atau dataran yang tinggi akan mempunyai suhu yang lebih sejuk dibanding daerah atau dataran yang rendah. Hal ini terjadi lantaran pemanasan berlangsung melalui gelombang pantulan pemanasan dari permukaan.
Dataran tinggi semacam pegunungan biasanya tidak membentang menyerupai dataran rendah, sehingga pemantulan pun tidak sanggup berlangsung maksimal. Selain itu, kerapatan udara di dataran tinggi lebih renggang daripada di dataran rendah, sehingga udara di dataran tinggi kurang bisa menyerap panas.
Pemanasan di darat akan lebih cepat dibandingkan perairan lantaran keadaan daratan yang padat dan sulit ditembus sinar matahari. Pemanasan pada daerah perairan berlangsung lambat lantaran air selalu bergerak dan sanggup tertembus sinar matahari.
Dari klarifikasi di atas, penerimaan panas Matahari ke permukaan bumi dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut.
a. Sudut tiba sinar matahari di posisi tegak lurus atau miring.
b. Lamanya penyinaran matahari, semakin usang siangnya semakin panas yang diterima bumi.
c. Keadaan muka bumi yang mencakup daratan yang bervegetasi, gurun pasir, dan lautan.
d. Banyak sedikitnya awan atau uap air di udara.
Kandungan uap yang ada dalam udara ini dinamakan kelembaban udara. Kelembaban udara sanggup berubahubah, tergantung pada pemanasan yang terjadi.
Makin tinggi suhu di suatu kawasan, maka makin tinggi pula tingkat kelembaban udara di daerah tersebut, lantaran udara yang mengalami pemanasan, merenggang, dan terisi oleh uap air.
Kandungan uap air yang termuat dalam jumlah udara tertentu pada temperatur tertentu dibandingkan dengan kandungan uap yang sanggup termuat dalam udara tersebut disebut kelembaban relatif atau kelembaban nisbi.
Besarnya kelembaban relatif dinyatakan dalam persen. Untuk memilih kelembaban relatif, dipakai persamaan sebagai berikut.
e = jumlah uap air yang dikandung udara (lembab absolut)
E = jumlah uap air maksimum yang sanggup dikandung dalam udara tersebut
Contoh:
Suhu di suatu daerah yaitu 25° C, sedangkan setiap 1 m3 udara memuat kandungan uap sebesar 45 gr. Apabila udara pada temperatur tersebut bisa memuat 67,5 gr uap air, tentukan kelembaban relatifnya!
Jawab:
Kelembaban Relatif = e/E x 100%
= 45/67,5 x 100%
= 66,6%
Jadi, kelembaban relatif di daerah tersebut yaitu 66,6%.
Selain kelembaban relatif atau kelembaban nisbi, ada jenis kelembaban lain yang disebut kelembaban absolut, yaitu jumlah yang menawarkan kandungan uap air dalam satuan gram yang ada pada setiap 1 m3 udara.
Karena massa yang dimilikinya, udara pun mempunyai tekanan. Suhu di suatu daerah sangat besar lengan berkuasa terhadap tekanan udara di daerah tersebut. Bila suhu makin tinggi, maka tekanan udara akan makin rendah. Ini disebabkan udara yang hangat bersifat renggang.
Sebaliknya, jika suhu makin rendah, maka tekanan udara akan makin yang panas. Berdasarkan hal tersebut, suhu sangat memilih perbedaan tekanan udara di setiap daerah di muka bumi ini.
Udara akan bergerak dari daerah dengan tekanan udara tinggi ke daerah dengan tekanan yang lebih rendah untuk mengisi ruang. Maka udara bergerak dari daerah yang masbodoh ke daerah yang lebih panas. Udara yang bergerak ini disebut angin.
Hujan terjadi lantaran menguapnya air sebagai akhir dari pemanasan sinar matahari. Uap-uap air tersebut kemudian naik ke atmosfer dan mengalami kondensasi sehingga membentuk awan.
Lama-kelamaan awan akan makin berat, lantaran kandungan airnya makin banyak. Bila uap air di awan telah mencapai jumlah tertentu, maka titik-titik air pada awan tersebut akan jatuh sebagai hujan.
Berdasarkan bentuknya, awan dibedakan sebagai berikut.
1) Awan cumulus, yaitu awan putih yang bergerombol yang sering kita lihat di siang dan sore hari.
2) Awan stratus, yaitu awan yang berbentuk menyerupai selimut yang berlapis-lapis dan relatif luas.
3) Awan cirrus, yaitu awan yang letaknya tinggi sekali dan tipis menyerupai tabir.
4) Awan nimbus, yaitu awan gelap dengan bentuk yang tidak menentu, awan ini mengambarkan akan terjadinya hujan.
Kadang-kadang dijumpai bentuk-bentuk awan yang bervariasi atau gabungan. Contohnya awan cumulonimbus, yaitu awan yang bergumpal-gumpal gelap yang biasanya disertai dengan petir dan hujan yang lebat. Jenis awan ini sangat berbahaya bagi penerbangan.
Pengertian Cuaca dan Iklim
Cuaca adalah keadaan udara pada suatu dikala di daerah yang relatif sempit. Misalnya keadaan hujan, cuaca cerah, banyak terdapat awan, tekanan angin tinggi, udara panas atau sejuk di suatu kota.Adapun iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah yang relatif luas dan waktu yang relatif usang (puluhan tahun).
Ilmu yang mempelajari cuaca disebut meteorologi dan ilmu yang mempelajari iklim yaitu klimatologi.Cuaca dan iklim di bumi ini senantiasa berubah-ubah. Walau begitu, sifat dan polanya pada daerah tertentu mempunyai kecenderungan yang sama.
Unsur-unsur Cuaca dan Iklim
Cuaca dan iklim sanggup terbentuk lantaran unsur-unsur sinar matahari, suhu/temperatur, kelembapan udara, tekanan udara, curah hujan, angin, dan awan.a. Sinar Matahari
Bumi beredar mengelilingi matahari pada lintasan elips yang disebut garis edar (orbit). Matahari yang berpijar memancarkan sinarnya ke segala arah, dan bumi yang mengelilinginya pun mendapatkan sinar matahari tersebut.Karena bumi berbentuk bundar dan selalu berputar pada porosnya, mustahil semua permukaan bumi mendapatkan penyinaran matahari pada dikala yang bersamaan.
Waktu penerimaan sinar matahari di suatu daerah tertentu sangat dipengaruhi oleh letak lintang daerah tersebut. Makin tinggi letak lintang suatu kawasan, maka penyinaran akan makin kurang, sehingga waktu siang hari di daerah tersebut makin pendek.
Di samping itu, penyinaran matahari pada bumi juga dipengaruhi oleh pergerakan unsur-unsur di atmosfer. Misalnya, awan yang ada pada lapisan troposfer sanggup menghalangi sinar matahari di suatu kawasan, sehingga daerah yang diselubungi awan tersebut tidak menerima penyinaran matahari.
b. Suhu (Temperatur)
Adanya perbedaan tingkat pemanasan matahari di permukaan bumi menimbulkan suatu daerah akan mempunyai perbedaan suhu dengan daerah lainnya. Sebagian panas yang hingga ke permukaan bumi diserap dan sebagian lagi dipantulkan. Pantulan sinar matahari tersebut akan sangat memengaruhi suhu di daerah tersebut.Kawasan permukaan bumi yang berada pada posisi garis lintang 0 – 23° (sekitar garis khatulistiwa) akan mengalami pemanasan yang lebih banyak dibanding daerah yang erat kutub.
Daerah atau dataran yang tinggi akan mempunyai suhu yang lebih sejuk dibanding daerah atau dataran yang rendah. Hal ini terjadi lantaran pemanasan berlangsung melalui gelombang pantulan pemanasan dari permukaan.
Dataran tinggi semacam pegunungan biasanya tidak membentang menyerupai dataran rendah, sehingga pemantulan pun tidak sanggup berlangsung maksimal. Selain itu, kerapatan udara di dataran tinggi lebih renggang daripada di dataran rendah, sehingga udara di dataran tinggi kurang bisa menyerap panas.
Pemanasan di darat akan lebih cepat dibandingkan perairan lantaran keadaan daratan yang padat dan sulit ditembus sinar matahari. Pemanasan pada daerah perairan berlangsung lambat lantaran air selalu bergerak dan sanggup tertembus sinar matahari.
Dari klarifikasi di atas, penerimaan panas Matahari ke permukaan bumi dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut.
a. Sudut tiba sinar matahari di posisi tegak lurus atau miring.
b. Lamanya penyinaran matahari, semakin usang siangnya semakin panas yang diterima bumi.
c. Keadaan muka bumi yang mencakup daratan yang bervegetasi, gurun pasir, dan lautan.
d. Banyak sedikitnya awan atau uap air di udara.
c. Kelembaban Udara
Pemanasan yang terjadi pada permukaan bumi menimbulkan air-air yang ada pada permukaan bumi, baik di daratan maupun lautan, menguap dan termuat dalam udara.Kandungan uap yang ada dalam udara ini dinamakan kelembaban udara. Kelembaban udara sanggup berubahubah, tergantung pada pemanasan yang terjadi.
Makin tinggi suhu di suatu kawasan, maka makin tinggi pula tingkat kelembaban udara di daerah tersebut, lantaran udara yang mengalami pemanasan, merenggang, dan terisi oleh uap air.
Kandungan uap air yang termuat dalam jumlah udara tertentu pada temperatur tertentu dibandingkan dengan kandungan uap yang sanggup termuat dalam udara tersebut disebut kelembaban relatif atau kelembaban nisbi.
Besarnya kelembaban relatif dinyatakan dalam persen. Untuk memilih kelembaban relatif, dipakai persamaan sebagai berikut.
Kelembaban Relatif = e/E x 100%Keterangan:
e = jumlah uap air yang dikandung udara (lembab absolut)
E = jumlah uap air maksimum yang sanggup dikandung dalam udara tersebut
Contoh:
Suhu di suatu daerah yaitu 25° C, sedangkan setiap 1 m3 udara memuat kandungan uap sebesar 45 gr. Apabila udara pada temperatur tersebut bisa memuat 67,5 gr uap air, tentukan kelembaban relatifnya!
Jawab:
Kelembaban Relatif = e/E x 100%
= 45/67,5 x 100%
= 66,6%
Jadi, kelembaban relatif di daerah tersebut yaitu 66,6%.
Selain kelembaban relatif atau kelembaban nisbi, ada jenis kelembaban lain yang disebut kelembaban absolut, yaitu jumlah yang menawarkan kandungan uap air dalam satuan gram yang ada pada setiap 1 m3 udara.
d. Tekanan Udara
Tekanan udara yaitu suatu gaya yang timbul oleh adanya berat dari lapisan udara. Udara merupakan kumpulan gas yang masing-masing mempunyai massa dan menempati ruang.Karena massa yang dimilikinya, udara pun mempunyai tekanan. Suhu di suatu daerah sangat besar lengan berkuasa terhadap tekanan udara di daerah tersebut. Bila suhu makin tinggi, maka tekanan udara akan makin rendah. Ini disebabkan udara yang hangat bersifat renggang.
Sebaliknya, jika suhu makin rendah, maka tekanan udara akan makin yang panas. Berdasarkan hal tersebut, suhu sangat memilih perbedaan tekanan udara di setiap daerah di muka bumi ini.
e. Angin
Seperti telah kita ketahui, tekanan udara di setiap daerah di bumi ini tidak sama. Karena adanya perbedaan tekanan udara di dua daerah yang berbeda, maka udara yang berada di salah satu daerah tersebut akan bergerak di daerah lain.Udara akan bergerak dari daerah dengan tekanan udara tinggi ke daerah dengan tekanan yang lebih rendah untuk mengisi ruang. Maka udara bergerak dari daerah yang masbodoh ke daerah yang lebih panas. Udara yang bergerak ini disebut angin.
f. Curah Hujan
Hujan ialah suatu proses jatuhnya air (H2O) dari udara ke permukaan bumi. Air yang jatuh sanggup berbentuk cair maupun padat (es dan salju).Hujan terjadi lantaran menguapnya air sebagai akhir dari pemanasan sinar matahari. Uap-uap air tersebut kemudian naik ke atmosfer dan mengalami kondensasi sehingga membentuk awan.
Lama-kelamaan awan akan makin berat, lantaran kandungan airnya makin banyak. Bila uap air di awan telah mencapai jumlah tertentu, maka titik-titik air pada awan tersebut akan jatuh sebagai hujan.
g. Awan
Awan adalah kumpulan besar dari titik-titik air atau kristalkristal es yang halus di atmosfer. Pada waktu demam isu kemarau sedikit sekali kita jumpai awan di udara lantaran penguapan yang terjadi sedikit, tetapi di demam isu hujan kita sanggup menjumpai banyak sekali awan dengan banyak sekali bentuk dan variasinya, hal ini lantaran kandungan uap air di udara cukup banyak.Gambar: Macam-macam Bentuk Awan |
Berdasarkan bentuknya, awan dibedakan sebagai berikut.
1) Awan cumulus, yaitu awan putih yang bergerombol yang sering kita lihat di siang dan sore hari.
2) Awan stratus, yaitu awan yang berbentuk menyerupai selimut yang berlapis-lapis dan relatif luas.
3) Awan cirrus, yaitu awan yang letaknya tinggi sekali dan tipis menyerupai tabir.
4) Awan nimbus, yaitu awan gelap dengan bentuk yang tidak menentu, awan ini mengambarkan akan terjadinya hujan.
Kadang-kadang dijumpai bentuk-bentuk awan yang bervariasi atau gabungan. Contohnya awan cumulonimbus, yaitu awan yang bergumpal-gumpal gelap yang biasanya disertai dengan petir dan hujan yang lebat. Jenis awan ini sangat berbahaya bagi penerbangan.