Pengertian Vulkanisme (Gunung Api) Dan Macam-Macam Jenis Bentuk Gunung Api

Berikut ini yaitu pembahasan ihwal gunung api yang mencakup pengertian vulkanisme, pengertian gunung api, macam macam gunung api, jenis jenis gunung api, tanda-tanda vulkanisme, pengertian vulkanik, macam macam erupsi, pengertian intrusi magma, proses terjadinya vulkanisme, tanda-tanda gejala vulkanisme, pengertian ekstrusi magma, bentuk bentuk gunung api.

Pengertian Vulkanisme (Gunung Api)

Apakah yang dimaksud dengan Vulkanisme?
Vulkanisme yaitu acara magma yang bergerak dari lapisan litosfer dan menyusup ke lapisan lebih atas atau hingga ke permukaan bumi. Peristiwa keluarnya magma ke permukaan bumi disebut juga erupsi gunung api.
Magma adalah materi silikat cair pijar yang terdiri atas benda padat, cair, dan gas yang terdapat di dalam lapisan litosfer bumi. Dalam keadaan normal, temperatur magma berkisar antara 900 hingga 1.200 derajat celcius. 
Gerakan magma yang berhenti saat menuju ke permukaan bumi disebut intrusi magma, sedangkan gerakan magma yang berhasil hingga ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma.
Gunung berapi adalah lubang atau celah pada lapisan kerak bumi yang mengeluarkan batu-batuan lebur, debu serta gas. 
Gunung berapi sering terbentuk dari titik-titik ringkih di kerak bumi, terutama sepanjang perbatasan lempeng bumi. Gunung berapi meletus saat batuan lebur yang disebut magma menembus lapisan mantel bumi. Magma mencapai permukaan melalui suatu celah lapisan kerak bumi, magma yang menembus ke permukaan disebut lava.

Macam-macam Bentuk Gunung Api

Gunung api berdasarkan tipe letusannya (erupsi) sanggup dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu bentuk perisai, bentuk maar, dan bentuk srato.

1) Bentuk gunung api perisai atau prisma

Gungung api perisai atau prisma yaitu bentuk gunung api yang lerengnya melandai sehingga menutupi suatu kawasan yang sangat luas. Bentuk gunung api perisai ini terbentuk akhir letusan yang sangat cair (efusif). Di Indonesia tidak ada gunung api tipe perisai. Contoh bentuk gunung api perisai adalah Gunung Mauna Kea dan Mauna Loa di Kepulauan Hawaii.

2) Bentuk gunung api maar atau corong

Gunung api maar yaitu bentuk gunung api yang puncaknya berbentuk corong sehingga gunung api ini sering disebut gunung corong. Gunung api ini terbentuk akhir letusan yang sangat besar yang terjadi satu kali sehingga akhir letusannya meninggalkan lubang yang sangat besar menyerupai corong.

Contoh gunung api bentuk maar yaitu Gunung Pinacate (Meksiko), Gunung Monte Nouvo (Italia), Gunung Lamongan (Jatim, Indonesia), Gunung Merdada (Dieng, Indonesia)

3) Gunung api strato atau kerucut

Gunung api strato atau kerucut yaitu gunung api yang bentuknya menyerupai kerucut raksasa. Gunung bentuk kerucut ini terjadi sebagai akhir dari letusan gunung api yang berulang-ulang secara bergantian antara erupsi eposif (lelehan magma) dan erupsi eksplosif (ledakan) yang berupa lelehan lava dan material padat lainnya.

Sebagian besar gunung api yang ada di Indonesia yaitu tipe gunung api strato atau kerucut, misalnya Gunung Gede, Gunung Pangrango dan Gunung Ceremai di Jawa Barat. Ilmu yang mempelajari gunung berapi disebut vulkanologi.