Sejarah Pemberontakan G 30 S Pki Dan Rangkuman Tragedi G 30 S Pki

Pembahasan kali ini akan membahas ihwal  pemberontakan g 30 s pki, g 30 s pki, peristiwa g 30 s pki, sejarah pemberontakan g 30 s pki, insiden g 30 spki, insiden g30 s pki, kronologi insiden g 30 s pki, rangkuman insiden g 30 s pki dan bencana  g 30 s pki.

G 30 S PKI


Pemberontakan G 30 S /PKI


PKI lalu benar-benar melaksanakan pemberontakan dan pengkhianatan kepada bangsa Indonesia.

Operasi pemberontakan dipimpin oleh Letkol Untung dengan melibatkan satu batalion Divisi Diponegoro dan Divisi Brawijaya.

Mereka dibantu oleh Pemuda Rakyat PKI. Pusat gerakan di Lubang Buaya, erat Halim Perdanakusuma. PKI lalu berhasil menculik dan membunuh para perwira Tentara Nasional Indonesia AD.

Mereka ialah Letjen Ahmad Yani, Mayjen R. Soeprapto, Mayjen Harjono M.T., Mayjen S. Parman, Brigjen D.I. Pandjaitan, dan Brigjen Soetojo Siswomihardjo. Jenderal A.H. Nasution berhasil meloloskan diri.
Pembahasan kali ini akan membahas ihwal  Sejarah Pemberontakan G 30 S PKI  dan Rangkuman Peristiwa G 30 S PKI
Pemberontakan PKI
Namun, putrinya (Irma Suryani Nasution) dan ajudannya (Lettu Pierre Andries Tendean) tewas tertembak. Korban PKI lainnya ialah Brigadir Polisi Karel Satsuit Tubun yang mengawal rumah Wakil Perdana Menteri II dr. J. Leimena.

Selain melaksanakan pembunuhan, PKI juga merebut RRI Pusat dan gedung Telekomunikasi di Jalan Medan Merdeka. Keduanya dipakai Letkol Untung untuk menyiarkan pengumuman G 30 S.

Pukul 07.20 WIB Letkol Untung mengumumkan bahwa gerakan mereka ditujukan kepada Dewan Jenderal yang katanya mau melaksanakan perebutan kekuasaan.

Namun, kedok mereka terbongkar pada siang harinya pukul 13.00 WIB. Pemberontakan PKI juga berlangsung di Jawa Tengah dipimpin oleh Kolonel Sahirman (Asisten I Kodam VII/ Diponegoro).

Setelah menguasai Markas Kodam VII/Diponegoro, mereka merebut RRI, telekomunikasi, dan Korem-Korem di Jawa Tengah.

Korem 071/Purwokerto dikuasai Letkol Soemitro, Korem 072/Yogyakarta dikuasai Mayor Mulyono, Korem 073/ Salatiga dikuasai Letkol Idris, dan Brigif 6 dikuasai oleh Kapten Mintarso.

Akibat pemberontakan ini, Danrem 072 Kolonel Katamso dan Kasrem 072 Letkol Sugiyono diculik dan dibunuh secara keji.

PKI juga membunuh para perwira Tentara Nasional Indonesia AD di lingkungan Brigade Infanteri 6/Surakarta dan merebut RRI, telekomunikasi, bank negara, dan mendukung G 30 S/PKI. Rakyat Surakarta benar-benar ketakutan dengan teror PKI.