11 Macam Habitus Pada Tumbuhan



Habitus berasal dari Bahasa Latin yang artinya "perawakan". Habitus tumbuhan yaitu bentuk atau perawakan tumbuhan yang umumnya sanggup dipakai untuk mempermudah deskripsi suatu spesies tumbuhan serta sanggup dipakai untuk tujuan pengelompokan. Menurut LIPI (2013), habitus tumbuhan terdapat 11 macam, yakni Pohon, Perdu, Palem, Sikas (Cycad), Bambu, Pakis, Tumbuhan Merambat, Sukulen, Herba, Tumbuhan Air, dan Anggrek. Berikut yaitu klarifikasi masing-masing habitus pada tumbuhan:


1. Pohon

Habitus pohon yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai satu batang panjang dan beberapa cabang menyebar sesudah tinggi tertentu yang membentuk sebuah tajuk (crown). Batang pohon biasanya mempunyai diameter minimum 10 cm pada titik setinggi dada.  Daunnya sanggup meranggas (deciduous)  atau hijau sepanjang tahun (evergreen). 

Pohon muda dengan diameter batang kurang dari 10 cm yang disebut sapling.  Sebagian besar spesies pohon merupakan pohon berbunga atau konifer. Penyebaran pohon di seluruh dunia, dengan keanekaragaman tertinggi di hutan hujan tempat tropis.  Mayoritas spesies pohon masuk di dalam suku Dipterocarpaceae, Fagaceae dan Lauraceae.

Pohon dimanfaatkan untuk banyak sekali keperluan manusia, termasuk menyediakan kayu untuk materi bangunan, perabotan, kertas dan obat-obatan. Pohon juga berperan besar dalam menjaga keseimbangan lingkungan (ekosistem) dengan mencegah degradasi tanah dan erosi, menyerap karbon dioksida serta mengelola iklim global.

Perbedaan pohon dengan perdu


2. Perdu

Habitus perdu yaitu tumbuhan berkayu yang memilki beberapa batang yang bercabang dari erat akarmya. Perdu berbeda dengan pohon yakni adanya banyak batang dan tingginya yang lebih pendek, dibawah 6 m. Perdu biasanya mempunyai dedaunan yang lebih lebat yang dibuat oleh banyak cabang-cabang berdaun yang tumbuh berdekatan. Dedaunan mereka sanggup meranggas, (deciduous) atau hijau sepanjang tahun (evergreen). Sebuah wilayah alami yang banyak didominasi oleh perdu biasanya disebut tempat semak belukar (shrubland atau scrubland).

Terdapat sekitar 30.000 spesies perdu di dunia, sebagian besar di antaranya merupakan tumbuhan berbunga. Perdu menyebar di seluruh penjuru dunia, dengan keanekaragaman tertinggi di hutan hujan tropis. Spesies perdu masuk dalam banyak sekali jenis kelompok tumbuhan, dan lebih banyak didominasi dari mereka masuk dalam suku Rubiaceae, Euphorbiaceae, Acanthaceae dan Rosaceae.

Perdu dimanfaatkan untuk banyak sekali kebutuhan, dari tumbuhan hias dan kayu bakar hingga sebagai materi baku untuk obat-obatan dan produk industri lainnya. Seperti pohon,  perdu juga berperan besar dalam lingkungan hidup dengan membantu mencegah erosi, memproduksi oksigen dan menyerap karbon dioksida, mengurangi polusi udara, menjadi penghalang angin serta menunjukkan perlindungam dan habitat bagi banyak sekali satwa.


3. Palem

Habitus palem yaitu tumbuhan monokotil berbunga yang sangat bermacam-macam dalam abjad morfologi.  Suku dari palem yakni Araceae dan Palmae sanggup berupa pohon, perdu atau tumbuhan menjalar dan semua palem mempunyai dua pola pertumbuhan, yakni tunggal atau bergerombol. Palem mempunyai dedaunan besar yang hijau sepanjang tahun dengan bentuk ibarat kipas atau daun beragam berbentuk bulu burung yang selalu tumbuh pada ujung batang.  

Dedaunan pada palem mempunyai sebuah selubung tabung di pangkalnya yang biasanya pecah di satu sisi ketika menjadi tua. Kumpulan bunga (inforescence) palem biasanya berbentuk untaian bunga bercabang banyak (panicle) atau untaian bunga pada satu ranting (spike), dikelilingi oleh satu atau lebih dari satu pelindung (bract) atau spathe yang mengeras ketika matang. Bunga palem biasanya kecil, simetris dengan kelamin tunggal atau ganda. Buah palem berbentuk drupe dengan satu biji atau lebih dalam satu buah. 

Terdapat sekitar 190 marga dan 2.400 spesies palem, yang tersebar luas dari iklim tropis dan subtropis hingga iklim sedang. Saat ini palem merupakan tumbuhan yang paling banyak dikenal dan ditanam di dunia. 

Setelah rumput, palem yaitu tumbuhan komoditas terpenting yang kedua untuk kebutuhan manusia. Palem dimanfaatkan untuk banyak sekali kebutuhan manusia, antara lain sebagai materi untuk minyak, biofuel, kanji, gula, buah-buahan, dan empulurnya sanggup dimakan, buah pinang, cuka, minuman beralkohol, obat-obatan, materi bangunan, atap rumbia, materi pakaian, perabotan, kriya, lilin, pernis,  pewarna alami, sebagai tumbuhan hias dan banyak lagi.  


4. Sikas (Cycad

Sikas / Cycad yaitu tumbuhan purba terekam pada fosil berumur 250 juta tahun. Ciri tumbuhan ini mempunyai batang berkayu yang berpengaruh dan tidak bercabang. Tinggi sikas beragam,  dari beberapa sentimeter hingga 9 meter, dengan tajuk yang terdiri dari dedaunan besar (fronds). Daun sikas sanggup pinnate atau bipinnate, dan tumbuh eksklusif dari batang. Dedaunan sikas jatuh ketika renta dan meninggalkan sebuah mahkota berdaun di puncak batangnya.

Buah sikas disebut cone, biasanya berkelamin jantan saja atau betina saja. Buah jantan biasanya berbentuk bulat memanjang dengan ujung bulat dan melekat pada batang. Buah betina berbentuk silinder lebih besar dan melebar atau kerucut dengan sisik-sisik lebih besar dan jarang dari yang jantan. Sikas seringkali disangka pahem atau tumbuhan pakis walaupun bergotong-royong tidak bekerjasama sama sekali. Sikas diklasifikasikan sebagai tumbuhan gynmnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) ibarat halnya dengan pinus dan tumbuhan konifer lainnya.  

Sikas terdiri dari 3 suku, 11 marga dan sekitar 350 spesies yang sudah dideskripsikan. Sikas ditemukan diiklim tropis, subtropis, dan iklim sedang dengan keanekaragaman spesies yang paling tinggi di Amerika Tengah dan Selatan.  Di alam bebas,  sikas tumbuh dalam banyak sekali habitat, dari daerah kering semi-gurun hingga ke daerah dengan curah hujan tinggi, dari daerah-daerah tanah berpasir, berbatu, rawa dan miskin oksigen hingga ke tanah yang kaya zat organik.

Sikas mempunyai pertumbuhan yang lambat dan berumur panjang. Beberapa spesies diketahui mempunyai sanggup hidup hingga 1.000 tahun. Sikas biasanya ditanam di taman atau sebagai tumbuhan pot. Sikas dengan bentuk batang dan dedaunan yang simetris tampil sangat elok sebagai tumbuhan hias yang menjadikannya mempunyai nilai ekonomi. Tepung kanji yang diperoleh dari batang sikas masih dikonsumsi oleh beberapa suku orisinil di sekitarnya. Agar kondusif dimakan, orang-orang dari suku setempat juga menggiling dan merendam bijinya untuk menghilangkan racun saraf yang mungkin terkandung di dalamnya, walau kadang kala tidak sepenuhnya hilang.


5. Bambu

Bambu yaitu pecahan dari suku tumbuhan rumput berkayu, Poaceae (Graminae), dan merupakan salah satu tumbuhan yang pertumbuhannya paling cepat. Bambu raksasa sanggup tumbuh hingga setinggi 36 m dan merupakan keluarga rumput terbesar. Bagian internodal batang bambu berongga,  Bambu mempunyai sistem rhizoma dan cabang yang kompleks serta selubung ibarat kertas yang mencolok. Kelompok bambu terdapat sekitar 1.000 spesies, yang menjadi pecahan dari 80 marga di seluruh dunia. Walau sering dikaitkan dengan tubuhan Asia, bambu sebenranya tumbuh di banyak sekali wilayah di dunia mulai dari dari daerah tropis dan sub-tropis hingga ke iklim sedang,  kecuali Eropa dan Asia Barat. Bambu sanggup ditemukan hingga di ketinggian 4.000 m di atas permukaan laut.  

Karena penyebarannya yang luas dan kegunaanya yang beragam, bambu telah dimanfaatkan untuk banyak sekali kebutuhan manusia,  antara lain sebagai materi baku untuk perabotan, keranjang, anyaman, kertas, kriya dan alat musik (contoh, Angklung di Jawa Barat dan Jegog di Bali). Bambu juga dipakai untuk materi bangunan dan kuliner serta ditanam sebagai pagar hidup dan tumbuhan hias.


6. Pakis

Pakis atau paku-pakuan yaitu tumbuhan purba yang sudah ada semenjak 360 juta tahun silam, dari awal zaman Mesozoic. Kelompok tumbuhan ini meliputi 12.000 spesies yang masuk dalam kelompok Pteridophyta.  

Berbeda dengan tumbuhan berbunga, pakis tidak mempunyai bunga atau biji, tumbuhan ini berkembang biak dengan spora yang berubah menjadi sebuah tumbuhan mediator yang disebut gametofit.  Daun pakis disebut frond dan tumbuhan cukup umur disebut sporofit. Pakis biasanya tumbuh di daerah.  daerah lembab, sepanjang sungai dan banyak sekali sumber kelembaban yang tetap dan menyukai daerah-daerah teduh ibarat di bawah kerimbunan hutan.  

Walau pakis tidak dianggap sebagai tumbuhan bernilai ekonomi, beberapa spesiesnya sanggup dipakai sebagai sumber makanan, tumbuhan hias dan untuk merehabilitasi tanah yang terkontaminasi.  Pakis juga berperan untuk obat-obatan dan kesenian.


7. Tumbuhan Merambat

Tumbuhan merambat yaitu tumbuhan yang tidak mempunyai kekuatan struktur yang cukup untuk menahan beratnya sendiri untuk tegak hingga tinggi tertentu. Oleh sebab itu, tumbuhan merambat memerlukan penyangga untuk mencapa sinar matahari.

Berdasarkan cara merambat, ekologi dan morfologi, tumbuhan merambat sanggup dibedakan menjadi 4 macam, antara lain:

  • Liana - tumbuhan merambat bersulur tebal dan berkayu yang sanggup tumbuh di hutan renta dan tumbuh dari biji di dalam tanah.
  • Vines - bersulur tipis yang tumbuh dari biji dalam tanah, biasanya tumbuh dari habitat yang rusak/tertanggu atau pinggir hutan.
  • Hemi-Epiphyte berkayu -  tumbuh sebagai biji epifit yang melekat pada batang atau dahan pohon, yang kemudian berakar menjulur hingga tanah.
  • Hebaceous Epiphytes dan Hemi-Epiphyte - melekat pada batang atau dahan pohon, biasanya melalui akar-akar yang tumbuh secara abnormal. 

Sebagian besar tumbuhan menjalar liana berkayu tumbuh terbatas di hutan tropis, sedangkan di hutan dengan iklim sedang hanya sedikit mempunyai populasi liana. Tumbuhan menjalar banyak dipakai untuk serat, karet, buah-buahan, obat-obatan dan tumbuhan hias.



8. Sukulen

Sukulen berasal dari Bahasa Latin "sucos" yang artinya jus atau getah. Sukulen yaitu tumbuhan dengan kandungan air tinggi yang sanggup menyesuaikan diri dengan iklim dan kondisi tanah yang kering. Sukulen juga sanggup berarti tumbuhan apapun yang mempunyai jaringan sukulen. Jaringan sukulen yaitu jaringan pengaman kehidupan yang sanggup menyimpan air yang sanggup dimanfaatkan setiap ketika oleh tumbuhan tersebut hingga sanggup terus bertahan hidup tanpa sumber air dari luar.

Dedaunan tumbuhan sukulen terdiri atas jaringan penyimpanan air yang diselubungi dengan lapisan fotosintesis. Beberapa jenis tumbuhan sukulen tidak mempunyai daun sama sekali untuk mengurangi penguapan air dari permukaan yang berlebih. Akar-akarnya yang tebal dan berdaging turut menyimpan air di bawah tanah, terlindung dari sinar matahari dan binatang. Batang dan daun sukulen seringkali rontok (deciduous) dan lepas pada ketika animo kering berkepanjangan.

Tumbuhan sukulen ditemukan hampir dimanapun di dunia. Banyak tumbuhan sukulen tiba dari daerah-daerah kering di iklim tropis dan sub-tropis, ibarat stepa, gurun dan semi-gurun. Tumbuhan sukulen juga ada yang bersifat epifit, yang sanggup hidup hampir tanpa menyentuh tanah. Tumbuhan sukulen mempunyai lebih dari 60 keluarga dan 300 marga. Kebanyakan tumbuhan sukulen berasal dari tujuh keluarga berikut: Agavaceae, Aizoaceae, Asclepiadaceae, Cactaceae, Crassulaceae, Euphorbiaceae dan Liliaceae.

Banyak tumbuhan sukulen bermanfaat untuk obat-obatan, dipakai sebagai sumber alkaloid. Tumbuhan sukulen alkaloid dipakai dalam obat-obatan ibarat analgesik pengurang rasa sakit atau obat bius. Sukulen juga sangat terkenal sebagai tumbuhan hias.


9. Herba

Herba yaitu tumbuhan berbunga dengan batang di atas permukaan tanah yang tidak berkayu, ibarat halnya rumput dan forbs (herba berbunga selain rumput). Herba bersifat annual (tahunan), biennial (2 tahunan) atau perennial (lebih dari 2 tahun). Herba tahunan eksklusif mati sesudah berbunga dan berbuah, dan tumbuh dari bijinya.

Herba biemnial dan perennial memiliki batang yang mati pada ketika tamat animo panen, tapi beberapa pecahan dari tumbuhan tersebut yang ada di bawah atau deka dengan tanah tetap bertahan hidup dari animo ke musim.

Tumbuhan gres mulai berkembang dari jaringan yang masih hidup di bawah atau di atas tanah, ibarat akar, batang, bulbs, corms,  stolon, rizoma, dan tubers. Beberapa herba sanggup tumbuh tinggi dan besar, ibarat pisang.

Herba tersebar luas, dari daerah tropis dan sub-tropis hingga ke daerah beriklim sedang, dalam banyak sekali jenis habitat. Beberapa herba yang tumbuh cepat (terutama yang tahunan) yaitu tumbuhan perintis). Beberapa herba lain berperan sebagai tumbuhan utama yang membentuk sebuah habitat, contohnya di tempat hutan dan habitat terbuka ibarat padang rumput, rawa asin atau gurun.

Dalam pertanian, banyak herba bertahan dalam kebun selama bertahun-tahun. Beberapa yang lainnya sensitif terhadap bunga es atau iklim dingin, sehingga harus dilindungi kalau tumbuh di luar, dibawa ke dalam ruangan, atau ditanam kembali tiap tahun.

Herba mempunyai tugas yang paling besar dalam kehidupan sehari-hari manusia, selain beraneka ragam dan tersedia dengan melimpah, sebuah herba atau bagian-bagiannya sanggup dimanfaatkan untuk materi pangan, obat-obatan, bumbu aromatik, hiasan atau banyak sekali kebutuhan lainnya.


10. Tumbuhan Air

Tumbuhan air yaitu tumbuhan yang tumbuh sebagian atau secara keseluruhan dalam air dan hidup dalam zona fotik dengan cukup sinar matahari untuk memperlancar proses fotosintesis. Tumbuhan air tidak masuk dalam satu keluarga tumbuhan spesifik, tumbuhan tersebut justru berasal dari banyak sekali keluarga tumbuhan darat yang berevolusi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan basah, termasuk dengan hadirnya daun yang ada di bawah air atau mengambang, dedaunan yang tebal dan berlapis lilin, dan teknik penyerbukan yang khusus. Jumlah keseluruhan tumbuhan air diperkirakan tidak lebih dari 1% dari tumbuhan berbunga dan 2% dari tumbuhan pakis. Banyak spesies tumbuhan air bersifat kosmopolitan (60%) dan tersebar luas di seluruh dunia.


11. Anggrek

Anggrek yaitu keluarga tumbuhan berbunga yang terbesar, lebih dari 26.000 spesies di seluruh dunia, meliputi 10%  dari semua tumbuhan berbunga. Anggrek telah menyesuaikan diri dengan banyak sekali lingkungan di bumi hingga sanggup ditemukan dari habitat kering hingga gunung bersalju.

Anggrek yaitu herba tahunan yang tidak mempunyai jaringan kayu apapun. Anggrek mempunyai dua pola pertumbuhan, yakni monopodial dan simpodial. Kebanyakan anggrek bersifat epifit tumbuh di pohon) atau litofit (tumbuh di atas bebatuan), namun juga ada yang terestrial (tumbuh di tanah) bahkan beberapa spesies langka tumbuh di bawah tanah. Daun anggrek menyesuaikan diri dengan habitatnya. Rangkaian bunga sanggup tumbuh dalam kumpulan yang besar atau sebagai bunga tunggal. Anggrek mempunyai variasi bunga yang sangat tinggi, dari yang berbintik hingga bergaris, dari yang berkelopak besar dan bulat hingga yang berkelopak runcing dan berbentuk bintang.

Beberapa jenis anggrek berbunga besar dan menarik perhatian, sedangkan beberapa yang lainnya berbunga kecil dan seperti bersembunyi. Pada umumnya, mahkota bunga anggrek terdiri atas tiga mahkota, tiga kelopak dan membentuk sebuah deretan mengelilingi tugu (column), organ reproduktifnya.

Karakteristik bunga anggrek yaitu simetris bilateral, untuk mempermudah penyerbukan oleh serangga. Tugu bunga anggrek terdiri atas alat reproduksi jantan dan betina, ciri khas ini membedakan bunga anggrek dengan bunga lainnya. Akar-akar anggrek tebal dan fleksibel untuk menanamkan dirinya pada pohon, dahan atau kulit pohon. Pada lapisan luar akarnya terdapat jaringan berwarna putih yang berfungsi untuk menyerap air.  Ketika bunganya berhasil dibuahkan, ovarium akan terbentuk menjadi sebuah kapsul dengan tiga atau enam belahan melintang yang tetap tertutup pada kedua ujungnya.  Buahnya memerlukan waktu 2-18 bulan untuk matang dan mengandung lebih dari sejuta biji mikroskopis per kapsulnya.  Biji-biji ini akan disebarluaskan oleh angin dan sebab tidak mempunyai endosperma, mereka harus membina kekerabatan simbiotis dengan Mikoriza untuk memulai proses germinasi.

Referensi:
LIPI. 2013. 3500 Plant Species of The Botanic Gardens of Indonesia.