Anatomi Akar Anggrek Bulan (Phalaenopsis Amabilis)



Pernahkah kalian melihat tumbuhan anggrek dengan akar yang menjulur di udara? Bagaimana akar itu bisa bekerja? Apakah ada perbedaan struktur anatomi dari akar tersebut dengan tamanam lain?

Akar anggrek yang menjulur di udara disebut dengan akar udara (aerial roots). Kita akan membahas lebih jauh mengenai akar udara melalui studi anatomi akar anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis).

Phalaenopsis amabilis yang ditemukan sekitar 300-400 tahun yang lalu. Pertamakali ditemukan di sebuah pulau kecil di akrab pantai timur New Guinea pada tahun 1653, ditemukan oleh spesialis botani Jerman Georgius Everhardus Rumphius dan memberi nama tumbuhan tersebut Angreacum ablum majus. Tahun 1825 tumbuhan ini ditemukan kembali oleh Karl Ludwig Blume dan diberi nama Phalaenopsis amabilis hingga ketika ini. Phalaenopsis amabilis umumnya ditemukan di potongan timur hingga potongan tenggara benua Asia.. Phalaenopsis amabilis merupakan salat satu jenis anggrek epifit, anggrek ini sangat gampang tumbuh dan beradaptasi. Phalaenopsis amabilis pada habitat aslinya akan berkembang pada suhu dari 20°C (65 ° F) di malam hari 30°C (85° F) di siang hari. 

Anatomi Akar Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis)

Ekologi epifit dari Phalaenopsis amabilis mengatakan adanya sesuatu yang khas yang ia miliki pada akar yang berfungsi untuk menangkap substrat, menyerap air dan mineral. Akar Phalaenopsis amabilis mempunyai diameter yang kecil alasannya yaitu berafiliasi dengan kemampuan mendapat nutrisi dan air, nutrisi dan kandungan air yang terbatas menimbulkan akar mempunyai diameter kecil supaya nutrisi eksklusif sanggup diedarkan pada potongan tumbuhan lain. Lapisan terluar dari akar terdapat lapisan velamen, banyak fungsi yang dikaitkan dengan jaringan ini, menyerupai memperkuat jalan masuk untuk memperoleh mineral, mengurangi transpirasi, memantulkan radiasi inframerah, pemberian mekanik, dan sebagai daerah pertukaran gas dalam akar.

Gambar 1. Penampang melintang akar epifit, penampang melintang (A; x 30), velamen (B; x 135) and stele (C; x 190). Keterangan: C- cortex, Ed- endodermis, Ex- exodermis, Ph- phloem, PC- passage cells, R- rhizodermis, V- velamen, X- xylem.


Velamen secara umum bersifat menyerupai spons dengan serat dinding sel yang tebal. Secara gampang air dan bubuk yang berada disekitar velamen akan terserap masuk kedalam jaringan, dan dinding sel yang tebal sesuai dengan fungsinya untuk menahan air supaya tidak menguap, penghambatan kerusakan sel ketika kekeringan, dan pemberian mekani. Ketika akar anggrek berair maka velamen denga cepat akan menyerap air menyerupai spons, terdapat beberapa sel yang anti air berfungsi untuk rongga udara, sehingga meskipun ketika velamen terisi air, masih memungkinkan terjadinya penambatan gas di velamen.

Bagian terluar dari jaringan korteks berdiferensiasi menjadi eksodermis yang terdiri dari sel-sel tinggi dan sel-sel pendek yang mengalami penebalan dari zat lignin dan suberin. Fungsi penebalan ini untuk pemberian mekanis dan mempertahankan kelembaban korteks. Sel yang lebih pendek berfungsi untuk jalan masuknya nutrisi, air, dan udara dari velamen menuju korteks. Jaringan korteks secara umum berukuran besar dengan dinding sel tipis yang berfungsi untuk pengaturan air dan transportasi ion. Jaringan korteks mengandung klorofil sehingga juga bisa mengadakan prises fotosintesis. Jaringan terdalam dari korteks berdiferensiasi menjadi endodermis yang mengalami penebalan sekunder, yaitu penebalan dari zat lignin.

Jaringan pengangkut berada pada sisi dalam jaringan empulur parenkimatis dengan susunan xylem dan floem yang menyebar. Sesuai dengan fungsinya masing masing, sel xylem berada didekat endodermis untuk fungsi mengedaran air dan mineral.

Penulis: Dessy Feranita

Referensi:
  1. Bercu, R., Bavaru, A., & Broasca, L. (2011). Anatomical aspects of Phalaenopsis amabilis (L.) Blume. Annals of the Romanian Society for Cell Biology, 16(2).
  2. Moreira, A. S. F. P., & Isaias, R. M. dS. (2008). Comparative anatomy of the absorption roots of terrestrial and epiphytic orchids. Brazilian archives of biology and technology, 51(1).