Deskripsi, Pembagian Terstruktur Mengenai Dan Penyebaran Kodok Merah

Kodok merah dalam bahasa Inggris disebut Bleeding Toad merupakan salah satu jenis kodok endemik yang sangat langka dan hanya sanggup ditemukan di beberapa lokasi di Pulau Jawa. Kodok dengan nama latin Leptophryne cruentata (Tschudi, 1838) ini secara etimologi, cruentus yang mempunyai arti berdarah, nama tersebut diberikan alasannya karakteristik contoh warna kulit kodok ini berwarna merah ibarat darah sehingga sebutan lain dari binatang ini yaitu kodok darah.



Deskripsi. Kodok berukuran kecil dan ramping, mempunyai kelenjar paratoid yang kecil terkadang tidak terlihat jelas. Ujung jari tangan dan kaki agak membengkak, jari kaki ke-3 dan ke-5 membentuk selaput hingga ke benjolan subartikuler. Kulitnya tertutup oleh bintil berupa butir kecil-kecil. Jantan cukup umur berukuran antara 20-30 mm dan betina cukup umur antara 25-40 mm. Terdapat 2 jenis contoh warna kulit pada kodok ini. Pola warna pertama terdapat tanda berbentuk jam pasir berwarna hitam serta warna merah dan kuning pada bab punggung. Pola warna kedua terdapat bintik-bintik kuning yang tersebar pada bab punggung. Berudu berukuran kecil berwarna hitam.

Habitat, Ekologi, dan Populasi. Habitat kodok merah biasanya individu cukup umur aneka macam ditemukan pada sungai-sungai kecil bersahabat air terjun, baik di dalam lubang-lubang berbatu maupun di sekitaran anutan air yang lebih lambat. Berudu biasa ditemukan di sungai pada bab air yang mengalir sangat lambat dan ditumbuhi vegetasi bawah yang relatif rapat. Populasi kodok merah ini sekarang sangat menurun tajam dibandingkan tahun 1960-an. Penyebaran kodok merah sanggup ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat.

Status Konservasi. Kodok darah merupakan binatang yang sangat langka dan terancam. Berdasarkan data IUCN, spesies endemik ini masuk dalam kategori Kritis atau Critically Endangered (IUCN) yang tinggal selangkah lagi menuju kepunahan. Meskipun kondisi binatang ini terancam punah, binatang ini belum masuk dalam satwa yang dilindungi oleh pemerintah.



Klasifikasi Kodok Merah
Kingdom: Animalia
_Filum: Chordata
__Kelas: Amphibia
___Ordo: Anura
____Famili: Bufonidae
_____Genus: Leptophryne
______SpesiesLeptophryne cruentata

Glosarium:
  • Benjolan subartikuler = benjolan yang berada di bawah jari tangan dan jari kaki.
  • Dorso-lateral = dorso/dorsal (belakang), lateral (sisi samping), dorso-lateral (sisi samping bab belakang).
  • Kelenjar Paratoid = kelenjar racun yang berada pada dorso-lateral bab kepala, diatas tympanum, ditemukan pada amfibi yang bersuku Bufonidae. 
  • Tympanum = Membran pendengaran ibarat genderang telinga. 


Referensi
  1. Iskandar, D. T. 1998. The Amphibians of Java and Bali. LIPI, Bogor : xx + 120 pg + plate 26.
  2. Kurniati, H. 2006. The Amphibians Species in Gunung Halimun National Park, West Java, Indonesia. Zoo Indonesia Vol. 15 (2) : 107-120.
  3. Kusrini, M. D. 2013. Panduan Bergambar Identifikasi Amfibi Jawa Barat. Fakultas Kehutanan IPB dan Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Bogor : xxii + 132 hlm.