Materi Lengkap Reaksi Hipersensitivitas

1. Apakah yang dimaksud dengan hipersensitivitas?
Pengertian hipersensitivitas ialah reaksi imun yang patologik, terjadi akhir respon imun yang berlebihan terhadap antigen sehingga menjadikan kerusakan jaringan tubuh. Reaksi hipersensitivitas sanggup berupa respon humoral yaitu intermediate hypersensitivity atau respon seluler (cell- mediated) yaitu delayed hypersensitivity. Kehipersensitivan menunjukan tingginya reaksi imun terhadap antigen

2. Sebutkan pembagian terstruktur mengenai reaksi hipersensitivitas!
Reaksi hipersensitivitas diklasifikasikan oleh Coombs dan Gell pada tahun 1963. Klasifikasi tersebut dibagi menjadi 4 macam reaksi, yaitu:
  • Tipe I, yaitu reaksi hipersensitivitas alergi biasa akhir terpapar oleh alergen. Reaksi ini diperkenalkan oleh Portier dan Richet. 
  • Tipe II, yaitu reaksi hipersensitivitas yang terjadi akhir reaksi antigen-antibodi, termasuk reaksi sitotoksik.
  • Tipe III, yaitu reaksi imun kompleks yang terdeposit di jaringan tubuh, termasuk reaksi komplemen;.
  • Tipe IV, yaitu reaksi hipersensitivitas yang terjadi akhir antigen mensensitisasi sel T dalam penglepasan limfokin. Sitokin tersebut sanggup menginduksi terjadinya reaksi imflamasi dan mengaktifkan makrofag yang nantinya akan menimbulkan penglepasan perantara imflamasi.

3. Apakah yang dimaksud dengan alergi?
Alergi terjadi alasannya ialah terpapar dengan reaksi pada kontak kedua kali dengan antigen. Saat ini, alergi lebih dikenal dengan istilah reaksi hipersensitivitas tipe I. Alergi juga terjadi alasannya ialah terdapat induksi dari allergen, yaitu biro (pollen, debu, bulu hewan, dll) yang sanggup menimbulkan reaksi hipersensitivitas yang diperantarai oleh antigen IgE.

4. Jelaskan mengenai prosedur reaksi hipersensitivitas tipe I!
Reaksi hipersensitivitas tipe I ialah reaksi anafilatik. Reaksi tipe I disebut juga reaksi cepat atau reaksi alergi alasannya ialah timbul segera sehabis bdan terpapar dengan alergen. Alergi ialah reaksi pejamu yang berubah kalau terpapar dengan materi yang sama untuk kedua kalinya atau lebih. Alergen yang masuk ke dalam badan menjadikan respon imun dengan dibentuknya IgE. Urutan kejadiannya adalah
  • Fase sensitisasi: Waktu yang diperlukan untuk pembentukan IgE hingga diikatnya oleh reseptor spesifik pada permukaan sel mastosit dan basofil.
  • Fase aktivasi: Waktu selama terjadi pemaparan ulang dengan antigen yang spesifik, mastosit melepas isinya yang berisikan granual yang menjadikan reaksi.
  • Fase efektor: Waktu terjadi respon yang kompleks (anafilaksis) sebagai imbas bahan-bahan yang dilepas mastosit dengan acara farmakologik.

Secara umum, reaksi hipersensitivtas memiliki urutan reaksi yaitu antigen merangsang sel B untuk membentuk IgE dengan sumbangan sel Th. IgE kemudian diikat oleh mastosit atau basofil melalui reseptor Fc. Apabila badan terpapar ulang dengan antigen yang sama, maka antigen tersebut akan diikat oleh IgE yang sudah ada pada permukaan mastosit atau basofil. Akibat ikatan antigen-IgE, mastosit atau basofil mengalami degranulasi dan melepaskan perantara antara lain histamin, yang menjadikan tanda-tanda pada reaksi hipersensitivitas tipe I.