Biologi Molekular
Perbedaan Sense, Antisense, Template Dan Anti-Template
Dalam mempelajari biologi molekuler, seringkali banyak yang masih gundah dengan konsep maupun istilah yang terdapat pada bahan genetik (DNA dan RNA). Konsep yang sering ditanyakan ialah seputar perbedaan DNA sense dan DNA nonsense serta template, antitemplate, dan beberapa istilah lainnya.
Konsep sense dan antisense seringkali banyak yang keliru terutama dikala diajarkan di SMA. Bahkan berbagai buku pelajaran sekolah yang menjelaskan kesalahan konsep tersebut meskipun buku tersebut diterbitkan oleh penerbit ternama.
Agar tidak salah konsep, maka aku merujuk pada sumber referensi text book dan buku dengan pengarang terpercaya untuk sanggup dijadikan acuan. Buku tersebut memuat konsep mendasar mengenai biologi molekuler.
Konsep sense dan antisense seringkali banyak yang keliru terutama dikala diajarkan di SMA. Bahkan berbagai buku pelajaran sekolah yang menjelaskan kesalahan konsep tersebut meskipun buku tersebut diterbitkan oleh penerbit ternama.
Agar tidak salah konsep, maka aku merujuk pada sumber referensi text book dan buku dengan pengarang terpercaya untuk sanggup dijadikan acuan. Buku tersebut memuat konsep mendasar mengenai biologi molekuler.
Sebelumnya, kita bahas mengenai struktur DNA terlebih dahulu secara ringkas. DNA mempunyai dua untaian yang bersifat antipararel. Dikatakan antipararel dikarenakan bersifat sejajar (pararel) namun arahnya saling berlawanan.
DNA dan RNA mempunyai ujung 5' dan 3' menurut posisi gugus fosfat yang terletak di urutan atom karbon pada gula deoksiribosa / ribosa. Poin ini sangat penting untuk diperhatikan dikala mempelajari biologi molekuler.
Adapun klarifikasi mengenai istilah yang ada di dalam untaian DNA akan dijelaskan dan disertai dengan gambar berikut:
DNA SENSE adalah untaian DNA dengan arah 5' → 3' yang mempunyai urutan / sekuens basa nitrogen sama dengan mRNA (kecuali T diganti U). Untaian ini juga dikatakan sebagai untaian nyata (+). Dikarenakan untaian ini mempunyai urutan yang sama dengan mRNA, maka untaian ini disebut sebagai pengkode (coding). Untaian ini TIDAK ditranskripsi atau dicetak menjadi mRNA sehingga disebut anti-template.
DNA ANTISENSE adalah untaian DNA dengan arah 3' → 5' atau disebut untaian negatif (-). Untaian ini berperan untuk melaksanakan transkripsi membentuk mRNA sehingga untaian ini disebut Pencetak/Cetakan (Template). Arah 3' → 5' didasarkan pada untaian DNA ini dikala proses transkripsi oleh enzim RNA Polimerase. Urutan / sekuens basa nitrogen pada untaian ini tidak sama dengan mRNA sehingga dikatakan sebagai non coding.
Berdasarkan klarifikasi di atas, maka ringkasannya ialah sebagai berikut:
Adapun klarifikasi mengenai istilah yang ada di dalam untaian DNA akan dijelaskan dan disertai dengan gambar berikut:
Sumber: Allison, 2007. |
DNA SENSE adalah untaian DNA dengan arah 5' → 3' yang mempunyai urutan / sekuens basa nitrogen sama dengan mRNA (kecuali T diganti U). Untaian ini juga dikatakan sebagai untaian nyata (+). Dikarenakan untaian ini mempunyai urutan yang sama dengan mRNA, maka untaian ini disebut sebagai pengkode (coding). Untaian ini TIDAK ditranskripsi atau dicetak menjadi mRNA sehingga disebut anti-template.
DNA ANTISENSE adalah untaian DNA dengan arah 3' → 5' atau disebut untaian negatif (-). Untaian ini berperan untuk melaksanakan transkripsi membentuk mRNA sehingga untaian ini disebut Pencetak/Cetakan (Template). Arah 3' → 5' didasarkan pada untaian DNA ini dikala proses transkripsi oleh enzim RNA Polimerase. Urutan / sekuens basa nitrogen pada untaian ini tidak sama dengan mRNA sehingga dikatakan sebagai non coding.
Berdasarkan klarifikasi di atas, maka ringkasannya ialah sebagai berikut:
- Sense = coding = anti-template = untaian nyata = 5' → 3'
- Antisense = non-coding = template = untaian negatif = 3' → 5'
Penulis:
Mh. Badrut Tamam, M. Sc.
ReferensiMh. Badrut Tamam, M. Sc.
- Allison, Lizabeth. 2007. Fundamental Molecular Biology. Malden: Blackwell Publishing.
- Reece, Richard J. 2004. Analysis of Genes and Genomes. West Sussex: John Wiley & Sons.
- Reece, Jane B., et al. 2017. Campbell Biology 11th Edition. New York: Pearson.
- Yuwono, Triwibowo. 2005. Biologi Molekular. Jakarta: Erlangga
Penelusuran terkait: