Spesies Gres Kelelawar Hidung Tabung Dari Papua

Sebuah temuan spesies gres kelelawar berasal dari genus Nyctimene di bumi Papua. Nyctimene merupakan kelelawar yang mempunyai ciri-ciri hidung berbentuk tabung, terdapat bercak pada bab sayap, adanya garis coklat di tengah punggung, serta gigi seri bawah tidak tumbuh dan gigi taring bawah kanan kiri bersentuhan.

Di dunia, terdapat 16 spesies dari genus Nyctimene dan delapan diantaranya terdapat di Indonesia. Penyebaran kelelawar dengan sebutan Paniki ini sanggup dijumpai di Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua. Kini, koleksi gres dari Papua menambah daftar biodiversitas kelelawar Indonesia.

 Sebuah temuan spesies gres kelelawar berasal dari genus  Spesies Baru Kelelawar Hidung Tabung dari Papua
Gambar 1. Spesies baru: Nyctimene wrightae

Penemuan terakhir dari mamalia terbang ini terjadi pada tahun 2016 yakni Kelelawar Tangkoko (Rousettus tangkokoensis) dan sekarang inovasi kelelawar terbaru tersebut diberi nama ilmiah Nyctimene wrightae yang dipublikasikan di Jurnal Records of the Australian Museum pada tanggal 9 Agustus 2017.

Nyctimene wrightae merupakan "cryptic species" yang berarti spesies tersembunyi diantara spesies lainnya sehingga dianggap sebagai spesies yang sudah ditemukan sebelumnya. Nyctimene wrightae sebelumnya secara fenotip dianggap dari Nyctimene cyclotis. Setelah dilakukan revisi mengenai perbandingan morfometeri, maka Nyctimene wrightae dinobatkan sebagai spesies baru. 


Ciri-ciri Kelelawar Nyctimene wrightae
Untuk membedakan spesies gres dengan spesies yang ada sebelumnya, maka dipakai spesies pembanding yang ada di Pulau Papua. Spesies pembanding tersebut adalah Nyctimene cyclotis, Nyctimene certans, dan Nyctimene albiventer papuanus.

Perbandingan abjad morfometri dari keempat keleawar tersebut memakai data perhitungan yang disajikan pada gambar 2 dan selanjutnya untuk ukuran dirangkum dalam tabel 1.


Gambar 2. Pengukuran morfologi keleawar yang dipakai sebagai perbandingan.
a = dorsal; b = ventral; c = lateral tengkorak; d = tipe mandibula dari Nyctimene; e = kerangka kelelawar


Tabel 1. Ringkasan statistik morfometri kelelawar Nyctemene di Papua (mm).


N. wrightae memiliki ukuran badan lebih kecil dari N. cyclotis dan N. certans namun umumnya lebih besar daripada N. a. papuanus. Untuk ukuran forearm (FA)/lengan bawah pada tabel 1 tersebut terdapat tumpang tindih diantara keempat spesies tersebut.

Bentuk indera pendengaran N. wrightae memiliki kemiripan dengan N. a. papuanus yakni runcing, namun ukuran telinga N. wrightae lebih panjang dan menebal di bab ujungnya. Sementara N. cyclotis dan N. certans memiliki bentuk indera pendengaran bundar pendek. Bentuk indera pendengaran ini merupakan salah satu abjad pembeda dalam kunci identifikasi keempat kelelawar tersebut.

N. wrightae memiliki warna rambut yang bervariasi namun intinya memilki warna coklat pada bab punggung dan coklat-keabuan di sekitar wajah. Sayap mempunyai bintik dengan warna kuning dan terkadang putih (gambar 3). Warna rambut di bab dada pada jantan lebih putih dan cerah dibandingkan betina.

Gambar 3. Bagian belakang Nyctimene wrightae


Distribusi dan Status Konservasi
Distribusi Nyctimene wrightae ditemukan di hutan dataran rendah hingga pegunungan di pulau Papua. Berdasarkan titik inovasi dan penyebaran spesies tersebut, maka rekomendasi dari peneliti mengusulkan kepada IUCN untuk memasukkan spesies tersebut termasuk kategori Least Concern (LC).

Gambar 4. Distribusi Nyctimene wrightae


Klasifikasi
Secara klasifikasi, Nyctimene wrightae merupakan kelelawar dengan famili Pteropodidae yang dikenal sebagai sebagai pemencar biji alasannya yakni makanannya berupa buah. Berikut yakni pembagian terstruktur mengenai kelelawar N. wrightae:

Kingdom: Animalia
_Filum: Chordata
__Kelas: Mammalia
___Ordo: Chiroptera
____Famili: Pteropodidae
_____Genus: Nyctimene
______Spesies: Nyctimene wrightae 


Kunci Identifikasi
Identifikasi dari genus Nyctimene di Papua sanggup memakai kunci identifikasi berikut:

1. Telinga pendek dan bulat, rambut bab belakang
berwarna abu-abu dan berbulu, lebih dari 20% rambut
di bab dorsal gelap di dasar, rambut bab dorsal
panjang 10-16 mm, garis punggung tidak jelas.
Luas M2 < 65 % daripada luas P4 .................................................. (2)

_ Telinga panjang dan meruncing, rambut bagian
dorsal coklat dan pendek, < 10 % rambut gelap di pangkal,
rambut bab belakang pendek (< 10 mm),
garis punggung jelas. Luas M2 > 65 % luas P4 ............................... (3)


2. 2M-2P lebih besar dari 8,0 mm; P3-P3 lebih lebar
dari pada panjang garis gigi postcanine atas (P1-M1).
Barisan gigi sangat luas dengan bentuk membulat ....................... N. certans

_ 2M-2P kurang dari 7,5 mm; Lebar P3-P3 lebih
besar dari panjang garis gigi postcanine atas (P1-M1).
Barisan gigi sempit dengan bentuk membulat .............................. N. cyclotis


3. Garis dorsal yang terperinci memanjang dari
pangkal biasanya hingga pertengahan punggung.
Barisan gigi dan langit-langit gigi yang luas;
P3-P3 lebih besar dari panjang baris gigi
postcanine atas (P1-M1); Jarak di atas gigi bagian
atas melebar dari C1-C1 hingga P3-P3,
lalu menyempit dari M1-M1; Panjang rostrum
relatif pendek terhadap ukuran tengkorak;
Lengkungan zygomatic relatif luas;
M2 lebih kecil dalam kaitannya dengan luas P4 (73 %) ................ N. wrightae

Garis dorsal utuh biasanya meluas ke pundak atau leher.
Baris gigi bab atas semakin melebar menuju kearah
ujung distal (M1-M1 lebih lebar dari P4-P4, lebih
lebar atau selebar P3-P3); Gigi premolar dan geraham
persegi panjang dan relatif sama luasnya; M2 dan M1
serupa dengan luasnya (80 %) hingga P4;
M2 lebih besar dalam kaitannya dengan P4
(luas P4 80% dari luas M2) .......................................................... N. a. Papuanus


Penulis: Mh. Badrut Tamam, M. Sc.

Referensi:
Nancy Irwin. 2017. A new tube-nosed fruit bat from New Guinea, Nyctimene wrightae sp. nov., a re-diagnosis of N. certans and N. cyclotis (Pteropodidae: Chiroptera), and a review of their conservation status. Records of the Australian Museum 69 (2): 73-100