Biodegradasi Polutan Xenobiotic: Polyaromatic Hydrocarbons/Pahs


Selama ini orang hanya beranggapan bahwa mikroorganisme hanya bisa mendegradasi senyawa organik, sehingga tidak ayal banyak tumbuh berkembang pabrik-pabrik yang memproduksi pupuk kompos dengan santunan starter mikroorganisme, bahkan menjamur menjadi industri skala rumahan padahal mikroorganisme juga berperan dalam mendegradasi polutan anorganik dalam hal ini senyawa xenobiotic.

Biodegradasi yaitu acara biologi yang berperan dalam pemecahan senyawa organik menjadi senyawa yang lebih sederhana menyerupai CO2, H2O, NO3, dan komponen anorganik lainnya. Terkadang transformasi mikrobia menghasilkan residu yang stabil daripada senyawa asalnya; hal ini tetap dianggap degradasi sebab senyawa awal sudah tidak ada. Xenobiotic adalah senyawa sintetis yang diproduksi oleh industri skala besar melalui beberapa tahapan tersimpan dilingkungan. Xenobiotic merupakan senyawa sintetis yang tidak sanggup diproduksi organisme di alam. Ada beberapa senyawa xenobiotic yang sanggup mencemari lingkungan contohnya pestisida, Polychlorinated biphenyls ( Pcbs ), synthetic polymers ( plastik ) dan Polyaromatic hydrocarbons (PAHs).  Sumber utama senyawa Polyaromatic hydrocarbons (PAHs) di lingkungan berasal dari minyak bumi, kilang minyak dan daerah pencucian minyak, hasil tumpahan minyak dari tanker minyak atau kapal lain, industri petrokimia, tembakau dan rokok sigaret dan lain-lain sebagai polutan.

Polutan senyawa Polyaromatic hydrocarbons (PAHs) perlu diperhatikan sebab beberapa senyawanya diidentifikasi sebagai karsinogenik, mutagenik dan teratogenik yang sanggup membahayakan kehidupan insan dan organisme lain namun beberapa bakteria, fungi dan alga mempunyai kemampuan untuk mendegradasi senyawa PAHs, diantaranya Acinetobacter calcoaceticus, Mycobacterium sp., Pseudomonas sp., Absidia glauca, Aspergillus niger, Oscillatoria sp., Microcoleus chthonoptales, Nostoc sp, dan Anabaena sp..Umumnya mikroorganisme tersebut baik bakteri, fungi maupun alga mendegradasi senyawa PAHs terjadi pada struktur cincinya pada molekul PAHs. Beberapa mikroorganisme yang bisa mendegradasi polutan xenobiotic sudah sanggup ditemukan di pasaran bahkan secara alami berada di lingkungan menyerupai Anabaena sp. dan Nostoc sp..


Hal tersebut membuktikan nilai hemat mikroorganisme dalam ekologi mikrobia bahkan ekologi secara umum sebab mikroorganisme bisa mendegradasi polutan diantaranya senyawa xenobiotic Polyaromatic hydrocarbons (PAHs) yang cukup berbahaya bagi organisme lain terlebih insan dan membersihkan lingkungan. Nilai hemat ini tampak sekali sebab mikroorganisme mempunyai keanekaragaman metabolisme sehingga sanggup melaksanakan aneka macam senyawa melalui proses transformasi atau degradasi diantaranya memakai enzim, asam dan lain sebagainya dengan mealui proses aerob maupun anaerob. Selain itu, mikrobia mempunyai kapasitas lebih besar untuk menyesuaikan diri dengan aneka macam kondisi lingkungan, sanggup dikontrol, harganya terjangkau dan ramah lingkungan.