Keanekaragaman hayati di Indonesia dengan segudang plasma nuftah sekarang satu persatu telah berhasil diungkap. Hal yang menjadi kebanggan yaitu ditemukan spesies katak gres dari Sumatra yang diberi nama ilmiah Rhacophorus indonesiensis. Awalnya katak ini ditemukan pada tahun 2003 pada ketika survei keanekaragaman amphibia dan reptilia. Pada tahun 2011 katak ini masih ditemukan di Jambi dan lalu dibawa ke Museum Zoologi Bogor.
Setelah beberapa usang tidak disentuh, karenanya katak ini berhasil diidentifikasi oleh Herprtolog, Dr. Amir Hamidy Ph. D beserta tim dan berhasil dipubliasikan di Jurnal Zootaxa pada tanggal 14 April 2015 (Lihat DISINI). Katak ini berbeda secara genetik dan morfologi dibandingkan dengan Genus yang Rhacophorus lain. Adapaun penjabaran katak gres ini adalah:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum: Vertebrata
Class : Amphibia
Subclass : Lissamphibia
Order : Anura
Suborder : Neobatrachia
Family : Rhacophoridae
Subfamily : Rhacophorinae
Genus : Rhacophorus
Species : Rhacophorus indonesiensis
Spesies gres ini mempunyai bintik warna hitam di bab ventral tangan, kaki, serta selaput renangnya. Ciri khusus yang membedakan dengan katak pohon adalah, katak ini tidak mempunyai gigi vomer. Gigi vomer sendiri merupakan sepasang gigi yang tumbuh di langit-langit. Pada umumnya, katak mempunyai gigi vomer, namun, tidak adanya gigi tersebut diduga akrab terkait dengan makanannya.
Penemuan katak ini memperlihatkan citra bahwa masih banyak spesies di Indonesia yang belum diungkap. Katak pohon ini sendiri ditemukan di Taman Nasional Kerinci Seblat yang masih terlindungi. Sementara tempat hutan yang dikonversi menjadi lahan kelapa sawit sudah tidak memperlihatkan keberadaan katak ini. Selama 30 tahun terakhir ini, hampir separuh hutan di Sumatra sudah berubah alih fungsi, padahal banyak tumbuhan dan fauna di sana yang masih perlu dijaga kelestariannya.
