Ekonomi
114 Negara Anggota Gerakan Non Blok (Gnb) Dan Teladan Kerjanya
Bentuk Organisasi Gerakan Non Blok (GNB)
Gerakan NonBlok bukan merupakan organisasi yang mempunyai perangkat pengurus organisasi menyerupai ASEAN atau PBB.
Gerakan NonBlok tidak mempunyai perangkat organisasi menyerupai sekretariat, dewan dan markas besar, melainkan hanya mengandalkan usaha pada kekuatan moral.
Keputusan yang diambil menurut konfensus (musyawarah untuk mufakat) tidak dengan kekuatan ekonomi dan juga tidak dengan kekuatan militer atau senjata. Satu-satunya pengurus Gerakan NonBlok yakni seorang ketua.
Ketua Gerakan NonBlok dijabat oleh kepala pemerintahan negara yang menjadi tuan rumah KTT NonBlok dengan masa kiprah hingga dengan penyelenggaraan KTT NonBlok berikutnya kurang lebih 3 tahun.
Kegiatan Gerakan NonBlok
Kegiatan Gerakan NonBlok pada pokoknya mencakup bidang politik, perdamaian dunia, dan ekonomi.
1) Bidang Politik dan Perdamaian Dunia.
Kegiatan ini mencakup usaha-usaha sebagai berikut.
a) Meredakan ketegangan dunia
b) Melenyapkan kolonialisme
c) Menentang rasialisme dan apartheid
d) Perlucutan senjata dan pengurangan senjata nuklir
e) Menghapus pangkalan-pangkalan militer aneh dan pakta-pakta militer
2) Bidang Ekonomi
Memperjuangkan terwujudnya tata ekonomi dunia baru, melalui langkah-langkah berikut.
a) Dialog Utara-Selatan, pertemuan negara maju dengan negara berkembang untuk membicarakan kolaborasi yang saling menguntungkan.
b) Kerja sama Selatan-Selatan, yaitu kolaborasi dengan sesama negara berkembang untuk mengurangi ketergantungan terhadap negara maju.
c) Negosiasi Global, yaitu kolaborasi yang sifatnya tidak terikat dengan negara tertentu dengan prinsip saling menguntungkan.
d) Kelompok G-7, yaitu konferensi yang dilakukan tujuh negara industri dengan tujuh negara berkembang untuk membicarakan kolaborasi yang saling menguntungkan.
Anggota Gerakan NonBlok
Pada waktu berdirinya Gerakan NonBlok (1961), beranggotakan 25 negara. Ketika berlangsung KTT NonBlok XIII (2003) gerakan ini telah mempunyai 114 negara.
Jumlah ini masih sanggup bertambah pada KTT berikutnya, alasannya yakni setiap negara sanggup diterima menjadi anggota, dengan syarat-syarat sebagai berikut.
1) Menganut politik bebas dan menurut hidup berdampingan secara damai.
2) Mendukung gerakan-gerakan kemerdekaan nasional
3) Tidak menjadi anggota salah satu pakta militer yang dibuat oleh blok adidaya.
4) Tidak ada pangkalan militer di wilayahnya, yang menjadi milik salah satu dari blok adidaya.