Sejarah
Asal-Usul Dan Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat tiba di blog . Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan artikel wacana Asal-usul dan Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Di Indonesia sudah tidak terdapat lagi sisa-sisa kehidupan suku negroid. Akan tetapi di pedalaman Malaysia dan fhilipina keturunan suku negroid masih ada.Suku yang maasuk suku negroid contohnya suku Semang di Semenanjung malysia dan suku negrito di Pfilipina
Referensi :
https://arahangindunia.blogspot.com//search?q=asal-usul-nenek-moyang-bangsa-indonesia
Asal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Beberapa pendapat / teori para hebat wacana asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia antara lain sebagai berikut:
a. Drs. Moh. Ali. Ali menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan, Cina. Pendapat ini dipengaruhi oleh pendapat Mens yang beropini bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang terdesak oleh bangsa-bangsa lebih berpengaruh sehingga mereka pindah ke selatan, termasuk ke Indonesia. Ali mengemukakan bahwa leluhur orang Indonesia berasal dari hulu-hulu sungai besar yang terletak di daratan Asia dan mereka berdatangan secara bergelombang. Gelombang pertama berlangsung dari 3.000 hingga 1.500 SM (Proto Melayu) dan gelombang kedua terjadi pada 1.500 hingga 500 SM (Deutro Melayu). Ciri-ciri gelombang pertama yaitu kebudayaan Neolitikum dengan jenis bahtera bercadik-satu, sedangkan gelombang kedua memakai bahtera bercadik-dua.
b. Prof. Dr. H. Kern .Ilmuwan asal Belanda ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia. Kern beropini bahwa bahasa - bahasa yang digunakan di kepulauan Indonesia, Polinesia, Melanesia, Mikronesia mempunyai akar bahasa yang sama, yakni bahasa Austronesia. Kern menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia berawal dari satu daerah dan memakai bahasa Campa. Menurutnya, nenek-moyang bangsa Indonesia memakai perahu-perahu bercadik menuju kepulauan Indonesia. Pendapat Kern ini didukung oleh adanya persamaan nama dan bahasa yang dipergunakan di daerah Campa dengan di Indonesia, contohnya kata “kampong” yang banyak digunakan sebagai kata tempat di Kamboja. Selain nama geografis, istilah-istilah hewan dan alat perang pun banyak kesamaannya. Tetapi pendapat ini disangkal oleh K. Himly dan P.W. Schmidt menurut perbendaharaan bahasa Campa.
c. Willem Smith . Melihat asal-usul bangsa Indonesia melalui penggunaan bahasa oleh orang-orang Indonesia. Willem Smith membagi bangsa-bangsa di Asia atas dasar bahasa yang dipakai, yakni bangsa yang berbahasa Togon, bangsa yang berbahasa Jerman, dan bangsa yang berbahasa Austria. Lalu bahasa Austria dibagi dua, yaitu bangsa yang berbahasa Austro Asia dan bangsa yang berbahasa Austronesia. Bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia ini mendiami wilayah Indonesia, Melanesia, dan Polinesia
d. Prof. Dr. Sangkot Marzuki. Menyatakan bahwa nenk moyang bangsa Indonesia berasal dari Austronesia dataran Sunda. Hal ini didasarkan hasil penelusuran DNA fosil. Ia menyanggah bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, lantaran Homo Erectus atau Phitecantropus Erectus ini tidak ada kelanjutannya pada insan ketika ini. Mereka punah dan digantikan oleh insan dengan species baru, yang sementara ini diyakini sebagai nenek moyang insan yang ditemukan di Afrika.
e. Van Heine Geldern. Pendapatnya tak jauh berbeda dengan Kern bahwa bahasa Indonesia berasal dari Asia Tengah. Teori Geldern ini didukung oleh penemuan-penemuan sejumlah artefak, sebagai perwujudan budaya, yang ditemukan di Indonesia mempunyai banyak kesamaan dengan yang ditemukan di daratan Asia.
f. Prof. Mohammad Yamin . Yamin menentang teori-teori di atas. Ia menyangkal bahwa orang Indonesia berasal dari luar kepulauan Indonesia. Menurut pandangannya, orang Indonesia yaitu orisinil berasal dari wilayah Indonesia sendiri. Ia bahkan meyakini bahwa ada sebagian bangsa atau suku di luar negeri yang berasal dari Indonesia. Yamin menyatakan bahwa temuan fosil dan artefak lebih banyak dan lengkap di Indonesia daripada daerah lainnya di Asia, misalnya, temuan fosil Homo atau Pithecanthropus soloensis dan wajakensis yang tak ditemukan di daerah Asia lain termasuk Indocina (Asia Tenggara).
g. Prof. Dr. Krom. Menguraikan bahwa masyarakat awal Indonesia berasal dari Cina Tengah lantaran di daerah Cina Tengah banyak terdapat sumber sungai besar. Mereka menyebar ke daerah Indonesia sekitar 2.000 SM hingga 1.500 SM.
h. Dr. Brandes . Berpendapat bahwa suku-suku yang bermukim di kepulauan Indonesia mempunyai persamaan dengan bangsa-bangsa yang bermukim di daerah-daerah yang membentang dari sebelah utara Pulau Formosa di Taiwan, sebelah barat Pulau Madagaskar; sebelah selatan yaitu Jawa, Bali; sebelah timur hingga ke tepi pantai bata Amerika. Brandes melaksanakan penelitian ini menurut perbandingan bahasa.
i. Hogen. Menyatakan bahwa bangsa yang mendiami daerah pesisir Melayu berasal dari Sumatera. Bangsa Melayu ini kemudian bercampur dengan bangsa Mongol yang disebut bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) dan Deutro Melayu (Melayu Muda). Bangsa Proto Melayu kemudian menyebar di sekitar wilayah Indonesia pada tahun 3.000 hingga 1.500 SM, sedangkan bangsa Deutro Melayu tiba ke Indonesia sekitar tahun 1.500 hingga 500 SM.
j. Max Muller. Berpendapat lebih spesifik, yaitu bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia Tenggara. Namun, alasan Muller tak didukung oleh alasan yang jelas.
k. Mayundar. Berpendapat bahwa bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia berasal dari India, kemudian menyebar ke wilayah Indocina terus ke daerah Indonesia dan Pasifik. Teori Mayundar ini didukung oleh penelitiannya bahwa bahasa Austria merupakan bahasa Muda di India bab timur.
l. Mens. Berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari bangsa Mongol yang terdesak oleh bangsa bangsa yang lebih kuat, sehingga mereka terdesak ke selatan termasuk daerah Indonesia.
m. Sultan Takdir Alisyahbana. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang berasal dari melayu lantaran menurut rumpun bahasa yang mempunyai kesamaan.
n. Gorys Kraf. Indonesia kebudayaannya lebih tinggi dari kebudayaan wilayah sekitarnya, yang berarti induknya berasal dari Indonesia.
o. Harry Truman Simandjutak. Bahwa bahasa yang banyak digunakan di Indonesia berasal dari Bahasa Austronesia yang induknya ada di Pulau Formosa, Taiwan.
Persebaran Nenek Moyang Indonesia
Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh sejarawan Belanda, Von Heine Geldern, diterangkan bahwa semenjak tahun 2000 SM yang bersamaan dengan zaman Neolithikum hingga dengan tahun 500 SM yang bersamaan dengan jaman Perunggu mengalirlah gelombang perpindahan penduduk dari Asia ke pulau-pulau sebelah Selatan daratan Asia.
Pulau-pulau di sebelah Selatan Asia disebut Austronesia( Austro artinya selatan, nesos artinya pulau). Bangsa Austronesia mendiami wilayah yang amat luas, mencakup pulau-pu;au yang membentang dari Madagaskar ( sebelah Barat ) hingga ke pulau Paskah ( Sebelah Timur ) dan Taiwan sebelah Utara hingga Selanadia Baru sebelah Selatan.
Pendapat Von Heine Geldern ini diperkuat dengan inovasi peralatan insan purba berupa beliung watu yang berbentuk persegi di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi bab barat. Beliung menyerupai ini di Asia banyak ditemukan di Malaysia, Myanmar, Vietnam, dan Kampucha terutama di wilayah Yunan.
Perpindahan penduduk gelobang ke dua terjadi pada tahun 400 – 300 SM bersamaan dengan zaman Perunggu. Perpindahan ini membawa kebudayaan Perunggu menyerupai kapak sepatu, dan nekara atau gendering yang berasal dari daerah Dong Son. Oleh lantaran itu kebudayaan perunggu di Indonesia disebut juga kebudayaan Dong Son.
Pendukung budaya Dong Son yaitu orang-orang Austronesia yang tinggal di pulau-pulau antara benua Asia dan Australia . Kedatangan bangsa Austronesia yang berasal dari Yunan ke Indonesia terjadi pada sekitar tahun 2000 SM pula. Oleh alasannya yaitu itu sanggup disimpulkan bahwa mereka inilah nenek moyang bangsa Indonesia. Pendapat demikian jug pernah dikemukakan oleh Dr. H. Kern pad tahun 1899 melalui penelitian banyak sekali bahasa daerah ( ada 113 bahasa daerah )di Indonesia. Simpulannya bahwa bahasa daerah tersebut dahulunya berasal dari satu rumpun bahasa yang disebut bahasa Austronesia
Nenek moyang bangsa Indonesia meninggalkan daerah Yunan disekitar hulu sungaiSalwen dan sungai Mekhong yang tanahnya sangat subur diperkirakan lantaran musibah atau serangan dari suku bangsa lain.
Alat transfortasi yang digunakan oleh nenek moyang bangsa Indonesia yaitu Perahu Bercadik . Mereka berlayar secara berkelompok tanpa mengenal rasa takut dan menempati banyak sekali pulau dan sqalah asatu tempat yang merek pilih yaitu nusantara. Hal ini menerangkan bahw nenek moyang bangsa Indonesia yaitu pelaut-pelaut yang ulung yang mempunyai jiwakelautan yang mendalam. Nenek moyang bamngsa Indonesia mempunyai kebudayaan kelautan yaitu sebagai penemu model orisinil bahtera bercadik yang merupakan ciri khas kapal bangsa Indonesia.
Orang-orang Austronesia yang memasuki wilayah Nusantara dan kemudian menetap disebut bangsa Melayu Indonesia . Mereka inilah yang menjadi nenek eksklusif bangsa Indonesia sekarang. Bangsa Melayu itu sanggup dibedakan menjadi dua suku bangsa
1. Bangsa Melayu Tua ( Proto Melayu )
Bangsa Melayu Tua yaitu orang-orang Austronesia dari Asia yang pertama kali tiba ke nusantara pada sekitar tahun 1500 SM. Bangsa Melayu Tua memasuki wuilayah nusantara melalui du jalur, yaitu:
a. Jalur Barat melalui malaysia –Sumatera
b. Jalur Utara atau Timur melalui Fhilipina – Sulawesi.
Bangsa Melayu Tua mempunyai kebudayaan yang lebih tinggi dari pada insan purba.Kebudayaan bangsa Melayu Tua disebut kebudayaan watu gres atau neolithikum. Meskipun hampir semua peralatan merek terbuat dari batu. Pembuatannya sudah dihaluskan. Hasil budaya zaman ini yang populer yaitu kapak persegi yang banyak ditemukan di wilayah Indonesia bagian Barat ( Sumatera, jawa, Kalimantan,dan Bali ). Menurut penelitian Van Heekertn di Kalumpang ( Sulawesi Utara ) telah terjadi perpaduan antara tradisi kapak persegi dan kapak lonjong yang dibawa oleh orang-orang Austranesia yang dating dari arah utara atau melalui Fhilipina dan Sulawesi.Suku bangsa Indonesia yang termasuk anak keturunan bangsa Proto Melayu yaitu suku Dayak dan Suku Toraja
2. Bangsa Melayu Muda ( Deutero Melayu )
Pada kurun waktu tahun 400-300 SM yaitu gelombang ke dua nenek moyang bangsa Indonesia dating ke nusantara. Bangsa melayu muda ( Deutero Melayu ) berhasil mendesak dan berasimilsasi dengan pendahulunya, bangsa proto melayu. Bangsa deuteron Melayu memasuki wilayah nusantara melalui jalur Barat mereka menempuh rute dari Yunan ( Teluk Tonkin ), Vietnam, semenanjung Malaysia, dan akibatnya hingga di Nusantara.Bangsa Deutero Melayu mempunyai kebudayaan yang lebih maju dibandingkan bangsa Proto Melayu lantaran mereka telah sanggup menciptakan barang-barang dari perunggu dan besi. Hasil budayanya yang populer yaitu kapak corong, kapak serpatu, dan nekara.
Selain kebudayaan logam, bangsa Deutro Melayu juga menyebarkan kebudayaan megalithikum,, contohnya menhir / tugu batu,dolmen / meja batu,sarkopagus/ keranda mayat, kubur batu, dan punden berundak
Suku bangsa Indonesia yang termasuk ketuirunan bangsa Melayu muda yaitu suku Jawa dan Melayu dan Bugis.
3. Bangsa Primitif
Sebelum kelompok bangsa melayu memasuki Nusantara bahwasanya telah ada kelompok insan yang lebih dahulu tinggal di wilayah tersebut . Mereka termasuk bangsa primitive dengan budayanya yang sangat sederhana.Mereka yang termasuk bangsa primitive adalah;
a. Manusia Pleistosin ( Purba )
Kehidupan insan purba ini selalu berpindah tempat dengan kemampuan yang sangat terbatas. Demikian juga dengan kebudayaannnya sehingga corak kehidupannnya insan purba ini tidak sanggup diikuti kembali kecuali beberapa aspek saja. Misalnya teknologinya yang masih sangat sederhana ( Teknologi Paleolitik )
b. Suku Wedoid
Sisa-sisa suku Widoid hingga kini masih ada contohnya suku Sakai di Siak serta suku Kubu diperbatasan Jambi dan Palembang. Mreka hidup dari meramu/ mengumpulkan hasil hutan dan berkebudayaan sederhana. Mreka juga sulit sekali beradaptasi dengan masyarakat modern.
c. Suku Negroid
Di Indonesia sudah tidak terdapat lagi sisa-sisa kehidupan suku negroid. Akan tetapi di pedalaman Malaysia dan fhilipina keturunan suku negroid masih ada.Suku yang maasuk suku negroid contohnya suku Semang di Semenanjung malysia dan suku negrito di Pfilipina
Referensi :
https://arahangindunia.blogspot.com//search?q=asal-usul-nenek-moyang-bangsa-indonesia