Pengangkutan Air Dan Mineral Pada Tumbuhan

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat tiba di blog . Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan materi Biologi wacana Pengangkutan Air dan Mineral Pada Tumbuhan. berikut artikel selengkapnya.

Pengangkutan Air dan Mineral Pada Tumbuhan

Proses pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah oleh flora berawal dari air di dalam tanah diserap oleh rambut akar. Air dan mineral dari tanah memasuki flora melalui epidermis akar, melintasi korteks akar, dan masuk ke dalam stele. Dari stele air dan mineral – mineral terlarut di dalam xilem (Champbell, 2008: 354). 

 Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan materi Biologi wacana Pengangkutan Air Pengangkutan Air dan Mineral Pada Tumbuhan

Air mengalir lantaran ada perbedaan kepekatan (konsentrasi) cairan di antara sel. Pemasukan air ke dalam akar sebagai gerakan horisontal, maka penggalan – penggalan akar yang dilewatinya ialah bulu akar, sel – sel korteks, sel – sel endodermis, sel – sel perisikel, dan akibatnya air itu hingga pada pembuluh kayu (xilem) (Dwidjoseputro, 1994: 84). Air tanah memiliki kepekatan larutan yang lebih encer dibandingkan dengan cairan sel sehingga air tanah sanggup masuk ke rambut akar. Air yang masuk ini menimbulkan sel flora mengembang. Air didorong keluar dari satu sel ke sel berikutnya hingga ke pembuluh kayu. Selanjutnya, air diangkut oleh pembuluh kayu melalui batang hingga ke daun. 

 Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan materi Biologi wacana Pengangkutan Air Pengangkutan Air dan Mineral Pada Tumbuhan


Naiknya air ke daun dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tekanan akar, kapilaritas batang, dan daya isap daun. Berikut ini akan dijabarkan mengenai ketiga faktor pengangkutan air dan mineral tumbuhan.

1) Tekanan akar.

Rambut akar mengambil air dari dalam tanah secara osmosis. Osmosis ialah gerakan air dari larutan yang kurang pekat ke larutan yang lebih pekat melalui selaput semipermeabel. Selaput semipermeabel ialah selaput yang hanya sanggup dilalui oleh air. Rambut akar mengambil air secara osmosis lantaran dinding-dinding selnya bersifat semipermeabel dan cairan selnya lebih pekat daripada air tanah. Saat rambut akar menyerap air, cairan sel rambut akar akan menjadi lebih encer daripada cairan sel-sel yang terletak disebelah dalam rambut akar. Karena sel penggalan dalam lebih pekat, maka sel penggalan dalam akan menyerap air dari rambut akar. Dengan cara ini, air akan bergerak dari sel ke sel hingga pada pembuluh kayu.

Pergerakan air secara osmosis dari sel ke sel pada akar menimbulkan suatu tekanan yang disebut tekanan akar. Tekanan akar akan mendorong air sehingga naik ke pembuluh kayu di batang. Tekanan akar tampak pada sebagian besar tumbuhan, tapi hal ini terjadi kalau tanah cukup lembab, dan bila kelembaban udara tinggi artinya dikala transpirasi sedang sangat rendah. Tetesan air akan terlihat keluar dari bukaan (hidatoda) pada ujung atau tepi daun rerumputan atau daun arbei. Fenomena itu disebut gutasi. Jika flora ditempatkan pada kondisi atmosfer yang cukup kering, atau di tanah yang berkelembapan rendah atau sekaligus dalam kedua keadaan tersebut, maka tekanan akar tidak muncul lantaran air dalam batangnya berada di bawah tegangan dan bukan di bawah tekanan (Salisbury, F. B. & C. W. Ross, 1995: 103).

2) Kapilaritas batang.

Air yang sudah hingga ke pembuluh kayu batang akan terus naik hingga ke daun. Naiknya air pada pembuluh kayu batang disebabkan oleh adanya kapilaritas batang. Kapilaritas merupakan interaksi antara permukaansinggung dari suatu materi cair dan materi padat, sehingga permukaan cair tersebut berubah bentuk, dari datar menjadi agak mengerut. Kapilaritas menimbulkan naiknya cairan ke dalam tabung yang sempit, yang terjadi lantaran zat cair tersebut membasahi dinding tabung (dengan adanya adesi) kemudian tertarik ke atas. Hal itu terlihat terang dari lengkungan meniskus di puncak kolom zat cair itu (Salisbury, F. B. & C. W. Ross, 1995: 104). Cara kerja kapilaritas ini menyerupai sumbu kompor yang direndam di dalam cairan (air atau minyak). Walaupun hanya penggalan bawah sumbu yang terendam cairan, penggalan atas sumbu sanggup menjadi berair lantaran cairan merembes dari penggalan bawah ke penggalan atas. Kapilaritas pada pembuluh kayu ini sanggup terjadi lantaran pembuluh kayu merupakan pembuluh yang sangat halus berupa pipa-pipa kapiler. Pembuluh xilem sanggup kita pandang sebagai pembuluh kapiler, sehingga air naik di dalamnya sebagai jawaban adanya adhesi antara dinding xilem dengan molekul-molekul air.

3) Daya isap daun.

Air di dalam daun sanggup keluar melalui stomata. Keluarnya air tersebut melalui proses transpirasi (penguapan). Transpirasi menimbulkan cairan sel pada daun menjadi lebih pekat, sehingga sel daun menyerap air dari pembuluh kayu pada tulang daun. Air yang diambil dari pembuluh kayu daun akar digantikan oleh air dari pembuluh kayu batang. Air di pembuluh kayu batang akan digantikan oleh air dari pembuluh kayu akar. Seluruh proses tersebut akibatnya menimbulkan fatwa air terus menerus dari akar hingga ke daun. Tenaga yang ditimbulkan dari proses transpirasi disebut daya isap daun.

sumber:
https://arahangindunia.blogspot.com//search?q=pengangkutan-air-dan-mineral-pada-tumbuhan">Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
Organ pada Tumbuhan dan Fungsinya
Bagaimana Cara Tumbuhan Memperoleh Energi ? 
Pengangkutan Air dan Mineral Pada Tumbuhan.
Macam Gerak Pada Tumbuhan
Hama dan Penyakit Pada Tumbuhan


Demikian materi Biologi wacana Pengangkutan Air dan Mineral Pada Tumbuhan yang sanggup kami bagikan. Semoga sanggup bermanfaat.