Pengaruh Materi Kimia Pada Produk Pembersih

Pengaruh Penggunaan Bahan Kimia Rumah Tangga 

Pernahkah kau memerhatikan kandungan materi kimia yang ada dalam produk pembersih, pemutih, pewangi, dan pembasmi serangga? Apa saja materi kimia yang terdapat dalam produk-produk tersebut?

Apakah dampak yang ditimbulkan oleh materi kimia yang ada dalam produk pembersih, pemutih, pewangi, dan pembasmi serangga? Mari mencari tahu dampak penggunaan materi kimia pada produk pembersih, pemutih, pewangi, dan pembasmi serangga.

Pengaruh Bahan Kimia pada Produk Pembersih

Pernahkah kau mencuci piring tanpa memakai produk pembersih, misal sabun colek? Jika kau mencuci piring tanpa memakai sabun, piringnya akan terasa lengket dan kurang mengkilap.

Mengapa hal ini sanggup terjadi? Produk pembersih umumnya mengandung sabun atau detergen. Tahukah kau apakah sabun dan detergen itu?
Sabun adalah materi kimia yang terbuat dari materi alam, menyerupai minyak dan lemak yang direaksikan dengan materi kimia lain yang disebut basa. 
Contoh materi kimia basa, yaitu kalium hidroksida (KOH) dan natrium hidroksida (NaOH). Adapun detergen yaitu senyawa kimia berjulukan alkyl benzene sulfonat (ABS) yang direaksikan dengan natrium hidroksida (NaOH).
Gambar: Struktur Sebuah Molekul Sabun

Bahan ABS diperoleh dari pengolahan minyak bumi. Perbedaan detergen dengan sabun antara lain daya basuh detergen lebih berpengaruh dibandingkan sabun dan detergen sanggup bekerja pada air sadah. Akan tetapi sabun lebih gampang diurai oleh mikroorganisme.

Nah, bagaimanakah dampak materi kimia yang ada dalam produk pembersih sehingga materi kimia tersebut sanggup membersihkan kotoran? Molekul sabun terdiri atas dua kepingan yaitu kepingan yang bersifat hidrofilik dan yang bersifat hidrofobik.

Bagian hidrofilik adalah kepingan yang menyukai air atau bersifat polar. Adapun kepingan hidrofobik adalah kepingan yang tidak suka air atau bersifat nonpolar.

Kotoran yang bersifat polar biasanya larut dalam air, sehingga kotoran jenis ini tidak perlu dibersihkan dengan memakai sabun. Kotoran yang bersifat nonpolar, menyerupai minyak atau lemak tidak akan hilang kalau hanya dibersihkan memakai air.
Gambar: Bahan Kimia Pembersih

Oleh lantaran itu, diharapkan detergen sebagai pembersihnya. Ujung hidrofob detergen yang bersifat nonpolar gampang larut dalam minyak atau lemak dari materi cucian.

Ketika kau menggosok atau memeras pakaian menciptakan minyak atau lemak menjadi butiran-butiran lepas yang dikelilingi oleh lapisan molekul detergen. Gugus polarnya berada di luar lapisan sehingga butiran itu larut di air.
Proses pembersihan dengan detergen.

Tahukah kau bagaimana sabun dibuat? Semua jenis sabun dibentuk dengan menambahkan minyak nabati atau lemak hewani ke dalam zat basa kuat. Pencampuran ini dilakukan pada suhu tinggi.

Hasil dari proses ini yaitu sabun dan gliserin (gliserol). Gliserin tercuci oleh larutan garam yang kuat, sedangkan sabun cairnya didinginkan kemudian dipotong atau dicetak berdasarkan ukurannya.

Kekurangan dari sabun yaitu ujung hidrofilnya (bagian yang suka air) gampang bereaksi dengan garam-garam, contohnya kalsium karbonat (air sadah), membentuk zat yang tidak larut.

Endapan yang terjadi membentuk lapisan kusam pada kain yang dicuci sehingga sabun kurang disukai. Air sadah merupakan air yang mengandung garam kalsium dan magnesium yang larut dari batuan yang dialiri air.

Kesadahan dibedakan menjadi dua jenis yaitu kesadahan sementara dan kesadahan tetap. Kesadahan sementara disebabkan garam kalsium hidrogen karbonat (CaHCO3) yang larut dalam air.

Kesadahan ini sanggup dihilangkan dengan pendidihan dan menghasilkan zat padat putih tak larut yaitu kalsium karbonat (CaCO3) atau kerak air. Kesadahan tetap disebabkan garam kalsium dan magnesium yang larut dalam air. Kesadahan ini tidak sanggup dihilangkan dengan pendidihan tetapi dengan distilasi.

Nah, untuk menghindari hal tersebut, dikala ini digunakan detergen sebagai pengganti sabun. Detergen mengandung zat aktif permukaan yang serupa dengan sabun, contohnya natrium benzensulfonat (Na-ABS).

Garam kalsium atau magnesium yang larut dalam air sadah kalau bereaksi dengan Na-ABS tetap larut dalam air dan tidak mengendap.

Nah, selain sabun dan detergen, dapatkah kau menyebutkan materi pembersih lainnya yang sering digunakan dalam rumah tangga? Bahan pembersih lainnya yang juga sering digunakan dalam rumah tangga yaitu pembersih lantai dan pasta gigi.

Pada umumnya pembersih lantai memakai materi baku karbol atau amoniak (NH3) dan zat perhiasan tertentu untuk mengatasi bau. Kedua zat tersebut selain sanggup membersihkan lantai, juga sanggup mematikan basil dan mikroorganisme lainnya. Pasta gigi termasuk pembersih.

Komponen utama pasta gigi yaitu detergen dan abrasif (penggosok). Abrasif yang baik harus cukup keras untuk membersihkan gigi tetapi jangan hingga merusak email. Pasta gigi biasanya ditambahkan senyawa fluorin untuk menguatkan email gigi dan mencegah karies.