Biologi
Pengertian Pubertas Dan Gejala Serta Ciri-Ciri Pubertas Pada Anak Pria Dan Perempuan
Berikut ini yaitu pembahasan ihwal pubertas yang mencakup pengertian pubertas, ciri-ciri pubertas, ciri ciri pubertas pada laki-laki, ciri-ciri pubertas pada perempuan, masa pubertas perempuan, masa pubertas laki-laki, perkembangan fisik laki-laki, psikologi perkembangan anak, tanda tanda pubertas pada anak laki-laki, tanda tanda pubertas pada anak perempuan, ciri ciri pubertas pada wanita.
Secara biologis, kau telah siap untuk bereproduksi, namun belum tentu demikian jikalau ditinjau secara segi psikis, sosial, ekonomi, dan lain-lain.
Tingkat perkembangan pada setiap orang berbeda-beda, yang dipengaruhi oleh faktor keturunan, produksi hormon, konsumsi makanan, dan penyakit. Gejala pubertas sanggup ditinjau secara fisik dan psikis (kejiwaan/emosional).
Perkembangan tubuh remaja pria dan perempuan berbeda alasannya dampak hormon yang dihasilkan. Laki-laki menghasilkan hormon androgen, sedangkan perempuan menghasilkan hormon estrogen.
Ciri-ciri pubertas secara fisik sanggup diuraikan sebagai berikut.
Laki-laki mulai menghasilkan sperma di dalam testis, sedangkan perempuan mulai menghasilkan sel telur di dalam indung telur (ovarium).
2) Organ kelamin mulai berfungsi.
Pada remaja pria ditandai dengan pertama kali mengalami “mimpi basah” yang mengeluarkan sperma atau air mani. Pada perempuan ditandai dengan mengalami menstruasi yang pertama kali.
1) Mulai tumbuh jakun.
2) Perubahan bunyi menjadi lebih besar dan berat.
3) Tumbuh kumis atau jenggot.
4) Tumbuh rambut di dada, kaki, ketiak, dan sekitar organ kelamin.
5) Mulai tampak otot-otot yang berkembang lebih besar dan menonjol.
6) Bahu melebar melebihi bab pinggul.
7) Perubahan jaringan kulit menjadi lebih berangasan dan poripori tampak membesar.
8) Kadang-kadang diikuti dengan munculnya benjol di tempat muka.
Pada remaja perempuan, pubertas juga ditandai dengan ciri kelamin sekunder sebagai berikut.
1) Membesarnya payudara dan puting susu mulai timbul.
2) Pinggul melebar.
3) Tumbuh rambut di ketiak dan sekitar organ kelamin.
4) Suara lebih nyaring.
5) Kadang-kadang diikuti munculnya benjol di tempat muka.
Meskipun cara berpikirnya belum remaja namun remaja tidak mau dikatakan sebagai anak-anak. Remaja sering melaksanakan hal coba-coba alasannya rasa ingin tahu yang sangat besar.
Namun demikian janji nikah pada usia remaja belum diperbolehkan alasannya secara mental belum siap. Kehamilan pada usia remaja sanggup kuat negatif baik pada diri remaja maupun bayi yang dikandungnya.
Pengertian Pubertas
Berdasarkan usiamu, kini kau telah memasuki tahap remaja. Kamu tentu sanggup mencicipi adanya perubahan fisik dan tingkah laris yang niscaya berbeda dibandingkan sewaktu duduk di sekolah dasar. Semua remaja mengalami pubertas.Pubertas adalah perubahan menjadi remaja yang ditandai adanya perubahan fisik dan emosional (psikis). Masa pubertas disebut juga bakir balig.Pada masa ini telah tercapai kematangan seksual yaitu sistem reproduksi telah bisa menciptakan sel-sel kelamin (gamet). Hal ini dipengaruhi oleh produksi hormon kelamin dan kelenjar hipofisis.
Secara biologis, kau telah siap untuk bereproduksi, namun belum tentu demikian jikalau ditinjau secara segi psikis, sosial, ekonomi, dan lain-lain.
Tingkat perkembangan pada setiap orang berbeda-beda, yang dipengaruhi oleh faktor keturunan, produksi hormon, konsumsi makanan, dan penyakit. Gejala pubertas sanggup ditinjau secara fisik dan psikis (kejiwaan/emosional).
1. Pubertas Secara Fisik
Pubertas secara fisik sanggup dilihat dari perubahan tubuh, mencakup perubahan tanda kelamin primer dan sekunder.Perkembangan tubuh remaja pria dan perempuan berbeda alasannya dampak hormon yang dihasilkan. Laki-laki menghasilkan hormon androgen, sedangkan perempuan menghasilkan hormon estrogen.
Ciri-ciri pubertas secara fisik sanggup diuraikan sebagai berikut.
a. Ciri kelamin primer
1) Organ kelamin telah bisa memproduksi sel-sel kelamin.Laki-laki mulai menghasilkan sperma di dalam testis, sedangkan perempuan mulai menghasilkan sel telur di dalam indung telur (ovarium).
2) Organ kelamin mulai berfungsi.
Pada remaja pria ditandai dengan pertama kali mengalami “mimpi basah” yang mengeluarkan sperma atau air mani. Pada perempuan ditandai dengan mengalami menstruasi yang pertama kali.
b. Ciri kelamin sekunder
Pada remaja laki-laki, pubertas ditandai dengan ciri-ciri kelamin sekunder sebagai berikut.1) Mulai tumbuh jakun.
2) Perubahan bunyi menjadi lebih besar dan berat.
3) Tumbuh kumis atau jenggot.
4) Tumbuh rambut di dada, kaki, ketiak, dan sekitar organ kelamin.
5) Mulai tampak otot-otot yang berkembang lebih besar dan menonjol.
6) Bahu melebar melebihi bab pinggul.
7) Perubahan jaringan kulit menjadi lebih berangasan dan poripori tampak membesar.
8) Kadang-kadang diikuti dengan munculnya benjol di tempat muka.
Pada remaja perempuan, pubertas juga ditandai dengan ciri kelamin sekunder sebagai berikut.
1) Membesarnya payudara dan puting susu mulai timbul.
2) Pinggul melebar.
3) Tumbuh rambut di ketiak dan sekitar organ kelamin.
4) Suara lebih nyaring.
5) Kadang-kadang diikuti munculnya benjol di tempat muka.
c. Perubahan proporsi tubuh
Perubahan ini tampak dari bertambahnya tinggi badan, berat badan, panjang kaki, dan tangan, sehingga ukuran seluruh tubuh bertambah.Gambar: Ilustrasi Masa Pubertas |
2. Pubertas Secara Psikis
Selain terjadi perubahan secara fisik, pada masa pubertas juga terjadi perubahan hormonal yang memengaruhi kondisi psikologis dan tingkah lakunya. Ciri-ciri pubertas secara psikis sanggup diuraikan sebagai berikut.a. Mencari identitas diri
Dalam perjuangan mencari identitas diri, remaja sering menentang kemapanan alasannya dirasa membelenggu kebebasannya.Meskipun cara berpikirnya belum remaja namun remaja tidak mau dikatakan sebagai anak-anak. Remaja sering melaksanakan hal coba-coba alasannya rasa ingin tahu yang sangat besar.
b. Mulai tertarik kepada lawan jenis
Masa remaja yaitu masa persiapan menuju dewasa. Wajar jikalau remaja memiliki ketertarikan dengan lawan jenis.Namun demikian janji nikah pada usia remaja belum diperbolehkan alasannya secara mental belum siap. Kehamilan pada usia remaja sanggup kuat negatif baik pada diri remaja maupun bayi yang dikandungnya.