Faktor Penyebab Perubahan Sosial Yang Bersifat Ekstern

Pembahasan kali ini membahas ihwal faktor-faktor penyebab perubahan sosial, faktor penyebab perubahan sosial masyarakat, faktor Eksteren penyebab perubahan sosial masyarakat, faktor Eksteren penyebab perubahan sosial masyarakat dan contohnya,  faktor Eksteren penyebab perubahan sosial masyarakat beserta pembahasannya.

Faktor Ekstern


Faktor ekstern ialah faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat yang sanggup menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya. Faktor-faktor tersebut sebagai berikut.

1) Perubahan Alam

Bencana alam menyerupai gempa bumi, gunung meletus, tsunami, dan tragedi alam banjir sanggup memicu munculnya perubahan sosial budaya.

Lihatlah tragedi banjir bandang yang terjadi pada awal tahun 2008. Curah hujan yang tinggi menyebabkan rumah, sekolah, pabrik, dan gedung pemerintahan terendam air.

Akses jalan, kereta api, dan pedoman listrik menjadi terhambat. Banyak orang kehilangan daerah tinggal. Mereka terpaksa tinggal dalam pengungsian dengan sarana yang terbatas. Mereka pun kehilangan pekerjaan.
 faktor penyebab perubahan sosial masyarakat Faktor penyebab perubahan sosial yang bersifat Ekstern
Penyebab perubahan Sosial

2) Peperangan

Peperangan sanggup memicu terjadinya perubahan sosial budaya dalam masyarakat. Masyarakat tidak lagi mencicipi kedamaian dalam kehidupan sosialnya.

Mereka hidup dengan perasaan takut dan waswas. Masyarakat kita pernah mengalaminya dikala mempertahankan kemerdekaan.

Tentara Belanda secara membabi buta menghancurkan permukiman penduduk. Masyarakat merasa tertekan dan secara psikologis kehidupannya penuh dengan ketakutan. Akibatnya, struktur masyarakat, pola perilaku, dan pemikiran mereka pun mengalami perubahan.

3) Pengaruh Kebudayaan Lain

Hubungan antara dua masyarakat yang berbeda kebudayaan mempunyai kecenderungan untuk saling mempengaruhi satu sama lain. Akhirnya, memicu munculnya perubahan sosial.

Tiap-tiap masyarakat melaksanakan penyebaran kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan baru. Proses ini sanggup berlangsung melalui tiga cara, yaitu difusi, akulturasi, dan asimilasi.

Difusi merupakan suatu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari orang per orang kepada orang perorangan yang lain dan dari masyarakat ke masyarakat yang lain.

Akulturasi ialah pembauran antarbudaya yang masih terlihat masing-masing sifat khasnya. Asimilasi ialah pembauran antarkebudayaan yang menghasilkan budaya yang sama sekali gres sehingga kebudayaan usang tidak terlihat.