Melaporkan Secara Ekspresi Aneka Macam Kejadian Secara Deskriptif

Pernahkah kau memberikan informasi atau melaporkan sebuah insiden yang menarik di depan teman-teman? Apakah tanggapan yang disampaikan oleh teman-teman kalian?

Pada pembahasan ini, kita akan mempelajari cara memberikan informasi atau melaporkan banyak sekali insiden kepada orang lain dengan terang dan deskriptif.

Dalam memulai pembahasan ini, cermatilah beberapa pola gambaran mengenai sebuah insiden atau insiden beserta uraian mengenai cara menyampaikannya secara deskriptif kepada orang lain.

Manfaatkan pola berikut sebagai rujukan kalian dalam mengolah kemampuan melaporkan banyak sekali peristiwa.

Keterangan Peristiwa:

1) Peristiwa : tragedi longsor di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah.
2) Tempat : Leuwigajah, Bandung dan Cimahi, Jawa Barat.
3) Waktu : Senin, 21 Februari 2005, dini hari.

Laporan dari insiden tersebut sanggup kalian deskripsikan secara verbal sebagaimana pola berikut.
Bencara Tanah Longsor
1. Hari Senin tanggal 21 Februari 2005 dini hari menjadi hari yang tidak sanggup dilupakan dalam ingatan seluruh warga yang bermukim di akrab Tempat Pembuangan Akhir Sampah Leuwigajah di Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pada hari itu, puluhan warga tewas akhir tertimbun longsoran sampah yang volumenya mencapai ribuan ton kubik. Selain itu, masih terdapat ratusan jiwa lagi yang diperkirakan tertimbun tumpukan sampah belum diketahui nasibnya.

Berdasarkan informasi yang ada, hingga ketika itu sudah 32 mayat korban ditemukan. Jenazah-jenazah itu disalatkan di Masjid Al Hidayah akrab daerah kejadian, lalu dimakamkan di pemakaman umum di Batujajar Timur yang terletak tidak jauh dari lokasi bencana. Berkaitan dengan situasi yang demikian, proses pemakaman tersebut dilakukan secara darurat, hingga satu liang untuk empat atau tiga jenazah.

2. Saat itu saya gres selesai dari kamar kecil, terdengar bunyi ledakan menyerupai petasan besar meledak. Kemudian saya keluar rumah. Saya melihat api menyala di bab utara daerah pembuangan sampah, diiringi bunyi gemuruh yang makin keras. Ternyata gunungan sampah menerjang menuju ke arah rumah saya. Saya bergegas membangunkan anggota keluarga saya. Ada tiga orang yang tidur di rumah usang dan 3 orang tidur di rumah yang baru. Ketika hendak membawa dua anak saya yang tidur di rumah yang baru, ternyata kamar mereka telah diterjang oleh tumpukan sampah. Kemudian pintu saya dobrak, dan anak saya, Eni dan Rahanda telah tertimbun tumpukan sampah hingga sebatas leher. Untung, satu per satu belum dewasa sanggup saya selamatkan. Ketika yang terakhir sanggup diselamatkan, terjangan sampah gres menghancurkan rumah kami.

Laporan 1 dan 2 merupakan deskripsi insiden yang ditulis menurut keterangan. Kalian sanggup mencermati bahwa laporan tersebut menunjukkan penggambaran (deskripsi) terhadap para pendengarnya.

Cara Menyampaikan Laporan Peristiwa

Untuk sanggup menunjukkan citra bagi pendengar, dalam memberikan laporan kalian perlu:
1) mengungkapkan keterangan atau informasi yang kalian ketahui berkaitan dengan insiden secara lengkap dan detail;
2) memberikan laporan secara objektif atau apa adanya;
3) tidak mencampuri atau memasukkan pendapat selama tidak diperlukan;
4) memerhatikan intonasi dan penampilan dalam penyampaian; serta 5) memakai bahasa yang komunikatif, lugas, dan santun.

Perhatikan Contoh laporan insiden berikut.
Piko menganjurkan orang-orang sedesanya bekerja gotong-royong memperbaiki bendungan yang sudah usang tidak cukup mengairi sawah. Walaupun semua penduduk desa sudah menyatakan kesepakatannya, ternyata pada ketika yang ditentukan, tidak ada orang mengikuti Piko.
Dengan tabah ia meneruskan pekerjaan itu hingga balasannya orang-orang menyadari kekeliruannya. Setelah seminggu, air bendungan pun berlimpah untuk mengairi sawah dan keperluan-keperluan lain.

Apa yang dikemukakan di atas sangat sederhana, dan sanggup dikatakan sama sekali tidak tepat ditinjau dari sudut narasi.

Hanya ada satu alasan mengenai kekurangannya itu, ialah hampir tidak sanggup dikatakan bahwa kutipan itu “menyajikan” suatu peristiwa.

Tampaknya yang kita temukan di atas begitu polos, tanpa perincian, sehingga imajinasi pembaca tidak sanggup bekerja. Namun, kutipan itu akan sanggup menyajikan suatu insiden kalau kekurangan tersebut kita lengkapi.