Pengertian 22 Macam Jenis Majas Beserta Misalnya Terlengkap

Pembahasan pada artikel kali ini yaitu perihal pengertian majas, macam-macam majas, referensi majas asosiasi, referensi majas perumpamaan, referensi majas metafora, referensi majas personifikasi, referensi majas alegori, referensi majas antitesis, referensi majas ironi, referensi majas sinisme, referensi majas metonimia, referensi majas simile, referensi majas hiperbola, referensi majas litotes dan jenis-jenis majas lainnya.

Pengertian majas

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, majas artinya cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang  lain.

Secara sigkat majas sanggup diartikan sebagai gaya bahasa. Lebih lengkapnya pengertian majas ialah gaya  bahasa indah yang bertujuan untuk mempercantik susunan kalimat  atau memperlihatkan kesan dan imbas tertentu kepada pembaca baik secara mulut maupun tulisan.

Selain pengertian di atas ada juga yang mengartikan majas sebagai pemanfaatan gaya bahasa untuk memperoleh nuansa tertentu sehingga membuat kesan kata kata yang lebih imajinatif.

22 Macam jenis majas

Secara umum, majas terdiri dari 4 kelompok besar dan 22 macam jenis majas, yaitu;
Pembahasan pada artikel kali ini yaitu perihal pengertian majas Pengertian 22 Macam Jenis Majas beserta Contohnya Terlengkap
Gambar: Contoh Majas
  1. Majas Perbandingan 8 jenis (Asosiasi Atau Perumpamaan, Metafora, Personifikasi, Alegori, Simbolik, Metonimia, Sinekdok, Simile)
  2. Majas Pertentangan 4 jenis (Antitesis, Paradoks, Hiperbola, Litotes
  3. Majas Penegasan 7 jenis (Pleonasme, Repetisi, Paralelism, Tautologi, Klimaks, Antiklimaks, Retorik)
  4. Majas Sindiran  3 jenis ( Ironi, Sinisme, Sarkasme)

1. Majas Perbandingan

Majas Perbandingan gaya bahasa berkias yang menyatakan perbandingan untuk meninggalkan  kesan dan juga efek tertentu terhadap pendengar ataupun pembaca. Jika kita tinjau dari cara mengungkapkan perbandingannya, Majas Perbandingan terbagi atas :

1) Majas Asosiasi atau Perumpamaan

Majas asosiasi atau perumpamaan yaitu perbandingan terhadap dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini biasanya ditandai dengan penggunaan  kata bagai, bagaikan, seperti, , seumpama, kolam dan laksana.

Contoh :
Wajahnya bagaikan rembulan.
Rambutnya kolam mayang yang terurai.
Dia mewarisi sifat mirip seekor singa.
Badannya  seperti samson.
Watak dan karakternya mirip batu.

2) Majas Metafora

Metafora adalah gaya bahasa yang mengungkapkan ungkapan secara pribadi berupa perbandingan analogis.

Kata atau kelompok kata yang digunakan bukan dalam arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang menurut persamaan atau perbandingan, mirip kata bunga desa dalam kalimat “ Zahro yaitu bunga desa yang diidamkan oleh banyak pria”.

Contoh:
Ia sangat terpukul dengan kepergian belahan hatinya
Raja siang keluar dari ufuk timur
Rosyid selalu menjadi bintang kelas setiap semester
Ronaldo menjadi mesin pencetak gol bagi Madrid
Pak Tono yaitu ajudan ayahku.
Si kutu buku itu jarang sekali keluar rumah.

4) Majas Alegori

Majas Alegori adalah majas yang menyatakan sebuah perihal dengan mengunakan kiasan atau penggambaran. Alegori biasanya berbentuk kisah yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.

Contoh:
  • Menjalani kehidupan rumah tangga sama halnya mirip kita mengarungi lautan dengan sebuah bahtera. Terkadang kita akan dibawa menyaksikan keindahan samudra yang begitu menakjubkan. Namun tak jarang  kuatnya ombak akan mengombang-ambing badan kita.
  • Dunia menyerupai flora hijau yang menyihir setiap mata yang memandang. Indah dan begitu menakjubkan. Namun lambat laun ia akan menguning, kering dan pada akibatnya musnah
  • Perjalanan hidup insan mirip sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang kala sulit ditebak kedalamannya, yang rela mendapatkan segala sampah, dan yang pada akibatnya berhenti saat bertemu dengan laut.

3) Majas Personifikasi

Personifikasi adalah majas atau gaya bahasa  yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seperti mempunyai sifat makhluk hidup mirip manusia.

Contoh:
Badai mengamuk dan memporakporandakan rumah
Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
Hujan rintik menari-nari diatas genting
Peluit wasit menjerit panjang menandai final dari pertandingan sore ini.
Api telah melahap seisi rumah gubuk itu

5) Majas Simbolik

Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda, binatang, atau flora sebagai simbol atau lambang tertentu yang sanggup menggantikan kata yang ingin diutarakan.

Contoh:
Ia populer sebagai buaya darat ( playboy)
Rumah itu hangus dilalap si jago merah ( api )
Aku tidak suka berteman dengan bunglon (tidak berpendirian)
Pada bulan ini KPK berhasil meringkus banyak tikus. (koruptor)
Meminjam uang dari lintah darat bukanlah solusi yang sempurna untuk mengatasi problem keuangan.

6) Majas Metonimia

Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut. Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.

Contoh:
Ia berangkat ke rumahku hanya dengan  mengenakan Cubitus. (kaus)
Pak Toni berangkat ke kantor dengan Bata (sepatu)
Ayah membaca koran sambil menikmati Kapal Api (kopi)
Setelah makan, Ani minum satu gelas Aqua. ( air )
Pejalan kaki itu tewas tertabrak Kijang. (mobil)
Pak guru menegornya sesudah kepergok menghisap Jarum (rokok)

7) Majas Sinekdok

Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bab untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya seluruhnya untuk sebagian.

Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
a. Sinekdok Pars pro toto, Yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.

Contoh:
Untuk sanggup masuk ke pasar malam, perkepala hanya ditarif biaya sekitar Rp. 10.000 saja.
Ayah membeli satu ekor kambing untuk disembelih dan dijadikan gulai.

b. Sinekdok Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
 
Contoh:
Barcelona mencetak gol kemenangannya pada menit ke 80.
Menonton TV memperlihatkan dampak negatif pada perkembangan anak.
Polri berhasil meringkus kawanan  begal yang sering beraksi di kawasan Lampung Utara.

8. Majas Simile

Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, mirip layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai". Simile hampir sama dengan majas asosiasi, hanya beda-beda tipis saja. Untuk lebih terperinci baca saja :

Contoh:
Tubuhnya mirip tiang yang tinggi menjulang.
Wajahnya bercahaya bagaikan rembulan yang selalu menerangi kegelapan malam.
Dia pemberani kolam seekor singa yang tidak pernah gentar dengan musuh sekuat apapun
Kerjanya mirip mesin yang tidak pernah berhenti.
Wataknya  seperti kerikil yang sangat sulit untuk dilunakkan.

2. Majas Pertentangan 

Majas Pertentangan yaitu Gaya bahasa atau kata-kata berkias yang menyatakan kontradiksi maksud sesungguhnya oleh pembicara atau penulis dengan tujuan untuk memperlihatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar.

Macam-macam Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut.

1) Majas Antitesis

Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berantonim atau berlawanan arti dalam satu kalimat.

Contoh:
Dia kerja siang malam untuk mewujudkan cita-citanya
Menang kalah merupakan sesuatu yang biasa dalam sebuah pertandingan
Miskin kaya, bagus jelek sama saja di mata Alloh
Perjalanan pulang pergi Jakarta Bogor memakan waktu yang tidak terlalu lama
Pekerjaan kantor tidak pernah menghalangi  hobinya untuk naik turun gunung

2) Majas Paradoks

Pengungkapan dengan menyatakan dua hal atau dua situasi yang seolah-olah bertentangan, namun sesungguhnya keduanya benar. Paradoks juga merupakan opini yang besebangan dengan kebiasaan yang ada sehingga terkesan ajaib dan sanggup mencuri perhatian si pendengar atau pembaca.

Contoh:
Aku merasa kesepian di tengah keramaian
Di balik senyum manisnya terpendam luka yang mendalam
Meski cuaca sangat panas, pikiran harus dingin
Selalu ada pesan tersirat yang sanggup kita petik dari setiap musibah

3) Majas Hiperbola

Majas hiperbola yaitu  pernyataan yang berlebihan yang melampaui kenyataan sesungguhnya dengan maksud memperlihatkan kesan mendalam atau mencuri perhatian.

Contoh:
Keringatnya hingga menganak sungai.
Tak jarang seorang ayah harus membanting tulang demi keluarga.
Badannya sangat kurus, hanya tinggal kulit pembalut tulang.
Setiap hari beliau memeras keringat demi mendapatkan sesuap nasi
Ia sanggup menghitung secepat kilat

4) Majas Litotes

Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara merendah dibawah dari kenyataan yang sesungguhnya. Litotes biasa digunakan sebagai bentuk basa-basi dengan tujuan merendah atau menghormati lawan bicara.

Contoh:
Hanya kado kecil ini yang sanggup saya berikan.
Mampirlah sejenak untuk merasakan hidangan yang ala kadarnya ini.
Perkenankan hamba yang ndeso ini untuk memberikan pendapat.
Saya hanya orang desa yang beruntung mengenyam pendidikan.
Hanya hal remeh mirip ini yang sanggup saya perbuat

3. Majas Penegasan

Majas Penegasan ialah gaya bahasa yang mengandung kata kiasan yang dipergunakan untuk memperlihatkan penegasan. Hal ini diakaukan guna meningkatkan kesan serta efek terhadap pendengar atau pembaca.

Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.

1) Majas Pleonasme

Pleonasme adalah  penggunaan kata-kata yang sudah mafhum (dimaklumi) sebagai bentuk penegasan. Pada dasarnya tanpa kata-kata  tersebut sebuah kalimat sudah sanggup difahami secara utuh.

Contoh:
  • Semua penghuni rusun bergegas  turun ke bawah untuk menyelamatkan diri dari kebakaran.
  • Pantang baginya untuk mundur ke belakang.
  • Hanya perwakilan demonstran saja yang diperkenankan masuk ke dalam untuk meakukan negoisasi.
  • Sedari tadi ia hanya merunduk ke bawah penuh penyesalan
  • Serentak para penonton mendongak ke atas menyaksikan manufer pesawat tempur Tentara Nasional Indonesia AU.

2) Majas Repetisi 

Repetisi adalah majas menggunakan perulangan kata-kata sebagai penegasan. Gaya bahasa mirip ini banyak kita temukan dalam sajak maupun pidato-pidato motifasi.

Contoh:
Hidup yaitu perjuangan, hidup yaitu pilihan, hidup yaitu realita yang harus kita hadapi.
Dunia ini yaitu fana,  dunia ini hanya tempat bersinggah, dunia ini hanya sementara.
Dialah yang kurindu, dialah yang kutunggu, dialah belahan hatiku.
Cinta yaitu misteri, Cinta yaitu kesetiaan,Cinta yaitu pengorbanan.
Hiduplah dengan visi, hiduplah dengan misi, hiduplah untuk menggapai prestasi

3) Majas Paralelisme

Paralelisme biasa digunakan untuk menerangkan suatu titik kesamaan kedudukan sesuatu yang sering dianggap sebagai suatu yang mempunyai jarak alasannya mempunyai karakteristik yan berbeda.

Atau sanggup juga paralelisme digunakan untuk mengungkapkan sesuatu dengan kata yang diulang – ulang untuk menggambarkan makna yang ingin diutarakan sama dengan deskripsi dari kata yang diulang –ulang tersebut.

Pada pada dasarnya majas paralelisme yaitu majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.

Contoh:
  • Cinta yaitu pengertian
  • Cinta yaitu kesetiaan
  • Cinta yaitu rela berkorban

4) Majas Tautologi

Tautologi merupakan jenis majas penegasan berupa  pengulangan  sebuah kata atau sinonim kata.

Contoh:
Bukan, bukan, bukan itu yang saya inginkan (menngulang kata; bukan)
Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara. (mengulang sinonim rukun)

5) Majas Klimaks

Klimaks adalah jenis majas penegasan yang menyatakan beberapa hal secara bertingkat dari yang terkecil/terendah hingga yang terbesar/tinggi.

Contoh:
  • Semua pihak mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang renta merasa senang dengan dibangunnya Masjid Nurul Amal.
  • Ketua RT, RW, Kepala Desa, Gubernur, bahkan Presiden harus sejajar di mata hukum.

6) Majas Antiklimaks

Antiklimaks adalah yaitu kebalikan majas klimaks. Majas ini menyatakan beberapa hal secara berturut-turut yang makin usang semakin menurun.

Contoh:
  • Kepala sekolah, guru, staff sekolah, dan semua siswa Sekolah Menengah Pertama N 2 Bangun Rejo mengikuti upacara bendera.
  • Produk kami telah tersebar di seluruh kawasan mulai provinsi, kota, kecamatan bahkan desa.

7) Majas Retorik

Retorik adalah majas penegasah yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuan pertanyaan yang dilontarkan tidak lain hanya untuk memperlihatkan penegasan, sindiran, atau menggugah.

Contoh:
Enak bukan mangkir sekolah? Besok ulangi lagi ya!
Kamu selalu menghindar saat saya sedih. Apa ini yang kau bilang sahabat ?
Negara kita nampak semakin carut-marut. Apa ini yang orang sebut "revolusi mental"?

4. Majas Sindiran

Susuai namanya majas sindiran ialah gaya bahasa yang mengandung sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca.

Majas sindirian dibagi menjadi:

1) Majas Ironi

Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir seseorang. Maka tidak heran kalau sebagian andal bahasa ada yang mengelompokkan majas ini ke dalam majas pertentangan.

Contoh:
Ini gres namana siswa teladan, setiap hari selalu tiba jam 10.
Bagus sekali tulisanmu, hingga saya susah membacanya.
Wangi sekali parfum yang kau pakai, hingga seisi kelas merasa mual.

2) Majas Sinisme

Sebagaimana majas ironi majas sinisme merupakan majas yang digunakan untuk maksud menyindir. Bedanya, pada majas ironi sindiran diungkapkan secara tidak pribadi menggunakan kata-kata positif. Sedangkan sinisme  menyatakan sindiran secara pribadi kepada orang lain dengan kata yang cenderung negatif.

Contoh :
Tingkah lakumu sangat konyol, tidak semestinya muncul dari seorang mahasiswa sepertimu.
Caramu mengaji tidak mencerminkan kalau kau pernah mencar ilmu di pesantren.

3) Majas Sarkasme

Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Bahkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan kalau sarkasme lebih sering digunakan untuk menyakiti orang atau lawan bicara. Makanya majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.

Contoh:
Mual saya melihat wajahmu, pergi kamu!
Dasar keong sawah, kerja begini saja usang sekali!

Demikian pengertian macam-macam majas beserta contohnya. Jika ada penambahan atau koreksi yang pembaca anggap perlu silahkan tuliskan di kotak komentar di bawah ini saja. InsyaAlloh dengan tulus anjuran akan dipertimbangkan.