Sejarah
Pengertian, Ciri-Ciri Dan Macam-Macam Benda / Alat-Alat Insan Peninggalan Zaman Logam (Perundagian)
Berikut ini yaitu pembahasan perihal zaman logam yang mencakup zaman logam, benda peninggalan zaman logam, pengertian zaman logam, peninggalan sejarah zaman logam, peninggalan zaman logam, alat alat insan purba pada zaman batu, alat alat insan purba pada zaman logam, ciri ciri zaman logam, peninggalan zaman besi, ciri ciri zaman perunggu.
Munculnya kepandaian mempergunakan materi logam, tentu diikuti dengan kemahiran teknologi yang disebut perundagian. Logam tidak sanggup dipukul-pukul atau dipecah menyerupai kerikil untuk mendapat alat yang dikehendaki, tetapi harus dilebur terlebih dahulu gres kemudian dicetak.
Bagi masyarakat prasejarah, nekara dianggap sesuatu yang suci. Di kawasan asalnya, Dongson, pemilikan nekara merupakan simbol status, sehingga apabila pemiliknya meninggal, dibuatlah nekara tiruan yang kecil yang digunakan sebagai bekal kubur.
Di Indonesia nekara hanya dipergunakan waktu upacara-upacara saja, antara lain ditabuh untuk memanggil roh nenek moyang, digunakan sebagai genderang perang, dan digunakan sebagai alat memanggil hujan.
Daerah inovasi nekara di Indonesia antara lain, Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Roti, dan Pulau Kei serta Pulau Selayar, Pulau Bali, Pulau Sumbawa, Pulau Sangean.
Nekara-nekara yang ditemukan di Indonesia, biasanya beraneka ragam sehingga melalui hiasan-hiasan tersebut sanggup diketahui citra kehidupan dan kebudayaan yang ada pada masyarakat prasejarah. Nekara yang ditemukan di Indonesia ukurannya besar-besar.
Contoh nekara yang ditemukan di Desa Intaran kawasan Pejeng Bali, mempunyai ketinggian 1,86 meter dengan garis tengahnya 1,60 meter. Nekara tersebut dianggap suci sehingga ditempatkan di Pure Penataran Sasih. Dalam bahasa Bali sasih artinya bulan, maka nekara tersebut dinamakan nekara Bulan Pejeng.
Bentuk kapak corong sangat bermacam-macam jenisnya. Salah satunya ada yang panjang satu sisinya yang disebut dengan candrosa, bentuknya sangat indah dan dilengkapi dengan hiasan.
Pada umumnya, arca perunggu bentuknya kecil-kecil dan dilengkapi cincin pada bab atasnya. Adapun fungsi dari cincin tersebut sebagai alat untuk menggantungkan arca itu sehingga tidak tidak mungkin arca perunggu yang kecil dipergunakan sebagai bandul kalung.
Daerah inovasi arca perunggu di Indonesia yaitu Palembang Sumsel, Limbangan Bogor, dan Bangkinang Riau.
Pengertian Zaman Logam (Perundagian)
Sebagai perkembangan dari zaman batu, insan masuk ke zaman logam. Pada zaman ini, insan tidak hanya memakai bahan-bahan dari kerikil untuk menciptakan alat-alat kehidupannya, tetapi juga mempergunakan materi dari logam, yaitu perunggu dan besi untuk menciptakan alat-alat yang diperlukan.Zaman Logam yaitu peralihan sesudah Zaman Batu, yang menjadi penanda pertama kalinya insan prasejarah menemukan dan memakai logam.Kebudayaan logam yang dikenal di Indonesia berasal dari Dongson, nama kota kuno di Tonkin yang menjadi sentra kebudayaan perunggu di Asia Tenggara. Karena itu, kebudayaan perunggu di Indonesia disebut juga dengan Kebudayaan Dongson (Vietnam).
Munculnya kepandaian mempergunakan materi logam, tentu diikuti dengan kemahiran teknologi yang disebut perundagian. Logam tidak sanggup dipukul-pukul atau dipecah menyerupai kerikil untuk mendapat alat yang dikehendaki, tetapi harus dilebur terlebih dahulu gres kemudian dicetak.
Cara Pembuatan Alat-alat
Cara pembuatan alat-alat perunggu pada zaman prasejarah sanggup dikategorikan menjadi dua cara sebagai berikut.- A cire perdue atau cetakan lilin, caranya yaitu menciptakan bentuk benda yang dikehendaki dengan lilin. Setelah menciptakan model dari lilin, maka ditutup dengan memakai tanah, dan dibentuk lubang dari atas dan bawah. Setelah itu, dibakar sehingga lilin yang terbungkus dengan tanah akan mencair, dan keluar melalui lubang bab bawah. Lubang bab atas dimasukkan cairan perunggu, dan apabila sudah dingin, cetakan tersebut dipecah sehingga keluarlah benda yang dikehendaki.
- Bivalve atau setangkup, caranya yaitu memakai cetakan yang ditungkupkan dan sanggup dibuka, sehingga sesudah cuek cetakan tersebut sanggup dibuka, maka keluarlah benda yang dikehendaki, cetakan tersebut biasanya terbuat dari kerikil atau kayu.
Macam-macam Benda (Alat-alat) Peninggalan Kebudayaan Zaman Logam
Hasil terpenting dari kebudayaan logam di Indonesia di antaranya sebagai berikut:1) Nekara dan Moko
Nekara sanggup juga disebut Genderang Nobat atau Genderang Ketel alasannya yaitu bentuknya semacam berumbung. Terbuat dari perunggu yang berpinggang di bab tengahnya, dan sisi atasnya tertutup.Bagi masyarakat prasejarah, nekara dianggap sesuatu yang suci. Di kawasan asalnya, Dongson, pemilikan nekara merupakan simbol status, sehingga apabila pemiliknya meninggal, dibuatlah nekara tiruan yang kecil yang digunakan sebagai bekal kubur.
Di Indonesia nekara hanya dipergunakan waktu upacara-upacara saja, antara lain ditabuh untuk memanggil roh nenek moyang, digunakan sebagai genderang perang, dan digunakan sebagai alat memanggil hujan.
Daerah inovasi nekara di Indonesia antara lain, Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Roti, dan Pulau Kei serta Pulau Selayar, Pulau Bali, Pulau Sumbawa, Pulau Sangean.
Nekara-nekara yang ditemukan di Indonesia, biasanya beraneka ragam sehingga melalui hiasan-hiasan tersebut sanggup diketahui citra kehidupan dan kebudayaan yang ada pada masyarakat prasejarah. Nekara yang ditemukan di Indonesia ukurannya besar-besar.
Contoh nekara yang ditemukan di Desa Intaran kawasan Pejeng Bali, mempunyai ketinggian 1,86 meter dengan garis tengahnya 1,60 meter. Nekara tersebut dianggap suci sehingga ditempatkan di Pure Penataran Sasih. Dalam bahasa Bali sasih artinya bulan, maka nekara tersebut dinamakan nekara Bulan Pejeng.
Gambar: Neraka dan Moko |
2) Kapak Corong
Kapak corong disebut juga kapak sepatu alasannya yaitu seakan-akan kapak disamakan dengan sepatu dan tangkai kayunya disamakan dengan kaki. Bentuk bab tajamnya kapak corong tidak jauh berbeda dengan kapak batu, hanya bab tangkainya yang berbentuk corong. Corong tersebut digunakan untuk tempat tangkai kayu.Bentuk kapak corong sangat bermacam-macam jenisnya. Salah satunya ada yang panjang satu sisinya yang disebut dengan candrosa, bentuknya sangat indah dan dilengkapi dengan hiasan.
Gambar: Berbagai bentuk Candrasa. |
3) Arca Perunggu
Arca perunggu yang berkembang pada zaman logam mempunyai bentuk bervariasi, ada yang berbentuk manusia, ada juga yang berbentuk binatang.Pada umumnya, arca perunggu bentuknya kecil-kecil dan dilengkapi cincin pada bab atasnya. Adapun fungsi dari cincin tersebut sebagai alat untuk menggantungkan arca itu sehingga tidak tidak mungkin arca perunggu yang kecil dipergunakan sebagai bandul kalung.
Daerah inovasi arca perunggu di Indonesia yaitu Palembang Sumsel, Limbangan Bogor, dan Bangkinang Riau.
Gambar: Arca Perunggu |
4) Bejana Perunggu
Bejana perunggu ditemukan di tepi Danau Kerinci Sumatra dan Madura, bentuknya menyerupai periuk tetapi langsing dan gepeng. Kedua baskom yang ditemukan mempunyai hiasan yang serupa dan sangat indah berupa gambar-gambar geometri dan pilin-pilin yang menyerupai abjad J.Gambar: Bejana Perunggu dari Kerinci (Sumatra). |
5) Perhiasan Perunggu
Perhiasan dari perunggu yang ditemukan sangat bermacam-macam bentuknya, yaitu menyerupai kalung, gelang tangan dan kaki, bandul kalung dan cincin. Di antara bentuk pelengkap tersebut terdapat cincin yang ukurannya kecil sekali, bahkan lebih kecil dari bulat jari anak-anak. Untuk itu, para jago menduga fungsinya sebagai alat tukar. Perhiasan perunggu ditemukan di Malang, Bali, dan Bogor.Gambar: Aneka Ragam Perhiasan dari Perunggu. |
6) Manik-Manik
Manik-manik yang berasal dari zaman perunggu ditemukan dalam jumlah yang besar sebagai bekal kubur sehingga menawarkan corak istimewa pada zaman perunggu. Baca juga: Peninggalan Zaman Megalitikum