Mengenal Liposom Sebagai Drug Delivery System


Liposom umumnya dianggap sebagai model untuk membran biologis dan sistem penghantar obat (drug delivery system) saat enkapsulasi dan pertolongan zat hidrofilik dan/atau lipofilik diperlukan. Dalam beberapa tahun terakhir ini, liposom dipertimbangkan sebagai bentuk sediaan oral dikarenakan telah terbukti bahwa liposom bisa baik melindungi senyawa yang terjebak dari degradasi pencernaan atau meningkatkan perembesan obat yang sulit diserap dari jalan masuk pencernaan.

Liposom ialah rangkaian bundar vesikel fosfolipid yang terdiri dari interior basah (aqueous interior) dikelilingi oleh bilayer fosfolipid. Disebabkan oleh fakta bahwa fase kedua lipid dan air yang hadir dalam satu vesikel, liposom sanggup menampung lipofilik, hidrofilik dan senyawa amfipilik, sedangkan sistem penghantar umum lainnya hanya bisa merangkum satu jenis bahan. Liposom memainkan tugas penting dalam farmasi, makanan dan aplikasi yang terkait nutraceutical. Obat, nutraceuticals, enzim dan bioaktif yanh dikemas dalam liposom telah banyak diteliti.

Beberapa metode konvensional telah dikembangkan dengan baik dan dipakai untuk menghasilkan liposom menyerupai film hidrasi tipis/Thin Film Hydration (TFH), injeksi etanol, fase penguapan terbalik dan metode deterjen dialisis. Namun, metode ini biasanya mempunyai beberapa kelemahan, yakni penggunaan pelarut organik atau surfaktan, biaya energi yang tinggi lantaran pemanasan, skala dan stabilitas penyimpanan yang rendah. Teknologi karbon dioksida superkritis (SC-CO2) mengatakan alternatif yang menjanjikan untuk persiapan liposom untuk mengatasi kelemahan tersebut. Dalam proses ini, CO2 diadakan di kondisi suhu dan tekanan di atas titik kritis (31,1 °C; 74 bar) dan berperan sebagai cairan padat dengan sifat di antara gas dan cairan. Teknologi SC-CO2 mengatakan pendekatan gres untuk mengolah materi baku menjadi nanopartikel dengan menghindari penggunaan pelarut organik. Keuntungan metode SC-CO2 antara lain: menjadi tidak beracun, tidak gampang terbakar, murah dan lembam, tinggi difusivitas, rendah tegangan antar muka dan viskositas.

Beberapa laba penggunaan liposom antara lain: 
  1. Menyediakan baik lingkungan lipofilik dan basah "milieu interne" dalam sistem dan oleh lantaran itu cocok untuk pengiriman obat hidrofobik, amphipathic dan hidrofilik; 
  2. Memuat tidak hanya molekul kecil tetapi juga makromolekul menyerupai superoksida dismutase, hemoglobin, eritropoietin, interleukin-2 dan interferon-g; 
  3. Mengurangi paparan dari jaringan sensitif terhadap obat beracun; 
  4. Mengubah farmakokinetik dan farmakodinamik obat properti; 50 meningkatkan kelarutan obat tidak larut antara 100-10.000 kali lipat; 
  5. Menyediakan model yang ideal untuk membran biologis serta operator yang efisien untuk obat, diagnostik, vaksin, nutrisi dan biro bioaktif lainnya. Sefangkan kekurangan liposom antara lain: stabilitas rendah, kebocoran dan fusi dari molekul obat, kadang kala fosfolipid mengalami oksidasi dan hidrolisis, waktu paruh pendek, rendah kelarutan dan biaya produksi tinggi.


Liposom yang terbuat dari ekstrak lipid bahari (marine lipid) telah diteliti. Liposom ini mengandung n-3 PUFA rasio lipid tinggi yang dipertimbangkan sanggup sebagai vektor rute oral untuk tambahan FA (fatty acids) dalam rangka meningkatkan bioavailabilitas PUFA. Penelitian memperlihatkan bahwa fosfolipid dari bahari mungkin merupakan materi yang menarik untuk pengembangan liposom sebagai tambahan PUFA oral. Liposom yang berasal dari materi bahari sanggup disebut juga dengan marinosom.

Liposom sanggup juga dipakai dalam produk kosmetik. Liposom dipakai dalam aneka macam produk perawatan kulit peremajaan lantaran kemampuannya untuk merangkum materi aktif anti-penuaan dan membuatnya meresap jauh ke dalam sel. Ketika gel atau krim dengan liposom diterapkan pada kulit itu dengan cepat diserap dan menembus ke dalam lapisan dalam kulit, penggabungan dengan membran sel dan deposit materi aktif ke dalam membran sel. Selain menunda munculnya keriput dan penuaan kulit, efek lain liposom yaitu meningkatkan hidrasi kulit sehingga menciptakan tekstur kulit lebih lembut dan halus. Liposom mencegah oksidasi sehingga tidak beracun, biodegradable dan menyerap dengan cepat ke dalam kulit. 

Liposom ialah partikel berukuran nano dengan afinitas tinggi untuk kulit dan penyerap yang baik. Liposom biasanya dikombinasikan dengan beberapa materi anti-penuaan lainnya ke dalam satu produk. Dior meluncurkan liposom pertama mengandung krim antiaging yang memerangi penuaan sel dan membantu mengurangi gejala penuaan.


Penulis: Ayu Fitri Izaki

Referensi:

  1. Cansell M, Nacka F, Combe N. 2003. Marine lipid-based liposomes increase in vivo FA bioavailability. Lipids 38 (5): 551-559.
  2. Chime SA, Onyishi IV. 2013. Lipid-based drug delivery systems (LDDS): Recent advances and applications of lipids in drug delivery. African Journal of Pharmacy and Pharmacology 7(48): 3034-3059. DOI: 10.5897/AJPPX2013.0004.
  3. Nacka F, Cansell M, Gouygou JP, Gerbeaud C, Me´le´ard P, Entressangles B. 2001. Physical and chemical stability of marine lipid-based liposomes under acid conditions. Colloids and Surfaces B-Biointerfaces 20: 257–266. doi 10.1016_s0927-7765(00)00205-8.
  4. Sharma B, Sharma A. 2012. Future prospect of nanotechnology in development of anti-ageing formulations. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences 4 (3): 57-66.
  5. Zhao L, Temelli F. 2015. Preparation of liposomes using supercritical carbon dioxide via depressurization of the supercritical phase. Journal of Food Engineering 158: 104–112. doi :10.1016%2Fj.jfoodeng.2015.03.004.