Pengertian Dan Rumus Berpengaruh Arus Listrik, Satuan, Alat Ukur Serta Pola Soal Berpengaruh Arus Listrik

Berikut ini merupakan pembahasan perihal berpengaruh arus listrik, mulai dari pengertian berpengaruh arus listrik, rumus berpengaruh arus listrik, satuan berpengaruh arus listrik, pola soal berpengaruh arus listrik, dan alat ukur berpengaruh arus listrik.

Ketika kau memancarkan air dari slang, kau sanggup melihat kekuatan air memancar. Semakin tinggi daerah penampungan air, semakin kencang air tersebut memancar.

Jika sebuah lampu senter dinyalakan dan baterai yang dipakai yakni baterai baru, apa yang terjadi? Lampu senter tersebut akan menyala terang.

Akan tetapi cahaya lampu senter yang terperinci tidak akan bertahan selamanya. Semakin usang lampu senter tersebut dinyalakan, cahaya lampu senter tersebut semakin redup.

Mobil-mobilan yang memakai baterai akan melaju dengan cepat dan lincah bila baterai yang digunakannya masih baru. Akan tetapi, mobil-mobilan tersebut akan semakin lemah bila baterainya semakin sering digunakan.

Dari kedua pola di atas, kita sanggup menyimpulkan bahwa berpengaruh arus dipengaruhi oleh potensial sumber arus listrik tersebut. Semakin besar beda potensialnya, semakin besar berpengaruh arus yang sanggup dihasilkannya.

Pengertian Kuat Arus Listrik

Apakah arus listrik itu? Perhatikan sebuah baterai. Sebuah baterai memiliki dua kutub, yaitu kutub kasatmata dan kutub negatif. Kutub kasatmata memiliki potensial lebih besar daripada kutub negatif.

Oleh sebab itu, muatan listrik sanggup mengalir dari kutub kasatmata ke kutub negatif. Aliran muatan ini semakin usang semakin kecil. Jadi, ada relasi antara berpengaruh arus dan waktu.
Kuat arus listrik didefinisikan sebagai banyaknya muatan listrik yang mengalir setiap sekon. Kuat arus listrik dilambangkan dengan I dan satuannya yakni ampere (A).

Rumus Kuat Arus Listrik

Satu ampere merupakan muatan 1 Coulomb yang mengalir setiap satu sekon. Jika definisi berpengaruh arus ini dituliskan dalam bentuk matematika, diperoleh:


Keterangan:
I = berpengaruh arus listrik (A = ampere)
Q = muatan listrik (C = Coulomb)
t = waktu (s = sekon)

Satuan berpengaruh arus lainnya yakni sebagai berikut.
a. miliampere (mA), 1 mA = 10-3 A
b. mikroampere (μA), 1 μA = 10-6 A
Berikut ini merupakan pembahasan perihal berpengaruh arus listrik Pengertian dan Rumus Kuat Arus Listrik, Satuan, Alat Ukur serta Contoh Soal Kuat Arus Listrik
Gambar: Segitiga Ohm

Contoh Soal Kuat Arus Listrik

1. Muatan sebesar 180 coulomb mengalir dalam 30 detik. Hitunglah berpengaruh arus listriknya!

Jawab:
Q = 180 C
t = 30 sekon
I = .... ?

I = Q/t
  = 180 C/30s = 6 C/s
Jadi, besarnya arus listrik yakni 6 A.

2. Jika diketahui berpengaruh arus sebuah sumber arus listrik yakni 5 A, hitunglah muatan yang mengalir selama 1 menit!

Jawab:
I = 5 A
t = 1 menit = 60 detik
Q = .... ?

I = Q/t
Q = Ixt
    = 5 A x 60 s
    = 300 C
Jadi, banyaknya muatan yang mengalir yakni 300 C.

Alat Ukur Kuat Arus Listrik

Telah disebutkan bahwa berpengaruh arus listrik memiliki satuan ampere. Satu ampere didefinisikan sebagai banyaknya muatan yang mengalir setiap satu sekon.

Bagaimana bila kau ingin mengetahui besarnya arus listrik dari sebuah baterai 1,5 volt? Untuk mengukur berpengaruh arus listrik dipakai sebuah alat yang dinamakan amperemeter.

Penggunaan amperemeter ini dihubungkan dengan kedua kutub baterai yaitu kutub kasatmata dan kutub negatif sedemikian sehingga arus listrik dari baterai melewati amperemeter.

Untuk lebih memahami bagaimana penggunaan amperemeter, lakukan aktivitas berikut!
Berikut ini merupakan pembahasan perihal berpengaruh arus listrik Pengertian dan Rumus Kuat Arus Listrik, Satuan, Alat Ukur serta Contoh Soal Kuat Arus Listrik
Gambar: Amperemeter disusun seri dalam rangkaian listrik

1. Buatlah rangkaian menyerupai gambar di atas.

2. Amati jarum pada amperemeter.

3. Catatlah angka yang terbaca oleh amperemeter tersebut.

4. Bagaimana bila kabel pada salah satu kutub baterai dilepas? Apakah jarum amperemeter bergerak?

5. Berikan kesimpulanmu.

Ketika amperemeter dihubungkan dengan baterai, jarum amperemeter tersebut akan bergerak. Hal ini menunjukan bahwa baterai tersebut masih sanggup mengeluarkan arus listrik dan rangkaiannya benar.