Pengertian Daratan Dan Jenisnya

Pembahasan kali ini akan membahas ihwal bentuk muka bumi daratan dan lautan, bentuk bentuk muka bumi, bentuk muka bumi di daratan, engertian daratan, pengertian daratan rendah pengertian daratan tinggi, bentuk muka bumi daratan dan bentuk muka bumi di daratan dan lautan

Daratan


a. Pengertian Daratan

Dalam geografi, daratan adalah potongan permukaan bumi yang secara tetap (permanen) tidak tertutupi oleh air laut. Istilah darat dipakai secara lebih umum, sedangkan "daratan" dipakai dengan batasan geografis.
Permukaan bumi yang tertutupi oleh air lainnya, menyerupai sungai, rawa, atau danau, merupakan potongan dari daratan, tetapi secara umum tidak disebut sebagai darat.

Daratan merupakan tempat hidup (habitat) bagi kebanyakan tumbuhan dan bagi banyak binatang yang bergantung secara eksklusif maupun tidak eksklusif darinya. Sumber: Wikipedia

b. Jenis daratan

Berdasarkan ketinggiannya,dataran dibedakan menyerupai berikut.

a) Dataran rendah

Pembahasan kali ini akan membahas ihwal bentuk muka bumi daratan dan lautan Pengertian Daratan dan Jenisnya
Gambar: Dataran Rendah
Dataran rendah ialah tempat yang rendah dan landai. Pada umumnya ketinggian tempat tersebut kurang dari 100 meter di atas permukaan laut.


Dataran rendah sanggup berbentuk rata atau bergelombang lemah. Adapun jenis-jenis dataran rendah dari hasil endapan ialah dataran alluvial, dataran banjir, dan dataran delta.

b) Dataran tinggi

Dataran tinggi ialah suatu tempat yang memiliki ketinggian sama lebih tinggi dari tempat sekitarnya dan terbentuk dari lapisan-lapisan batuan yang horizontal (disebut juga plateau).

Dalam pengertian geomorfologi (ilmu ihwal bentuk muka bumi atau bentuk landscape), plateau ialah suatu tempat yang memiliki ketinggian sama sebagai akhir adanya pengangkatan dan struktur batuannya horizontal dan berlapis-lapis.

Contoh dataran tinggi ialah Dataran Tinggi (Plateau) Wonosari (DIY), Plateau Jampang (Jawa Barat), Plateau Bandung, Plateau Dieng (Jawa Tengah), Plateau Sentral (Perancis), Plateau Australia Barat, Plateau Dekan, Plateau Gayo, Plateau Toba, Plateau Ranah, Plateau Alas dan Plateau Malang.

c) Lembah

Lembah merupakan ledokan atau basin (daerah rendah) yang terletak di antara dua pegunungan atau dua gunung.

Lembah di tempat pegunungan lipatan disebut lembah sinklinal. Lembah di pegunungan patahan disebut graben atau slenk, dan lembah di tempat yang bergunung-gunung disebut lembah antarpegunungan.

Jika lembah itu cekung menyerupai mangkuk, disebut basin. Jadi, lembah ialah tempat yang memiliki kedudukan lebih rendah bila dibandingkan dengan tempat sekitarnya.

Contohnya Lembah Serayu, Lembah Sindoro Sumbing, Lembah Sianok, dan Basin Wonosari.

d) Cekungan

Cekungan ialah bentuk muka bumi yang membentuk ledokan (seperti mangkok). Bagian yang rendah pada suatu cekungan disebut dasar cekungan, yang dikelilingi oleh potongan pegunungan yang miring. Skala cekungan dari beberapa km sampai puluhan kilometer.

e) Lipatan (Fold)

Lipatan ialah suatu kenampakan yang diakibatkan oleh tekanan horizontal dan tekanan vertikal pada kulit bumi yang plastik.

Lipatan terjadi alasannya adanya tenaga endeogen yang bekerja pada satu garis dalam lapisan sedimen dengan tekanan tangensial (arah horizontal).

Akibat tekanan tangensial terjadi pelengkungan pada lapisan sedimen. Pada awalnya, tekanan in menyebabkan terbentuknya lipatan simetri/tegak. Lapisan yang melengkung mungkin membentuk lipatan yang besar, punggung lipatan atau antiklinal dan lembah lipatan atau sinklinal.

Lembah sinklinal yang sangat luas disebut geosinklinal. Daerah ladang minyak bumi di Indonesia umumnya terletak pada tempat geosinklinal yang oleh J.H.F.Umgrove disebut idiogeosinklinal. Beberapa tipe lipatan.

(1) Lipatan tegak/simetri (Symmetrical folds), yaitu suatu lipatan yang bidang sumbunya memiliki jarak yang sama terhadap kedua sayapnya atau lipatan yang bidang sumbunya sanggup membagi lipatan tersebut menjadi dua potongan yang sama.

(2) Lipatan miring (Asymmetrical folds), terjadi alasannya arah tenaga horizontal tidak sama atau tenaga radial lebih kecil daripada tenaga tangensial.

(3) Lipatan reban (overturned folds), yaitu lipatan reban ini terjadi alasannya arah tenaga horizontal yang berasal dari satu arah atau secara umum dikuasai dari satu arah saja.

(4) Lipatan kelopak, ialah lipatan yang memiliki bidang aksial rebah dan horizontal.

(5) Lipatan isoklinal, ialah lipatan yang terjadi secara intensif, di mana dalam jarak yang sangat akrab terdapat berbagai antiklin.

f) Patahan (Fault)

Patahan ialah kulit bumi yang patah atau retak alasannya adanya imbas tenaga horizontal dan atau tenaga vertikal pada kulit bumi yang tidak plastis.

Daerah retakan seringkali memiliki bagian-bagian yang terangkat atau tenggelam. Jadi, berubah dari keadaan semula, kadang bergeser pula dengan arah mendatar, bahkan mungkin sesudah terjadi retakan bagian-bagiannya tetap di tempat.

Tenaga endogen yang bekerja pada kulit bumi secara horizontal dan vertikal sanggup menyebabkan lapisan kulit bumi menjadi retak atau patah.

Bidang tempat retak atau patahnya kulit bumi itu disebut bidang patahan. Bidang patahan yang telah mengalami pergeseran disebut fault atau sesar.

Pergeseran di tempat patahan mungkin vertikal, mungkin mendatar, mungkin pula miring, bergantung kepada arah tenaga penyebabnya. Penyebabnya sanggup berupa tarikan, artinya dua tenaga yang saling menjauh, mungkin juga berupa tekanan.

Beberapa jenis sesar, antara lain ialah sebagai berikut.

(1) Sesar mendatar, yaitu sesar yang tegak lurus dengan pergeseran horizontal walaupun ada sedikit gerak vertikal.

(2) Sesar naik dan sesar turun. Apabila tanda-tanda pensesaran yang atap sesarnya bergeser relatif turun terhadap ganjal sesar disebut sesar turun/ sesar normal/sesar biasa.

Gejala pensesaran yang atap sesarnya seolah-olah bergerak ke atas (vertikal) disebut sesar naik/reverse faults atau thrust.

Jika jarak pergeseran itu sangat kecil sehingga seolah-olah belum terjadi patahan, akan terbentuk sebuah kedik yang disebut fleksur.

(3) Graben dan horst, yaitu sebuah jalur batuan yang terletak di antara dua bidang sesar yang hampir sejajar dan panjang.

Bagian yang meninggal atau muncul terhadap tempat sekitarnya disebut horst/pematang/lurah sesar/sembul.

Eropa Barat, sedangkan Vogezen dan Schwarzwald merupakan horstnya. Graben di Afrika Timur dikenal dengan nama Graben Afrika Timur.

Lembah Jordan dan Laut Mati juga merupakan graben, sedangkan Dataran Tinggi Judea dan Trans Jordania sebagai horstnya.

(4) Pegunungan patahan (Block Montain)

Block Mountain timbul akhir dari tenaga endogen berbentuk retakan-retakan di suatu daerah, ada yang naik, ada yang turun, dan ada pula yang bergerak miring sehingga terjadilah satu komplek pegunungan patahan yang terdiri atas balok-balok litosfer yang disebut dengan block mountain.

(5) Sesar tangga (Step Faulting)

Seperangkat tanda-tanda sesar turun dengan arah lemparan yang sama disebut step faulting. Step faulting ialah sesar bentuk tangga. Sebuah pegunungan yang mengandung banyak patahan disebut kompleks pegunungan patahan.