Pengertian Pranata Sosial Berdasarkan Para Mahir Beserta Pola Dan Perannya

Berikut yakni pembahasan wacana pranata sosial yang mencakup pengertian pranata sosial, tugas pranata sosial, definisi pranata sosial, pengertian pranata sosial berdasarkan para ahli, fungsi pranata keluarga, pola pranata sosial, pola pranata keluarga.

Pengertian Pranata Sosial

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995), pranata adalah sistem tingkah laris sosial yang bersifat resmi serta moral istiadat dan norma yang mengatur tingkah laris itu dan seluruh perlengkapannya, guna memenuhi banyak sekali kompleks kebutuhan insan dalam masyarakat.

Sementara itu, Hartomo (2004) menjelaskan pranata adalah sistem pola sosial yang tersusun rapi dan bersifat permanen serta mengandung perilaku-perilaku tertentu yang bersifat kokoh dan terpadu demi pemuasan dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat.

Pranata sosial yakni terjemahan dari istilah absurd social institution. Walaupun social institution ada yang menerjemahkan dengan istilah forum kemasyarakatan. Dipergunakan istilah pranata sosial alasannya yakni social institution menunjuk pada adanya unsur-unsur yang mengatur sikap para anggota masyarakat.
Koentjaraningrat (1974) dalam bukunya berjudul Pengantar Antropologi menyampaikan bahwa pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan korelasi yang terpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks kebutuhan khusus dalam kebutuhan masyarakat.
Adapun berdasarkan Cohen (1983) menyatakan bahwa pranata sosial adalah sistem pola-pola sosial yang tersusun rapi dan relatif permanen serta mengandung perilaku-perilaku tertentu yang kokoh dan terpadu demi pemuasan dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat.
Dengan demikian, pranata sosial adalah suatu hukum atau kaidah yang mengatur sikap seseorang di masyarakat supaya sesuai dengan moral istiadat yang berlaku dan telah disepakati bersama oleh masyarakat setempat.

Peran dan Fungsi Pranata Keluarga

Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang terdiri atas suami, istri, dan belum dewasa (termasuk anak tiri dan anak angkat). Ada juga keluarga yang tidak mempunyai anak, tetapi biasanya mengambil anak angkat.

Di dalam suatu keluarga kadang kala seorang suami mempunyai beberapa orang istri (poligami). Bahkan, pada masyarakat yang primitif ada seorang istri yang mempunyai beberapa orang suami (poliandri).

Lingkungan keluarga yakni daerah pembentukan tabiat dan pendidikan kecerdikan pekerti yang paling penting. Sebab, hal itu diberikan sejalan dengan perkembangan kejiwaan anak.

Oleh alasannya yakni itu, di dalam keluarga juga perlu adanya pranata-pranata sosial yang harus ditaati oleh seluruh anggota keluarga. Salah satu pranata yang sangat berperan membentuk langsung anak yakni ibu, bapak, dan saudara yang lebih tua.

Baca juga: Dampak Interaksi Sosial