Pengertian, Rumus Dan Suara Aturan Newton 1,2,3 Serta Pola Soal Aturan Newton

Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan secara lengkap perihal pengertian aturan newton, rumus aturan newton, suara aturan newton 123, tumpuan soal aturan newton, tumpuan aturan newton 1, tumpuan aturan newton 2, tumpuan aturan newton 3, rumus percepatan, aturan gravitasi newton, tumpuan aturan 1 newton, tumpuan aturan 2 newton, tumpuan aturan 3 newton, dan aturan ii newton serta aturan i newton dan aturan iii newton serta tumpuan penerapan aturan 1 2 3 newton dalam kehidupan sehari-hari.

Hukum Newton

Ilmuwan yang pertama kali melaksanakan penelitian pada gaya adalah Sir Issac Newton. Berdasarkan hasil penelitiannya diperoleh tiga hukum. Ayo cermati bersama pembahasannya.

1. Hukum I Newton

Pada awalnya, penelitian yang dilakukan Newton merupakan pengkajian ulang terhadap penelitian yang dilakukan Galileo terhadap gerak benda pada lintasan melengkung, dari sebuah pertanyaan sederhana mengenai perlu tidaknya gaya luar diberikan pada suatu benda yang bergerak untuk terus bergerak.

Kemudian, Galileo menciptakan suatu lintasan lengkung yang cukup licin dan menjatuhkan bola pada lintasan tersebut.
Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan secara lengkap perihal pengertian aturan newton Pengertian, Rumus dan Bunyi Hukum Newton 1,2,3 serta Contoh Soal Hukum Newton
Gambar: Lintasan Gerak Benda

Ia mengamati bahwa pada lintasan 1 dan 2 benda akan terus bergerak dari lengkungan kiri ke lengkungan kanan hingga ketinggian semula dan terus berulang.

Sementara, pada lintasan 3, ia mengamati bahwa bola itu bergerak dan menempuh jarak yang sangat jauh dengan kelajuan yang hampir tetap.

Setelah menempuh lintasan yang lurus, lambat laun lalu bola berhenti. Terhadap pengamatannya ini, Galileo menyatakan bahwa gerak bola berhenti lantaran adanya gaya gesekan.

Jika gaya ukiran ini diabaikan, maka tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut dan bola akan terus bergerak dengan kelajuan tetap pada lintasan lurus tanpa membutuhkan gaya luar.

Bunyi Hukum Newton 1

Kesimpulan Galileo inilah yang dikaji ulang oleh Newton. Dari hasil pengkajian ulang ini, Newton menyatakan aturan pertamanya. Untuk menghargai jasanya, aturan ini lalu dikenal dengan nama Hukum I Newton, yaitu:
“Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang mula-mula membisu akan terus membisu (mempertahankan keadaan diam). Sedangkan, jikalau benda itu bergerak, maka ia akan bergerak terus dengan kecepatan tetap”.
Secara matematis, Hukum I Newton dinyatakan sebagai berikut:

Contoh Hukum I Newton dalam kehidupan seharihari sanggup terlihat pada pemain ice skating. Ketika pemain meluncur tanpa menggerakkan tenaga, maka tidak ada gaya yang bekerja pada pemain tersebut, tetapi pemain tersebut sanggup terus meluncur dengan kecepatan yang hampir tetap. Hal ini disebabkan lantaran lapangan yang sangat licin sehingga gaya ukiran yang terjadi hampir tidak ada atau sama dengan nol. 

Secara matematis ditulis:
ΣF = 0

2. Hukum II Newton

Jika Hukum I Newton berbicara perihal resultan gaya yang sama dengan nol, maka Hukum II Newton berbicara perihal gaya yang bekerja pada benda yang resultan gayanya tidak sama dengan nol.

Perbandingan massa benda dan gaya yang bekerja padanya disebut percepatan. Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada sebuah benda berbanding lurus dan searah dengan gaya itu dan berbanding terbalik dengan massa benda.

Rumus Hukum 2 Newton

Secara matematis ditulis:

Keterangan:
F = gaya (Newton)
a = percepatan (m/s2)
m = massa benda (kg)

Contoh Soal Hukum Newton

Adi menarik mobil-mobilannya yang mempunyai massa 0,5 kg dengan gaya sebesar 0,1 N di lantai rumahnya. Berapakah percepatan yang dialami oleh mobil-mobilan itu?

Penyelesaian:
Diketahui : m = 0,5 kg ; F = 0,1 N

Ditanya : a

Jawab:
a = F/m
   = 0,1 N/0,5 Kg
   = 0,2 m/s2
Jadi, percepatannya yakni 0,2 m/s2 15° C.

Contoh Penerapan Hukum 2 Newton dalam Kehidupan Sehari-hari

Contoh penerapan Hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari sanggup kau lihat pada gerak dua orang yang membawa beban dengan massa yang berbeda.

Seorang tukang becak akan bisa mengayuh becaknya lebih cepat ketika membawa seorang penumpang bermassa 45 kg dibandingkan ketika ia membawa seorang penumpang yang bermassa 60 kg.

3. Hukum III Newton

Jika sebuah benda A mengerjakan gaya pada benda B, maka benda B juga akan mengerjakan gaya reaksi pada benda A yang sama besar, tetapi berlawanan arah. Gaya ini dikenal dengan gaya aksi-reaksi.

Sifat-sifat gaya aksi-reaksi adalah:

a) Gaya yang bekerja besarnya sama.

b) Arahnya berlawanan.

c) Terletak pada satu garis lurus.

d) Bekerja pada dua benda yang berbeda.

Sifat-sifat ini memenuhi persamaan:
Faksi = - Freaksi
Contoh yang tampak terang dalam kehidupan seharihari mengenai gaya aksi-reaksi yakni gaya yang terjadi ketika seorang perenang melaksanakan loncatan di papan untuk terjun ke kolam.

Saat perenang berada di atas papan dan menunjukkan agresi berupa tekanan terhadap papan, maka papan tersebut bereaksi dengan menunjukkan gaya yang menjadikan perenang sanggup meloncat ke atas sehingga menghasilkan gerakan yang indah untuk jadinya terjun ke kolam.