Biologi
Penyakit, Gangguan Dan Kelainan Pada Sistem Ekskresi Manusia
Setelah memahami wacana pengertian ekskresi, macam-macam alat ekskresi pada manusia, fungsi organ ekskresi pada manusia, maka pada pembahasan kali ini akan dijelaskan wacana gangguan dan kelainan-kelainan pada sistem ekskresi insan sebagai perhiasan pembahasan sebelumnya.
Apa yang terjadi dikala organ-organ sistem urin seseorang tidak bekerja dengan baik? Zat-zat sampah yang tidak dikeluarkan akan menumpuk dan menjadi racun di dalam sel-sel tubuh. Selain itu, air juga akan tertimbun dan menjadikan pembengkakan kaki.
Air ini sanggup juga menumpuk di sekitar jantung. Bila terjadi gangguan pengeluaran air bisa terjadi ketidakseimbangan jumlah garam-garam tubuh. Ketidakseimbangan ini ditanggapi tubuhdengan mengembalikan keseimbangannya. Jika masih juga tidak terjadi keseimbangan, ginjal dan organorgan lain bisa rusak. Mengapa demikian?
Penyakit ini ditandai dengan kenaikan permeabilitas membran filtrasi dan akumulasi sel-sel darah putih di tempat membran filtrasi. Akibatnya, sejumlah besar protein plasma memasuki urin. Keberadaan protein plasma meningkatkan tekanan osmotik filtrat urin, sehingga volume urin meningkat dan menjadikan gagal ginjal.
Kelainan ini bisa disebabkan lantaran kondisi yang mengganggu fungsi ginjal. Gagal ginjal yang akut menjadikan penumpukan urea di dalam darah dan asidosis (darah bersifat lebih asam).
Kerusakan ginjal ini bisa disebabkan oleh nefritis glomerulus yang parah, atau bisa juga disebabkan oleh penyumbatan kanal ginjal.
Racun tertentu yang dihasilkan dari proses industri menjadikan nekrosis (kerusakan sel) epitel nefron. Gagal ginjal yang parah disebabkan oleh kerusakan yang permanen pada banyak nefron, sehingga nefron-nefron tersebut tidak berfungsi.
Kerusakan ini ditandai dengan ketidakmampuan ginjal untuk mengeluarkan hasil ekskresi, retensi, pembengkakan lantaran akumulasi cairan tubuh, kenaikan kandungan kalium, asidosis, keracunan zat sampah, dan berakhir pada kematian.
Orang yang menderita kerusakan ginjal secara serius masih bisa menyaring darahnya dengan ginjal buatan. Proses ini disebut basuh darah atau dialisis. Dalam dialisis darah dipompa ke dalam kanal yang mengandung larutan garam yang ibarat dengan plasma darah.
Zat sampah berdifusi dari kanal yang mengandung darah dan dibersihkan oleh larutan garam. Darah higienis yang tertinggal dikembalikan ke dalam vena. Seseorang yang hanya memiliki satu ginjal masih bisa memakai ginjal tersebut secara normal. Satu ginjal yang sehat sanggup mengerjakan pekerjaan dua ginjal.
Apa yang terjadi dikala organ-organ sistem urin seseorang tidak bekerja dengan baik? Zat-zat sampah yang tidak dikeluarkan akan menumpuk dan menjadi racun di dalam sel-sel tubuh. Selain itu, air juga akan tertimbun dan menjadikan pembengkakan kaki.
Air ini sanggup juga menumpuk di sekitar jantung. Bila terjadi gangguan pengeluaran air bisa terjadi ketidakseimbangan jumlah garam-garam tubuh. Ketidakseimbangan ini ditanggapi tubuhdengan mengembalikan keseimbangannya. Jika masih juga tidak terjadi keseimbangan, ginjal dan organorgan lain bisa rusak. Mengapa demikian?
Gangguan dan Kelainan pasa Sistem Ekskresi Manusia
Terdapat beberapa kelainan/penyakit yang diakibatkan oleh kelainan struktur maupun fungsi sistem ekskresi, antara lain nefrosis, nefritis, sistisis, polisistik, dan gagal ginjalNefrosis
Nefrosis ialah kondisi di mana membran glomerulus bocor, meyebabkan sejumlah besar protein keluar dari darah menuju urin. Air dan natrium berakumulasi dalam badan menjadikan edem, khususnya di potongan pergelangan kaki, kaki, perut, dan mata. Nefrosis umumnya terjadi pada anak-anak.Nefritis glomerulus
Nefritis glomerulus ialah radang membran filtrasi glomerulus di dalam korpuskulum renalis. Penyebab radang secara umum ialah reaksi alergi terhadap racun yang dilepaskan oleh basil streptococcus yang menginfeksi potongan badan lain, khususnya tenggorokan.Penyakit ini ditandai dengan kenaikan permeabilitas membran filtrasi dan akumulasi sel-sel darah putih di tempat membran filtrasi. Akibatnya, sejumlah besar protein plasma memasuki urin. Keberadaan protein plasma meningkatkan tekanan osmotik filtrat urin, sehingga volume urin meningkat dan menjadikan gagal ginjal.
Pielonefritis
Pielonefritis ialah radang seluruh potongan ginjal. Kerusakan ini sering dimulai dengan infeksi basil pada pelvis ginjal dan kemudian melebar ke potongan utama ginjal.Sistisis
Sistisis ialah radang kantung kemih terutama potongan mukosa dan sub mukosa. Sistisis bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, zat kimia, atau luka.Penyakit polisistik
Penyakit ini bisa disebabkan lantaran kerusakan sistem kanal ginjal yang merusak nefron dan menghasilkan pembesaran ibarat kiste (benjolan) sepanjang kanal ini. Kerusakan ginjal ini umumnya bersifat menurun.Batu ginjal
Batu ginjal merupakan kerikil yang terbentuk dari asam urat, kalsium, fosfat, asam oksalat dan lain-lain yang terbentuk di dalam ginjal. Terbentuknya kerikil ginjal bisa disebabkan lantaran urin terlalu pekat dan kurang minum. Batu ini bisa juga terbentuk di dalam kantung kemih maupun ginjal itu sendiri.Gagal ginjal
Ginjal bisa kehilangan fungsinya sehingga tidak bisa mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme dari dalam tubuh, bahkan zat-zat yang masih bisa dipergunakan badan ibarat glukosa dan protein bisa ikut keluar tubuh. Gejala ini disebut gagal ginjal.Kelainan ini bisa disebabkan lantaran kondisi yang mengganggu fungsi ginjal. Gagal ginjal yang akut menjadikan penumpukan urea di dalam darah dan asidosis (darah bersifat lebih asam).
Kerusakan ginjal ini bisa disebabkan oleh nefritis glomerulus yang parah, atau bisa juga disebabkan oleh penyumbatan kanal ginjal.
Gambar: Letak Ginjal Manusia |
Kerusakan ini ditandai dengan ketidakmampuan ginjal untuk mengeluarkan hasil ekskresi, retensi, pembengkakan lantaran akumulasi cairan tubuh, kenaikan kandungan kalium, asidosis, keracunan zat sampah, dan berakhir pada kematian.
Orang yang menderita kerusakan ginjal secara serius masih bisa menyaring darahnya dengan ginjal buatan. Proses ini disebut basuh darah atau dialisis. Dalam dialisis darah dipompa ke dalam kanal yang mengandung larutan garam yang ibarat dengan plasma darah.
Zat sampah berdifusi dari kanal yang mengandung darah dan dibersihkan oleh larutan garam. Darah higienis yang tertinggal dikembalikan ke dalam vena. Seseorang yang hanya memiliki satu ginjal masih bisa memakai ginjal tersebut secara normal. Satu ginjal yang sehat sanggup mengerjakan pekerjaan dua ginjal.