Sistem Pencernaan Pada Insan (Artikel Lengkap)

Pembahasan kali ini yaitu menjelaskan perihal sistem pencernaan manusia, alat perncernaan manusia, enzim pencernaan, jalan masuk pencernaan, proses pencernaan masakan pada manusia, organ pencernaan manusia, enzim pada lambung, kelenjar pencernaan dan kelainan serta gangguan pada sistem pencernaan manusia.

Pernahkah kau berpikir dari manakah energi yang kau peroleh untuk melaksanakan aneka macam aktivitas, menyerupai berolahraga dan berjalan? Energi yang kau peroleh berasal dari masakan yang kau makan.

Makanan yang kau makan harus bergizi, yaitu yang cukup mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin. Untuk menghasilkan energi, masakan terlebih dulu dicerna oleh sistem pencernaan.

Apakah yang dimaksud dengan sistem pencernaan? Organ apa saja yang menyusun sistem pencernaan pada manusia? Kelainan apa saja yang sanggup terjadi pada sistem pencernaan? Kamu sanggup menemukan jawabannya sesudah mempelajari pembahasan ini.

Setelah mempelajari pembahasan ini, diperlukan kau sanggup mendeskripsikan pengertian sistem pencernaan, menyebutkan organ-organ sistem pencernaan pada insan beserta fungsinya, dan mendeskripsikan kelainan atau penyakit pada sistem pencernaan.
Pembahasan kali ini yaitu menjelaskan perihal sistem pencernaan insan Sistem Pencernaan pada Manusia (Artikel Lengkap)
Skema: Sistem Pencernaan pada Manusia

Sistem Pencernaan pada Manusia

Proses pencernaan yaitu proses pemecahan masakan menjadi molekul yang lebih sederhana. Proses pencernaan ini terjadi kalau ada sistem pencernaan. Sistem pencernaan masakan terdiri atas jalan masuk pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Pembahasan kali ini yaitu menjelaskan perihal sistem pencernaan insan Sistem Pencernaan pada Manusia (Artikel Lengkap)
Gambar: Organ Pencernaan Manusia

1. Saluran Pencernaan

Saluran pencernaan terdiri atas rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.

a. Rongga Mulut

Pencernaan masakan dimulai dari mulut. Di dalam rongga lisan terjadi pencernaan secara mekanis dan kimiawi. Pencernaan secara mekanik memakai gigi, sedangkan pencernaan secara kimiawi memakai enzim.

Di dalam rongga lisan terdapat alat-alat yang membantu berlangsungnya pencernaan makanan. Alatalat tersebut di antaranya yaitu lidah, gigi, dan kelenjar ludah.

1) Lidah

Lidah berfungsi membantu mengaduk masakan di dalam rongga mulut, selanjutnya mendorong masakan pada waktu penelanan. Selain itu, fungsinya sebagai pengecap rasa makanan, yaitu rasa asin, manis, pahit, dan masam serta peka terhadap panas, dingin, dan tekanan.
Pembahasan kali ini yaitu menjelaskan perihal sistem pencernaan insan Sistem Pencernaan pada Manusia (Artikel Lengkap)
Gambar: Bagian-bagian Lidah

2) Gigi

Gigi mempunyai puncak gigi/mahkota gigi, leher gigi, dan akar gigi. Puncak gigi/mahkota gigi yaitu penggalan yang tampak dari luar. Leher gigi yaitu penggalan gigi yang terlindung di dalam gusi dan merupakan batas antara mahkota dan akar gigi. Akar gigi yaitu penggalan gigi yang tertanam di dalam rahang.

Lapisan gigi paling luar dan merupakan lapisan yang keras pada puncak gigi disebut email, fungsinya melindungi tulang gigi. Jika email rusak, gigi gampang rusak. Di dalam email terdapat tulang gigi yang terbuat dari dentin, yaitu jaringan berwarna kekuningan.

Lapisan luar dari gigi disebut sementum atau semen gigi. Di penggalan dalam gigi terdapat rongga gigi/pulpa. Rongga pada penggalan dalam gigi berisi serabut saraf dan pembuluh darah.

Gigi tersusun berderet dan terletak pada rahang atas dan rahang bawah. Gigi mulai tumbuh pada bayi berumur kira-kira 6 - 7 bulan. Gigi pada belum dewasa tersebut disebut gigi susu/gigi sulung. Semua gigi susu berjumlah 20 buah.

Setelah anak berumur 6 - 14 tahun, gigi susu ini tanggal satu per satu dan digantikan dengan gigi tetap. Gigi tetap yaitu gigi yang dimiliki oleh orang dewasa. Gigi tetap berjumlah 32 buah.

Gigi terbagi menjadi tiga macam, yaitu gigi seri (incicivus) untuk memotong makanan, gigi taring (caninus) fungsinya untuk merobek makanan, dan gigi geraham (premolar = depan, molar = belakang) fungsinya untuk mengunyah makanan.

b. Kerongkongan (Esofagus)

Kerongkongan merupakan sebuah jalan masuk yang pipih dan membulat tempat masakan masuk ke lambung. Panjang kerongkongan kurang lebih 20 cm, sedangkan lebarnya kurang lebih 2 cm.

Kerongkongan sanggup melaksanakan gerakan melebar dan menyempit, bergelombang, dan meremas-remas guna mendorong masakan masuk. Gerakan demikian disebut sebagai gerak peristaltik. Di esofagus, masakan tidak mengalami proses pencernaan.

c. Lambung (Ventrikulus)

Lambung merupakan suatu kantung yang terletak di dalam rongga perut di sebelah kiri, di bawah sekat rongga badan. Lambung terdiri dari tiga daerah, yaitu tempat kardiak, fundus, dan pilorus.

Kardiak yaitu penggalan atas lambung yang merupakan tempat pintu masuk masakan dari kerongkongan. Fundus yaitu penggalan tengah lambung yang bentuknya membulat.

Pilorus yaitu penggalan bawah lambung yang merupakan tempat yang berafiliasi dengan usus dua belas jari. Di dalam lambung, masakan dicerna secara kimiawi.

Dinding lambung tersusun dari tiga lapisan otot, yakni otot melingkar, memanjang, dan menyerang. Kontradiksi dari ketiga macam lapisan otot tersebut menjadikan gerak peristaltik (gerak menggelombang). Gerak peristaltik menimbulkan masakan di dalam lambung diaduk-aduk sehingga saling bergesekan dan terbentuklah bubur.

d. Usus Halus (Intestinum)

Usus halus merupakan jalan masuk pencernaan terpanjang yang terdiri dari tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).

Panjang usus kosong (jejunum) antara 1,5 hingga 1,75 m. Di dalam usus ini, masakan mengalami pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding usus. Usus penyerapan (ileum) panjangnya antara 0,75 m hingga 3,5 m.

Di dalam usus terjadi penyerapan sari-sari makanan. Permukaan dinding ileum dipenuhi oleh jonjot-jonjot usus atau vili. Adanya jonjot usus menjadikan permukaan ileum menjadi makin luas sehingga penyerapan masakan sanggup berjalan dengan baik. Penyerapan sari masakan oleh usus halus disebut absorpsi.

e. Usus Besar (Kolon)

Usus besar merupakan kelanjutan dari usus halus. Usus besar mempunyai komplemen usus yang disebut umbai cacing (apendiks). Panjang usus besar lebih kurang 1 m. Usus besar terdiri atas penggalan usus yang naik, penggalan mendatar, dan penggalan menurun. Batas antara usus halus dengan usus besar disebut usus buntu.

Fungsi utama usus besar yaitu mengatur kadar air sisa makanan. Jika kadar air yang terkandung dalam sisa masakan berlebihan, akan diserap oleh usus besar. Sebaliknya, kalau sisa masakan kekurangan air, akan ditambah air.

Di dalam usus besar terdapat basil pembusuk Eschericia coli yang membusukkan sisa-sisa masakan menjadi kotoran (feses). Proses ini disebut proses defekasi, di mana feses menjadi lunak dan gampang dikeluarkan.

Di penggalan final usus besar yang panjangnya lebih kurang 15 cm terdapat rektum. Di rektum tidak lagi terjadi penyerapan air. Rektum bermuara pada anus.

f. Anus

Anus mempunyai dua otot, yaitu otot tak sadar pada penggalan internal dan otot sadar pada penggalan eksternal. Feses yang menyentuh dinding rektum akan merangsang relaksasi (mengendur) otot tak sadar sehingga ada harapan membuang air besar.

2. Kelenjar Pencernaan

Kelenjar pencernaan terdiri atas kelenjar ludah, kelenjar dari lambung, dan kelenjar pankreas.

a. Kelenjar Ludah

Kelenjar ludah mempunyai 3 pasang kelenjar yang menghasilkan ludah. Ludah dialirkan melalui jalan masuk ludah yang bermuara ke dalam rongga mulut. Kelenjar ludah tersebut yaitu kelenjar ludah parotid (di bersahabat pelipis), kelenjar ludah rahang bawah, dan kelenjar ludah bawah lidah.

Ludah mengandung air, lendir, garam, dan enzim ptialin. Enzim ptialin berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula, yaitu maltosa dan glukosa. Jika kau membiarkan nasi di dalam lisan yang mula-mula terasa tawar beberapa ketika kemudian akan terasa manis.

b. Kelenjar dari Lambung

Getah lambung dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat di penggalan dinding lambung sebelah dalam. Getah lambung mengandung asam lambung (HCl), pepsin, dan renin. Asam lambung berperan sebagai pembunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin.

Pepsin merupakan enzim yang sanggup mengubah protein menjadi molekul yang lebih kecil. Renin merupakan enzim khusus yang hanya terdapat pada mamalia, berperan mengubah kaseinogen menjadi kasein. Kasein digumpalkan oleh ion Ca2+ dari susu sehingga sanggup dicerna oleh pepsin.

c. Kelenjar Pankreas

Kelenjar pankreas menghasilkan getah pankreas. Getah pankreas mengandung enzim amilase, tripsinogen, dan lipase. Amilase berfungsi untuk mengubah zat tepung menjadi gula. Tripsinogen berkembang menjadi tripsin yang aktif. Tripsin mengubah protein menjadi peptida dan asam amino. Sedangkan, lipase mengubah lemak menjadi gliserol.

Gangguan dan Kelainan pada Sistem Pencernaan Makanan

Gangguan pada sistem pencernaan masakan sanggup disebabkan oleh faktor luar, menyerupai masakan yang beracun atau toksin basil dan faktor dalam, menyerupai kelainan alat pencernaan makanan. Gangguan tersebut antara lain:

1) Apendiksitis, yaitu peradangan pada apendiks (umbai cacing) yang disebabkan oleh abuh bakteri.

2) Diare, yaitu keadaan dimana peristaltik dipercepat sehingga feses cair dan berlendir.

3) Kolik, yaitu nyeri jago yang terjadi lantaran salah cerna, disebabkan minum alkohol atau makan cabe terlalu banyak.

4) Kontipasi atau sembelit, yaitu keadaan dimana feses lambat didorong, absorbsi air cukup tinggi, dan kesudahannya feses menjadi keras.

5) Peritoritis, yaitu adanya peradangan pada selaput rongga perut (peritonium).