IPS
Tugas Afnei Di Indonesia Sesudah Sekutu Berhasil Mengalahkan Jepang
Pembahasan kali ini sebetulnya ialah tenang konflik yang terjadi antara Indonesia dan Sekutu Belanda sesaat sehabis kekalahan Jepang oleh tentara sekutu, perihal usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia, konferensi inter Indonesia, kiprah afnei di Indonesia, tujuan jepang menguasai Indonesia, faktor-faktor yang memaksa belanda keluar dari Indonesia, dan tujuan jepang tiba ke indonesia.
Kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa dan hasil usaha rakyat Indonesia selama berpuluh-puluh, bahkan beratus-ratus tahun lamanya. Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia berhasil meraih kemerdekaan.
Dengan kemerdekaan itu bangsa Indonesia bebas dari belenggu penjajahan yang sangat menyengsarakan rakyat. Setelah memproklamasikan kemerdekaan, ternyata masih banyak bahaya dan kendala yang harus dihadapi bangsa Indonesia.
Oleh lantaran itu segenap rakyat beserta pemimpin bangsa terus berupaya menghadapi bahaya dan kendala yang menghadang tersebut.
Kemerdekaan tidak sekadar perwujudan tekad yang telah sekian usang ditempa sejarah, tetapi juga membukakan dengan dahsyat katup semangat perlawanan terhadap segala bentuk penjajahan, penindasan, dan penafikan harkat manusia.
Oleh lantaran itu semenjak kedatangan Sekutu ke Indonesia yang diboncengi NICA, maka bangsa Indonesia melaksanakan kegiatan diplomasi dan kegiatan bersenjata untuk mempertahankan kemerdekaan.
Hal itu pertanda bahwa Sekutu tidak menghendaki adanya perubahan di Indonesia. Padahal di Indonesia sudah terjadi perubahan yaitu bangsa Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Tugas misi ini ialah mempelajari situasi dan memberi laporan sehubungan akan mendaratnya pasukan Sekutu di lalu hari.
Pada tanggal 16 September 1945 misi Sekutu dipimpin oleh Laksamana Muda W.R. Patterson mendarat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Pendaratan Sekutu ini diboncengi oleh Netherland Indies Civil Administration (NICA).
Adapun kiprah AFNEI di Indonesia adalah:
1. mendapatkan penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang
2. membebaskan tawanan perang dan interminan Sekutu
3. melucuti dan mengumpulkan orang Jepang untuk lalu dipulangkan
4. menegakkan dan mempertahankan keadaan tenang untuk lalu diserahkan kepada pemerintahan sipil
5. menghimpun keterangan dan menuntut penjahat perang.
Pada mulanya rakyat Indonesia mendapatkan dengan baik pendaratan tentara Sekutu tersebut, tetapi pasukan Sekutu menyalahgunakan perilaku baik Indonesia.
Adapun faktor-faktor yang menjadikan konflik antara Indonesia dan Belanda ialah sebagai berikut.
1. Hasil negosiasi Linggajati, Belanda yang hanya memasukkan Sumatra, Jawa, dan Madura sebagai wilayah Republik Indonesia, sehingga beberapa wilayah mengadakan perlawanan.
2. Belanda terus berusaha memecah belah bangsa Indonesia dengan mendirikan negaranegara boneka sebagai negara bab dari RIS.
3. Belanda mengajukan tuntutan-tuntutan, antara lain:
a. pembentukan pemerintah federal sementara yang akan berkuasa di seluruh Indonesia hingga terbentuk RIS
b. pembentukan pasukan keamanan bersama yang juga akan masuk kawasan republik.
4. Adanya Agresi Militer Belanda I dan II.
Kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa dan hasil usaha rakyat Indonesia selama berpuluh-puluh, bahkan beratus-ratus tahun lamanya. Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia berhasil meraih kemerdekaan.
Dengan kemerdekaan itu bangsa Indonesia bebas dari belenggu penjajahan yang sangat menyengsarakan rakyat. Setelah memproklamasikan kemerdekaan, ternyata masih banyak bahaya dan kendala yang harus dihadapi bangsa Indonesia.
Oleh lantaran itu segenap rakyat beserta pemimpin bangsa terus berupaya menghadapi bahaya dan kendala yang menghadang tersebut.
Kemerdekaan tidak sekadar perwujudan tekad yang telah sekian usang ditempa sejarah, tetapi juga membukakan dengan dahsyat katup semangat perlawanan terhadap segala bentuk penjajahan, penindasan, dan penafikan harkat manusia.
Oleh lantaran itu semenjak kedatangan Sekutu ke Indonesia yang diboncengi NICA, maka bangsa Indonesia melaksanakan kegiatan diplomasi dan kegiatan bersenjata untuk mempertahankan kemerdekaan.
Gambar: Tugas AFNEI |
Kedatangan Sekutu di Indonesia
Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, membawa akhir bahwa Jepang mendapat kiprah dari Sekutu semoga mempertahankan keadaan di Indonesia menyerupai pada ketika penyerahannya.Hal itu pertanda bahwa Sekutu tidak menghendaki adanya perubahan di Indonesia. Padahal di Indonesia sudah terjadi perubahan yaitu bangsa Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Tugas SEAC
Pada tangal 8 September 1945 datanglah misi Sekutu pertama di bawah pimpinan Mayor A.G. Greenbalgh. Mereka dikirim oleh South East Asia Command (SEAC) yang berkedudukan di Singapura.Tugas misi ini ialah mempelajari situasi dan memberi laporan sehubungan akan mendaratnya pasukan Sekutu di lalu hari.
Pada tanggal 16 September 1945 misi Sekutu dipimpin oleh Laksamana Muda W.R. Patterson mendarat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Pendaratan Sekutu ini diboncengi oleh Netherland Indies Civil Administration (NICA).
Tugas Pokok AFNEI
Pada tanggal 27 September 1945 pasukan khusus Sekutu yang tergabung dalam Allied Forces Netherland East Indies (AFNEI) di bawah pimpinan Letnan Jenderal Sir Philip Christison mendarat di Jakarta.Adapun kiprah AFNEI di Indonesia adalah:
1. mendapatkan penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang
2. membebaskan tawanan perang dan interminan Sekutu
3. melucuti dan mengumpulkan orang Jepang untuk lalu dipulangkan
4. menegakkan dan mempertahankan keadaan tenang untuk lalu diserahkan kepada pemerintahan sipil
5. menghimpun keterangan dan menuntut penjahat perang.
Ibukota Yogyakarta
Pada tanggal 4 Januari 1946 ibu kota Republik Indonesia pindah dari Jakarta ke Yogyakarta. Tujuan pemindahan tersebut ialah untuk menjaga kelangsungan dan keselamatan pemerintahan Republik Indonesia.Pada mulanya rakyat Indonesia mendapatkan dengan baik pendaratan tentara Sekutu tersebut, tetapi pasukan Sekutu menyalahgunakan perilaku baik Indonesia.
Konfil Indonesia dan Belanda
Bahkan Sekutu bersikap memusuhi pemerintah dan rakyat Indonesia, sehingga timbullah konflik antara Indonesia dan Belanda.Adapun faktor-faktor yang menjadikan konflik antara Indonesia dan Belanda ialah sebagai berikut.
1. Hasil negosiasi Linggajati, Belanda yang hanya memasukkan Sumatra, Jawa, dan Madura sebagai wilayah Republik Indonesia, sehingga beberapa wilayah mengadakan perlawanan.
2. Belanda terus berusaha memecah belah bangsa Indonesia dengan mendirikan negaranegara boneka sebagai negara bab dari RIS.
3. Belanda mengajukan tuntutan-tuntutan, antara lain:
a. pembentukan pemerintah federal sementara yang akan berkuasa di seluruh Indonesia hingga terbentuk RIS
b. pembentukan pasukan keamanan bersama yang juga akan masuk kawasan republik.
4. Adanya Agresi Militer Belanda I dan II.