Materi Lengkap Respon Imun Humoral

1.Sebutkan kelas antibodi yang dibuat bila antigen diberikan lewat suntikan dan lewat mukosa!
Saat antigen diintroduksi dalam badan via membran mukosa dan suntikan akan membantu proses produksi dari antibody IgM dan IgG.

2.Bagaimana dengan IgA dan IgE?
Pemaparan antigen terhadap transmukosa akan menstimulasi produksi dari antibody IgA dan/atau antibody IgE dalam kondisi in situ.

3. Jelaskan mengenai The Primary Response Immune!
Saat vertebrata yang secara imunologi kompeten di introduksi terhadap suatu antigen untuk pertama kalinya, maka respon imun primer akan muncul. Dalam jangka waktu 24-48 jam pertama, stimulasi terhadap antigen pertama kali tidak dideteksi antibody, antibodi akan muncul dalam plasma tergantung dengan kesensitifan deteksi. Umumnya antibodi (sebagian besar terdiri dari IgM) sanggup terdeteksi ketika 4-5 hari sehabis antigenik menyerang. Saat hari ke 6--7, antibodi IgG sanggup dideteksi (mempunyai titre yang lebih tinggi). Biasanya IgM berkurang sebelum IgG mencapai puncaknya (umumnya ketika hari ke 14-15). Setelah IgG hingga pada puncaknya, jumlah antibodi total akan mulai berkurang dan tidak terdeteksi lagi hingga 30-40 hari sehabis penyerangan antigen.

4. Jelaskan juga mengenai The Secondary Response Immune!
Pemaparan kedua (booster) terhadap antigen akan berujung pada perkembangan terhadap respon imunitas sekunder. Pada awalnya, produksi dari IgM akan berlangsung dengan lambat, tetapi fase IgM pada ketika ini bila dibandingkan dengan respo primer berlangsung lebih cepat. Peningkatan IgG dalam respon sekunder juga mengalami akselerasi dan mencapai jumlah yang lebih tinggi dengan waktu bertahan lebih usang jikalau dibandingkan dengan respon primer. Selain itu, respon ini juga secara alternative disebut sebagai respon anamneutic (anamnesia = remembrance) sebab sistem lymphoid yang mempunyai kemampuan untuk “mengingat” semenjak kontak pertamanya dengan antigen.

5.Apakah yang dimaksud dengan adjuvants? Jelaskan perihal zat ini!
Adjuvants ialah adonan atau senyawa yang sanggup menstimulasi pertambahan antibodi ketika bercampur dengan substansi antigenik. Selain itu, adjuvants tidak perlu bersifat antigenik. Adjuvants umumnya bekerja dengan cara menurunkan jumlah antigen, menurunkan perembesan antigen, dan mendorong infiltrasi dari sel inflammatory seperti, makrofag masuk ke dalam antigen. Contoh dari adjuvant antara lain:
  • Freund’s Complete Adjuvant terdiri dari adonan minyak mineral dengan Myobacteria yang telah mati lalu diemulsikan dengan antigen pada aqueous base.
  • Freund’s Incomplete Adjuvant mempunyai komposisi yang sama menyerupai complete adjuvant tetapi tidak mengandung Myobacteria dan jugga umumnya kurang efisien dibandingkan complete adjuvant.
  • Calcium Alginate Adjuvant (Algivant) merupakan adonan atas 6% sodium alginat dan antigen yang dimasukkan ke depot yang diinginkan lalu diikuti dengan penyuntikan Ca2+ (biasanya dipakai Calcium Gluconate) pada situs pengendapan antigen, yang lalu menghasilkan pengendapan dengan cepat antigen dalam matriks gel kalsium alginat yang tidak sanggup larut.
  • Alum Precipitates yang merupakan cairan antigen dicampur dengan larutan alum aqueous. pH lalu diatur untuk mengendapkan antigen yang disuntikkan. Pada banyak kasus, takaran tunggal antigen ketika disuntikkan sebagai adonan antigen-adjuvant sanggup memunculkan baik respon primer maupun respon sekunder sedangkan pada takaran antigen yang sama yang diberikan tanpa adjuvant hanya sanggup memperlihatkan respon primer.
  • Laevo-Tetramisole (Laevomisole, Decaris) Laevo-isomer dari tetramisole merupakan distributor anthelminthic yang efektif untuk menyerang jerawat nematoda pada insan dan mamalia domestik.

6.Ceritakan perihal aspek-aspek selularnya pada respons imun humoral!
Sel-sel utama yang berperan dalam sintesis antibody dan immunoglobulin secara morfologi merupakan anggota dari plasmacytic series.Selain itu, definisi limfosit belum ada persetujuan bersama sebab sel-sel tersebut tidak mempunyai penanda histokimia dan ultrastruktural yang spesifik. Saat ini meskipun ‘limfosit’ pada literatur imunologi digolongkan sebagai kelompok sel-sel yang secara fungsional heterogen, beberapa limfosit merupakan thymus dependent (sel T) dan yang lainnya merupakan anggota kelompok sel B. Karakter morfologi untuk membedakan antara “lymphocytoid” dengan limfosit T ataupun plasmasitoid dengan limfosit B belum jelas. Sel-sel yang berperan dalam verbal imunitas selular disebut sel T sedangkan sel-sel limfoid yang mensintesis dan mensekresikan antibodi humoral ialah sel B.

7.Bagaimanakan kooperasi antara sel-T, sel-B, dan makrofag pada respons imun humoral itu?


Antigen yang masuk ke dalam badan akan mengaktifkan sel B. Jika antigen sanggup pribadi dikenali oleh sel B, maka sel B akan menjelma sel plasma yang akan mensintesis antibodi untuk mendegradasi antigen. Selain menjadi sel plasma, sel B juga akan berdiferensiasi menjadi sel B memori yang berfungsi sebagai memori jikalau badan terinfeksi oleh antigen yang sama untuk kedua kalinya.

Sel T sitotoksik yang teraktivasi oleh antigen akan berikatan dengan antigen dan akan melisiskan sel yang terinfeksi, lalu akan menjelma sel T memori. Pada antigen sel T dependen, antigen difagositosis menjadi makrofag yang nantinya berperan sebagai APC (Antigen Presenting Cell). Kemudian makrofag tersebut dipresentasikan kepada T helper, sel T helper tersebut memberi tahu sel B sehinga sel B berdiferensiasi dan terbentuklah antibodi.