Peranan Spirulina Sebagai Pst (Protein Sel Tunggal)



Dewasa ini kebutuhan masakan fungsional berkembang begitu pesat. Bukan lagi hanya sebagai sumber energi, namun masakan yang kita komsumsi dibutuhkan bisa memperlihatkan sistem kekebalan bagi badan lantaran banyak sekali penyakit yang ditimbulkan akhir referensi makan yang tidak memperhatikan aspek gizi bagi tubuh. Makanan fungsional sanggup dibentuk dengan menambah bahan-bahan yang mempunyai fungsi khusus bagi kesehatan ke dalam produk pangan. Mengingat sebagian besar orang di negara berkembang dilaporkan berada dalam status kelaparan yang disebabkan oleh kekurangan sumber dan kanal untuk mineral, protein, vitamin, dan masakan gizi. Padahal kekurangan protein mengakibatkan banyak sekali penyakit diantaranya kwasiorkor, yang ditandai dengan pengecilan otot, perubahan mental, infeksi, anemia, diare, serta ganggan pada kulit. Dengan adanya masakan fungsional yang mengandung protein tinggi dibutuhkan bisa menjadi solusi dalam menangani duduk kasus tersebut.

Spirulina sp. merupakan salah satu alternatif dari pemenuhan masakan fungsional. Mengingat akan kandungan asam aminonya yang tinggi sangat berafiliasi dengan fungsi protein sel tunggal sebagai masakan tambahan dan sumber protein utama. Protein Sel Tunggal (PST) adalah isolat protein atau semua komponen sel mikroorganisme yang mempunyai nilai nutrisi yang baik lantaran kandungan protein yang tinggi, lemak, vitamin serta mengandung asam-asam amino esensial yang lengkap. Namun kandungan asam nukleat pada PST dilarang lebih dari 8,5% lantaran kalau insan kelebihan asam nukleat akan mengakibatkan timbulnya gangguan pencernaan, ginjal, gangguan kulit dengan terakumulasinya senyawa karsinogenik.

Hasil olahan Spirulina sp.

Lalu apa itu bahwasanya Spirulina sp.? Mikroorganisme yang bersifat autotrof dengan warna hijau kebiruan, berkoloni ibarat spiral merupakan spesies dari divisi Cyanophyta, famili Oscilatoriaceae yang ditemukan di danau, air tawar, air laut, dan media tanah. Protista ini juga mempunyai filamen yang bangkit sendiri dan sanggup bergerak bebas. Protein pada Spirulina sp. kering mencapai 72% dan mempunyai kandungan vitamin B12 yang tinggi. Sebanyak 20% phycocyanin terdapat pada Spirulina sp. yang merupakan pigmen biru bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan badan dan menghasilkan antikanker, lalu 3-7% mengandung mineral esensial. Spirulina sp. Juga mempunyai kemampuan unik yaitu sanggup menetralisir mineral beracun dan sanggup dipakai sebagai biro penetral arsenik untuk air atau air limbah, dan materi beracun serta logam berat lainnya.

Bagi belum dewasa yang kekurangan gizi, mengkonsumsi Spirulina sp. bisa memperlihatkan pemulihan yang cepat tanpa memperlihatkan pengaruh samping bahkan pada bayi sekalipun. Beberapa rumah sakit di negara maju memakai Spirulina sp. untuk mendapat immunoglobin A (LGA) dan immunoglobin B (lgM) yang lebih tinggi. Sementara kandungan fikosianin dalam Spirulina sp. berpotensi untuk menghambat pertumbuhan sel leukimia pada manusia. Spirulina sp. kering juga sanggup dijadikan pasta adonan saus , sup, minuman instan, dan masakan pemanis dan sanggup dikonsumsi 10 g/hari untuk menjaga kesehatan tubuh.

Penulis: Devi Alvitasari 

Referensi:
  1. Adams, Mike. 2009. Superfood For Optimum Healt: Chlorella and Spirulina. Truth Publishing, Inc
  2. Christwardana, M dan M. M A. Nur, Hadiyanto. 2012. Spirulina platensis: potensinya sebagai materi pangan fungsional. Indonesian Food Technologist Community. Vol 2 No. 1
  3. Denis, Von D. W dkk. 2007. Sustainable approaches to combat malnutrition. Antenna Technologies. Berne Switzerland
  4. Falquet, J. 2000. A Sustainable Response to Malnutrition in Hot Regions: The Local Production of Spirulina, Geneva, Antenna Technologies, 2000, www.antenna.ch.
  5. Henrikson, R. 2009. Earth Food Spirulina. San Rafael, California, USA, Ronorc Enterprises, Inc.
  6. Susanna, Dewi dkk. 2007. Pemanfaatan spirulina platensis sebagai pemanis protein sel tunggal (pst) mencit (mus musculus). Makara, kesehatan, vol. 11, no. 1